Bertahan di Liga 1, Persiraja Butuh Rp 25 Miliar

Tim promosi Persiraja Banda Aceh memerlukan dana sedikitnya Rp 25 miliar bila ingin bertahan di Liga 1.
Persiraja Banda Aceh diuntungkan dengan diundurnya laga terakhir penyisihan grup Liga 2 melawan PSMS Medan.Laga itu diundur menjadi 17 Oktober 2019 di Medan. Pemain Persiraja saat merayakan gol di pertandingan Liga 2. (Foto: Tagar/Mohammad Fadhil)

Banda Aceh - Persiraja Banda Aceh membutuhkan dana yang tidak sedikit bila ingin bertahan di Liga 1. Paling tidak, Persiraja memerlukan dana Rp 25 miliar. 

Kebutuhan dana Persiraja dipastikan naik berlipat-lipat bila dibandingkan saat masih berkompetisi di Liga 2. Bila hanya memiliki dana Rp 25 miliar, Persiraja bakal bertahan di papan tengah. 

Presiden Persiraja, Nazaruddin Dek Gam menuturkan ada beberapa opsi tim saat mengarungi kompetisi kasta tertinggi. Bila hanya mendapatkan dana Rp 15 miliar saja, tim sekadar numpang lewat. Mereka hanya bertahan satu musim dan kembali ke Liga 2 musim berikutnya. 

Jangan hanya menuntut Persiraja harus beli pemain ini-itu, tetapi mereka masih lompat pagar demi menonton tanpa bayar

"Opsi pertama, Persiraja membutuhkan dana Rp 40 miliar dengan target papan atas. Sedangkan opsi kedua bila target bertahan di papan tengah, dana yang dibutuhkan Rp 25 miliar. Bila hanya memiliki dana Rp 15 miliar, kami bakal numpang lewat di Liga 1," ujar Dek Gam di Banda Aceh, 1 Januari 2020. 

Menurut dia tak mudah bagi Persiraja menggaet sponsor. Hal ini, berbanding terbalik dengan klub-klub lainnya di Indonesia. Persipura Jayapura misalnya menggandeng Freeport dan Bank Papua sebagai sponsor. Klub elite Liga 1 ini pun tak pernah kesulitan dengan pendanaan di kompetisi. 

Bahkan PSS Sleman yang merupakan klub di sebuah kabupaten bisa eksis di Liga 1. Musim ini, PSS menjadi satu-satunya tim promosi yang bertahan di kasta tertinggi. Sedangkan dua tim promosi 2019, Kalteng Putra dan Semen Padang kembali terdegradasi. 

"Persipura dengan Freeport dan Bank Papua, kebutuhan dana mereka  bisa teratasi. Apakah kami yang juga satu provinsi tidak bisa mengurus bola? PSS yang berada di Kabupaten Sleman saja bisa hidup sepak bolanya,” kata dia.

Tak hanya soal sponsor, Dek Gam juga mengajak penonton membeli tiket pertandingan Persiraja di Liga 1. Menurutnya tiket pertandingan menjadi salah satu sumber pemasukan klub. Dia berharap penonton tak lagi masuk stadion tanpa membayar.

“Jangan hanya menuntut Persiraja harus beli pemain ini-itu, tetapi mereka masih lompat pagar demi menonton tanpa bayar. Atau sibuk mencari teman dari aparat agar masuk gratis. Kapan sepak bola kita maju bila masih seperti itu,” ujar Dek Gam.

Sementara, Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menyatakan akan membantu finansial Persiraja menghadapi Liga 1. Dirinya akan menghubungi beberapa pihak untuk mensponsori klub kebanggaan masyarakat Aceh itu.

"Bagaimana solusinya, tentu kalau kita bersama-sama akan lebih ringan. Kalau kita gotong royong, angka 40 miliar rupiah tidak berat,” katanya. 

Persiraja sukses promosi ke Liga 1 setelah menduduki peringkat tiga. Sedangkan dua tim lain yang juga naik kasta, Persita Tangerang dan Persik Kediri. []

Berita terkait
Persiraja Terancam Tak Main di Aceh, Suporter Cemas
Persiraja Banda Aceh terancam tak bisa bermain di Aceh di kompetisi Liga 1 2020. Pasalnya Stadion Harapan Bangsa tak penuhi syarat untuk Liga 1.
Persiraja Rencanakan Bawa Pulang Pemain Asal Aceh
Tim promosi Liga 1 Persiraja Banda Aceh merencanakan membawa pulang para bintang sepak bola asal Aceh untuk memperkuat tim di kasta tertinggi.
Persiraja Lirik Pemain Liga Thailand dan Malaysia
Persiraja Banda Aceh bergerak cepat merancang skuat dengan mengincar pemain yang berkompetisi di Malaysia dan Thailand.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.