Kulon Progo - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo mengeluarkan instruksi dalam bentuk edaran terkait pengibaran bendera setengah tiang, sebagai penghormatan atas meninggalnya Presiden ke-3 Republik Indonesia, BJ Habibie. Sang Teknokrat, meninggal dunia pada Rabu petang, 11 September, dalam usia 83 tahun.
Edaran tersebut ditujukan kepada seluruh aparatur pemerintah daerah, desa dan juga kepada masyarakat umum.
Namun realita di lapangan, tepatnya pada hari Kamis, 12 september 2019, belum semua warga mematuhi instruksi tersebut. Hal itu disayangkan Wakil Bupati Kulon Progo, Sutedjo.
"Bahkan ada beberapa yang masih mengibarkan bendera satu tiang penuh, dalam rangka pengibaran bendera untuk HUT Republik Indonesia pada 17 Agustus lalu," ujar Sutedjo di Kulon Progo, Kamis, 12 September 2019.
Dia menjelaskan, hal ini karena ketidaktahuan masyarakat atas instruksi tersebut. Agar pesan ini bisa segera tersampaikan, maka diharapkan media bisa menjadi salah satu pihak yang ikut menyebarkan instruksi pengibaran bendera setengah tiang ini, yang dilaksanakan hingga tanggal 14 September 2019.
"Saya meminta bantuan media untuk menyebarkan melalui publikasi, instruksi pengibaran bendera setengah tiang ini, sehingga masyarakat bisa segera memasang bendera setengah tiang," kata Sutedjo.
Saya meminta bantuan media untuk menyebarkan melalui publikasi.
Dia menambahkan, Habibie merupakan sosok yang sangat berjasa besar bagi bangsa Indonesia. Sudah sepantasnya, masyarakat khususnya generasi muda bisa menjadikan eks Menteri Riset dan Teknologi era orde baru itu sebagai acuan untuk menjadi warga negara yang baik.
Baca juga: Detik-detik BJ Habibie Perintahkan Tutup Indorayon
Duka cita mendalam atas wafatnya BJ Habibie juga dirasakan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kulon Progo. Mereka merasa kehilangan atas berpulangnya salah satu putra terbaik bangsa indonesia ini.
"Semoga beliau mendapatkan tempat terbaik disisi Alloh SWT," ujar Ketua FKUB Kulon Progo Agung Mabruri.
Atas meninggalnya Habibie ini, Agung mengimbau kepada umat beragama di Kulon Progo, sesuai agamanya masing-masing, agar bisa mendoakan Habibie, keluarganya dan bangsa Indonesia. Ia juga meminta kepada masyarakayt agar tidak melupakan jasa-jasa ahli teknologi pesawat terbang itu.
Almarhum menurut Agung, berjasa besar dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) di Indonesia. Tidak hanya itu, Habibie juga merupakan sosok idola anak-anak pada masanya (generasi 80 an).
Jutaan anak-anak pada masa itu, disebut Agung punya cita-cita menjadi seperti Habibie.
Dia menambahkan, Habibie seharusnya menjadi idola/role model di era sekarang. Apalagi pada saat ini, Indonesia banyak disuguhi dengan berbagai narasi kebencian yang berpotensi merongrong persatuan bangsa.
"Disaat anak-anak tidak tahu harus kemana mencari idola, maka menghadirkan narasi kehebatan beliau dari sisi penguasaan Iptek akan sangat membantu," kata Agung. []