Benjamin Giroux, Autis yang Luluhkan Hati Setiap Orang

Benjamin awalnya tidak terlalu pandai menunjukkan emosinya.
Benjamin Autis Asal New York. (Foto: Istimewa)

New York, (Tagar 19/2/2019) - Benjamin Giroux menulis puisi tentang hidupnya sebagai penderita autis. Tulisannya menjadi sangat viral dan menyentuh ribuan orang di seluruh dunia.

Bocah 10 tahun asal Plattsburgh, New York ini terinspirasi dari sang guru yang memberikan tugas menulis puisi tentang diri sendiri. Dimulai dengan kata Aku di setiap awal kalimatnya. 

Benjamin awalnya tidak terlalu pandai menunjukkan emosinya, dengan senang hati mengerjakan tugas ini sesaat setelah diberikan.

"Aku Aneh, aku berbeda, aku bertanya apakah kamu juga seperti aku," Benjamin mulai menulis puisi bagaimana ia hidup sebagai penderita autis. 

Ini puisi Benjamin setelah diartikan ke dalam bahasa Indonesia.

Aku Aneh

Aku mendengar suara di udara
Aku melihatnya, tetapi kamu tidak, dan itu tidak adil
Aku ingin tidak merasa sedih
Aku aneh, aku berbeda
Aku berpura-pura bahwa kamu juga sepertiku
Aku merasa seperti anak di luar angkasa
Aku menyentuh bintang dan merasa sangat jauh
Aku khawatir orang-orang akan menilaiku
Aku menangis ketika mereka tertawa, itu membuatku menjadi kecil
Aku aneh, aku berbeda
Aku mengerti sekarang, kau pun juga
Aku berkata, aku merasa seperti terbuang
Aku bermimpi tentang hari itu dan tidak apa-apa
Aku mencoba untuk membaur
Aku berharap suatu hari nanti aku bisa
Aku aneh, aku berbeda.

Benjamin GirouxPuisi Benjamin Berjudul Aku Aneh. (Foto: Istimewa)

Saat membaca puisi Benjamin, sang orang tua sangat tersentuh. Kata-kata yang langka dan indah dari pemikiran anak yang masih sangat muda.

"Pada awalnya, kami merasa sedih dan terluka karena anak kami ternyata merasa terisolasi, sendirian, tidak dipahami dan aneh di sekolah," ujar ayah Benjamin kepada Today.

"Saat puisi itu mengalir, kami menyadari bahwa anak kami mengerti ia aneh dan begitu juga dengan anak-anak lain yang aneh dengan caranya sendiri. Ben ingin merangkul dan menyemangati mereka," imbuhnya.

Puisi Benjamin telah dipilih oleh National Autism Association, yang membagikan di Facebook mereka. Langsung menjadi viral, setelah dibagikan lebih dari 40,000 kali, disertai dengan tagar #OddToo.

Tidak lama setelah itu, Benjamin kemudian memenangkan penghargaan dan menyaksikan karyanya diilustrasikan untuk buku anak-anak, lagu inspiratif, bahkan digunakan untuk desain tato. 

Bagian terbaiknya adalah ketika ia menerima surat dari orang-orang seperti dirinya, yang merasa dirangkul dan terinspirasi oleh puisinya yang indah.

"Benjamin baik-baik saja. Ia sekarang sudah kelas 8 dan setiap hari adalah hari baru yang indah buatnya," ujar Ayahnya saat diwawancarai Bored Panda.

"Benjamin belum banyak menulis lagi belakangan ini. Kecemasan untuk mencoba menulis sesuatu yang lebih bagus dari puisi sebelumnya sangat besar. Jadi, ia memutuskan untuk beristirahat dan lebih terfokus pada menggambar dan bermain musik," tambahnya.

Orang-orang dari seluruh dunia meneteskan air mata karena puisinya. Mengungkapkan kekaguman dan rasa terima kasih, karena Benjamin telah memberikan wawasan ke dalam pikiran seseorang pada spektrum autisme. 

Sangat dimengerti jika Benjamin merasa khawatir untuk menulis puisi-puisi lain. Meskipun begitu, ia sudah mencapai lebih dari yang ia harapkan yaitu menginspirasi banyak orang di dunia. []

Berita terkait
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.