Bencana Longsor Meningkat, BPBD Kudus Minta Warga Waspada

BPBD Kudus mendata dua kecamatan dan 11 desa rawan terjadinya bencana tanah longsor saat cuaca ekstrem, khususnya musim hujan.
Proses evakuasi korban longsor di Desa Soco, Kecamatan Dawe, Senin, 12 Oktober 2020. (Foto: Tagar/Nila Niswatul Chusna)

Kudus - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus mencatat bencana longsor di Kota Kretek hingga September 2020 meengalami peningkatan. Untuk itu, warga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus, Budi Waluyo membenarkan jika tahun 2020 ini bencana longsor di Kudus mengalami peningkatan. Lebih lanjut, Budi menyebut ada 25 bencana yang terjadi dari bulan Januari hingga September 2020. Angka ini melonjak tajam dibandingkan tahun 2019, yang tercatat ada 9 longsor.

Terlebih, tahun ini Indonesia mengalami fenomena La Nina sebagaimana yang diinformasikan BMKG.

"Senin kamarin, 12 Oktober 2020, di Desa Soco juga ada longsor yang menewaskan dua orang pekerja," kata dia kepada Tagar saat dihubungi melalui selulernya, Rabu, 14 Oktober 2020.

Baca juga:

Bicara soal pemetaan wilayah rawan longsor di Kudus, Budi menyebut Kecamatan Dawe dan Gebog sebagai daerah rawan longsor. Lebih spesifik, dia menyebutkan desa-desa rawan longsor di Kudus. 

Untuk Kecamatan Gabog ada dua desa, yakni desa Kambangan, Menawan dan Rahtawu. Sedangkan Kecamatan Dawe ada sembilan, yakni desa Japan, Kajar, Colo, Ternadi, Dukuh Waringin, Glagah Kulon, Kuwukan, Bakaran, Piji dan Cranggang.

Sebagaimana diketahui, desa-desa tersebut merupakan daerah dataran tinggi, perbukitan dan pegunungan dengan jumlah penduduk dan permukiman yang cukup banyak.

"Terlebih, tahun ini Indonesia mengalami fenomena La Nina sebagaimana yang diinformasikan BMKG. Di mana curah hujan turun lebih tinggi dari biasanya," tutur dia.

Untuk itu, pihaknya mengimbau pada masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor untuk lebih waspada dan tanggap terhadap bencana.

"Kita tidak pernah tahu bencana alam kapan datangnya. Untuk itu, kita harus selalu waspada, melakukan tindakan anitisipasi dan tanggap terhadap bencana yang ada," ucap dia.[]

Berita terkait
SMK Muhammadiyah Kudus Jadi Rujukan Sekolah Fiber Optik
SMK Muhammadiyah Kudus ditetapkan sebagai SMK Center of Excellent (CoE). Bidang fiber optik di jurusan TKJ jadi unggulan.
Ditinggal Kerja, Rumah di Klumpit Kudus Hangus Terbakar
Sebuah rumah di Klumpir, Kudus terbakar saat penghunimya sedang bekerja di luar. Api diduga dari korsleting listrik.
Pompa Hidram di Cranggang Kudus Solusi Krisis Air Bersih
Seorang warga Dukuh Cranggang Kulon, Desa Cranggang, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, membuat pompa hidram untuk mengatasi krisis air bersih.
0
Jumlah Perokok Remaja Melesat di Amerika
Suatu pukulan terbaru bagi, Juul, perusahaan yang dinilai bersalah karena ikut memicu lonjakan jumlah remaja yang menggunakan vaping