Kediri - Badan Narkotika Kota (BNK) Kediri bersama Polres Kediri kota dan Dinas Perhubungan (Dishub) menggelar tes kesehatan dan urine terhadap sopir bus di Terminal Baru, Kecamatan Mojoroto, Kediri, Rabu 18 Desember 2019. Selain tes kesehatan dan urine sopir, tim gabungan ini juga memeriksa surat kelengkapan kendaraan
Penanggungjawab Klinik Pratama, Dr Slamet mengatakan ada 6 indikator yang digunakan untuk memeriksa urine para sopir. Antara lain untuk ganja, ekstasi, sabu, kokain, morfin dan semacam obat tidur.
"Ini ada 6 indikator parameter, Alhmadulilah negatif," ujarnya.
Slamet mengatakan pemeriksaan terhadap sopir dilakukan untuk mengantisipasi penggunaan obat terlarang oleh sopir. Dari hasil pemeriksaan sementara, 27 sopir bus yang diperiksa urine-nya, tidak ditemukan sopir yang menggunakan obat terlarang.
Ini ada 6 indikator parameter, Alhmadulilah negatif
Sementara itu Tim medis Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Kediri, Dr Tutik Purwanti mengatakan hasil tes kesehatan, rata-rata sopir terkena penyakit hipertensi. Hal itu berdasarkan pemeriksaan tensi darah.
"Mereka (sopir) tidak mengeluhkan kalau sakit hipertensi. Tapi setelah diperiksa tensinya baru diketahui. Kita berikan obat," ujarnya.
Dr Tutik mengaku pemberian obat agar sopir tidak mengalami hipertensi saat membawa bus atau kendaraan yang bisa membahayakan penumpang,
"Intinya kita membantu mengontrol tensi. Ada yang tensinya 170 bahkan dulu sempat ada yang 200, termasuk tinggi. Usia 50 sebetulnya tidak boleh, tapi kita kan nggak mungkin mengontrol mereka setiap hari. Mungkin bisa dari perusahaan oto (PO) yang bisa melakukan pemeriksaan rutin," ungkapnya .
Selain pemberian obat penurun tekanan darah tinggi, para sopir ini juga diberikan obat vitamin. []