BMKG Ungkap Kaitan Persebaran Corona dengan Cuaca

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkap kaitan persebaran virus corona Covid-19 dengan cuaca.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (empat dari kiri) saat melakukan pengecekan alat peringatan dini bencana di Bandara YIA di Kulon Progo, Yogyakarta, Senin 10 Februari 2020. (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan dari kajian sejumlah ahli menyebut terdapat pengaruh cuaca dan iklim terhadap tumbuh kembang virus corona atau Covid-19. 

Rita mengatakan BMKG mengkaji variabel tumbuh kembang virus corona dengan cuaca dan iklim bersama 11 doktor meteorologi, klimatologi, matematik beserta ilmuwan kedokteran, mikrobiologi, kesehatan dan pakar lainnya. 

Baca juga: Akibat Corona, Pemkot Surabaya Tutup Sementara PGS

Artinya, semakin tinggi temperatur, maka kemungkinan adanya kasus Covid-19 harian akan semakin rendah

Kajian itu, kata dia, berdasarkan analisis statistik, pemodelan matematis, dan studi literatur tentang pengaruh cuaca dan iklim dalam penyebaran Covid-19

Hasil kajian, menurutnya menunjukkan adanya indikasi pengaruh cuaca dan iklim dalam mendukung penyebaran wabah Covid-19 sebagaimana disampaikan dalam penelitian Araujo dan Naimi (2020), Chen et. al. (2020), Luo et. al. (2020), Poirier et. al. (2020), Sajadi et.al (2020), Tyrrell et. al (2020) dan Wang et. al. (2020).

"Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan sementara bahwa negara-negara dengan lintang tinggi cenderung mempunyai kerentanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara tropis," kata dia melalu keterangan tertulisnya, Sabtu, 4 April 2020. 

Kemudian, penelitian Chen dan Sajadi menyatakan bahwa kondisi udara ideal untuk virus SARS-CoV-2 adalah temperatur sekitar 8-10 derajat Celcius dan kelembapan 60-90 persen. 

Rita mengatakan para peneliti menyimpulkan kombinasi dari temperatur dan kelembaban, relatif cukup memiliki pengaruh dalam penyebaran transmisi Covid-19. 

Selanjutnya penelitian oleh Bannister-Tyrrell et. al. (2020) juga menemukan adanya korelasi negatif antara temperatur di atas 1 derajat celcius dengan jumlah dugaan kasus Covid-19 per hari. 

"Mereka menunjukkan bahwa Covid-19 mempunyai penyebaran yang optimum pada suhu yang sangat rendah 1-9 derajat Celcius. Artinya, semakin tinggi temperatur, maka kemungkinan adanya kasus Covid-19 harian akan semakin rendah," ujarnya. 

Sementara itu, kata dia, Wang menjelaskan pada kondisi udara dingin dan kering dapat juga melemahkan kekebalan seseorang dan mengakibatkan orang lebih rentan terhadap virus. 

Araujo dan Naimi, kata Rita, melalui model matematis yang memasukkan kondisi demografi manusia dan mobilitasnya menyimpulkan bahwa iklim tropis dapat membantu menghambat penyebaran virus tersebut. 

Iklim tropis, kata dia, membuat virus lebih cepat menjadi tidak stabil sehingga penularan virus corona dari orang ke orang melalui lingkungan iklim tropis cenderung terhambat. 

"Kondisi cuaca atau iklim serta kondisi geografi kepulauan di Indonesia, sebenarnya relatif lebih rendah risikonya untuk berkembangnya wabah Covid-19," ucapnya. 

Baca juga: Cegah Corona Puluhan Orang Dilarang Masuk ke Samosir

Dia mengatakan faktor penularan di Indonesia diduga akibat faktor mobilitas manusia dan interaksi sosial daripada faktor cuaca dalam penyebaran wabah Covid-19 di Indonesia. 

"Akhirnya laporan Tim BMKG-UGM merekomendasikan berdasarkan fakta dan kajian terhadap beberapa penelitian sebelumnya, bahwa apabila mobilitas penduduk dan interaksi sosial ini benar-benar dapat dibatasi, disertai dengan intervensi kesehatan masyarakat maka faktor suhu dan kelembapan udara dapat menjadi faktor pendukung dalam memitigasi atau mengurangi risiko penyebaran wabah tersebut," katanya.

Untuk itu, dia merekomendasikan masyarakat yang beraktivitas agar memanfaatkan kondisi cuaca untuk beraktivitas atau berolahraga pada jam yang tepat, terutama di bulan April hingga puncak musim kemarau di bulan Agustus nanti, sembari tetap menjalankan protokol keselamatan sehingga tidak tertular Covid-19. []

Berita terkait
Jokowi Datangkan Mesin Penguji Virus Corona
Jokowi melakukan banyak cara untuk mempercepat penanggulangan wabah Covid-19 termasuk mendatangkan mesin yang bisa mengetas 1.400 pasien per hari.
Ada Corona, Akad Nikah Fare Lyla Dihadiri 10 Orang
Fare Lyla melangsungkan akad nikah meski hanya dihadiri 10 orang tamu lantaran pernikahan diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19).
Pasien yang Meninggal Dunia di Dairi Positif Corona
Hasil rapid test pasien yang meninggal di RSUD Sidikalang, Kabupaten Dairi, dinyatakan positif terpapar virus corona.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)