Bobby Nasution: Pemko Medan Masih Berbudaya Koruptif

Bobby Nasution mengakui Kota Medan masih berbudaya koruptif. Tiga kepala daerah sebelumnya harus berurusan dengan hukum.
Calon Wali Kota Medan nomor urut 2, Bobby Nasution menjelaskan programnya untuk menghilangkan budaya koruptif di Kota Medan. (Foto: Tagar/Andi Nasution)

Medan - Calon Wali Kota Medan nomor urut 2, Bobby Nasution mengakui bahwa Kota Medan masih berbudaya koruptif, dengan indikasi tiga kepala daerah sebelumnya harus berurusan dengan hukum.

Karenanya sebagai warga Kota Medan, Bobby Nasution merasa terpanggil untuk mengikuti kontestasi Pilkada Medan 2020 dengan tujuan melakukan satu perubahan besar.

"Harus kami akui, Medan masih berbudaya koruptif dengan tiga kepala daerah sebelumnya berurusan dengan hukum," tutur Bobby dalam bincang live bersama Tagar di Zona Coffee Jalan Karya Wisata, Medan Johor pada Rabu, 28 Oktober 2020.

Pemred Tagar Fetra Tumanggor selaku host, dengan menghadirkan tiga orang penanggap, masing-masing dosen Fisip USU Medan Indra Fauzan, dan Ketua BaraJP Medan Ojak Simbolon.

Baca juga: Akhyar-Dzulmi Mesra di Pengadilan Negeri Medan

Kesempatan ini, Pemimpin Umum Tagar Victor S. Sirait juga hadir dan menjadi salah satu panelis dalam bincang bersama Bobby Nasution.

Untuk menghilangkan budaya koruptif ini, kata Bobby, tentunya harus dilakukan pembenahan dalam jajaran birokrasi Pemerintah Kota Medan.

Saya pernah belajar di tiga kabupaten yang berprestasi di Indonesia, salah satunya Banyuwangi. Pemerintahannya itu sangat transparan

"Bila saya dan Bang Aulia Rachman diamanahkan untuk memimpin Kota Medan, kami akan melakukan merit sistem di lingkungan birokrasi. Yakni dengan menempatkan pejabat sesuai dengan basic dan kemampuannya. Itu yang harus kami lakukan," terang Bobby.

Yang ke dua, sambung Bobby, Kota Medan harus transparan dan terkoneksi melalui digitalisasi mengenai anggarannya.

Baca juga: Pejabat Medan Diam soal Setoran Uang ke Dzulmi Eldin

"Saya pernah belajar di tiga kabupaten yang berprestasi di Indonesia, salah satunya Banyuwangi. Pemerintahannya itu sangat transparansi. Di dalam gedung kantor bupatinya, di situ tertera anggaran yang ditampilkan di layar sentuh. Di situ kita bisa lihat, jumlah anggaran misalkan salah satu dinas dan penggunaannya. Ini yang harus kami adopsi dan kembangkan untuk diterapkan di Kota Medan dalam tranparansi anggaran," jelasnya.

Kemudian, lanjut suami Kahiyang Ayu ini, kolom pengaduan, ini juga belum ada di Kota medan.

Baca juga: KPK Tetapkan Wali Kota Medan Dzulmi Eldin Tersangka

"Harus bisa kami tegas untuk menjadikan Kota Medan yang Berkah. Dan ini semua bisa terwujud dengan berkolaborasi," tutur Bobby. []

Berita terkait
Asa Penarik Becak Bermotor di Medan Terhadap Bobby Nasution
Puluhan penarik becak bermotor Medan menyatakan dukungan terhadap calon Wali Kota Medan Bobby Nasution pada Pilkada 9 Desember 2020.
Bara JP Deklarasi Dukung Bobby Nasution di Pilkada Medan
Bara JP mengajak warga Medan mewujudkan Kota Medan Untuk Semua bersama Bobby Nasution dan menolak politik uang.
Bobby Nasution: Birokrasi di Medan Harus Diperbaiki
Di tengah padatnya jadwal kampanye, Calon Wali Kota Medan nomor urut 2 masih menyempatkan diri untuk berdialog.