Benarkah Kebakaran Kejagung Terkait 6 Proyek Kakap?

Tigor Sitorus menduga kebakaran di Kejagung RI pada Sabtu, 22 Agustus 2020. berkaitan dengan 6 paket proyek besar yang digarap Korps Adhyaksa.
Foto udara gedung utama Kejaksaan Agung yang terbakar di Jakarta, Minggu (23/8/2020). Kebakaran yang berawal sejak Sabtu (22/8) malam itu masih dalam penanganan pihak pemadam kebakaran hingga Minggu pukul 06.00 WIB. (foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc).

Jakarta - Direktur Eksekutif Jokowi Watch Tigor Sitorus menduga kebakaran di Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) RI pada Sabtu, 22 Agustus 2020, berkaitan dengan 6 paket proyek besar yang sedang digarap Korps Adhyaksa.

"Ada kemungkinan kebakaran Kejagung terkait penunjukan langsung dalam pengadaan barang intelijen. Kejagung pada 2019 melakukan penunjukan langsung 6 paket proyek kakap," ujar Tigor dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar, Selasa, 25 Agustus 2020.

Keenam paket tersebut kami duga dikuasai oleh satu orang yang terafiliasi ke parpol pendukung pemerintah

Tigor mengaku tak menyoalkan penunjukan langsung dari Kejagung lantaran telah sesuai ketentuan hukum. Kendati begitu, dia mengingatkan kompetensi perusahaan yang ditunjuk mestinya bebas dari kepentingan-kepentingan kelompok tertentu.

"Keenam paket tersebut kami duga dikuasai oleh satu orang yang terafiliasi ke parpol pendukung pemerintah. Sementara teknis lapangannya juga demikian. Seluruh perusahaan yang ditunjuk saling berhubungan dan diduga hanya sebagai pinjam bendera. Bahkan dua perusahaan beralamat fiktif," ucap Tigor.

Selanjutnya, Tigor mengklaim pada 15 Desember 2019 lalu berkirim surat ke Kejagung beserta bukti-bukti dugaan kecurangan pelaksanaan pengadaan barang senilai Rp 880 miliar. Namun, kata Tigor, sampai saat ini pihaknya belum menerima respons apapun dari Kejagung.

Dia pun merinci beberapa dokumen resmi yang diperoleh Jokowi Watch. Enam paket penunjukan langsung itu masing-masing berupa pengadaan peralatan dan sistem manajemen informasi DPO dengan nilai pagu Rp 49,36 miliar, serta PT PIP sebagai pelaksana proyek.

Berikutnya pengadaan perangkat operasi intelijen dengan nilai pagu Rp 73,88 miliar, serta PT NI ditunjuk sebagai pelaksana proyeknya. Lalu pengadaan perangkat analisis digital cyber dan persandian dengan nilai pagu Rp 106,837 miliar serta perusahaan yang ditunjuk PT DF.

Adapula pengadaan system monitoring dan analisis cyber dengan nilai pagu Rp 107,837 miliar beserta PT IG sebagai perusahaan pelaksana proyeknya.

"Selanjutnya pengadaan peralatan pengoptimalan kemampuan monitoring center dipercayakan kepada PT NS serta pengadaan peralatan counter surveillance tahap III nilai pagu Rp 379.782.040.000 kepada PT MWM," katanya.

Menurut Tigor, dari hasil investigasinya, hampir semua perusahaan yang ditunjuk tidak berkompeten melaksanakan pengadaan barang. "Contohnya kantor PT MWM yang tutup sejak 8 bulan yang lalu. Kantor tersebut dipakai hanya pada saat adanya proyek penunjukan," tutur Tigor.

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung RI, Hari Setiyono telah meminta publik tidak berspekulasi terkait penyebab kebakaran di Gedung Kejagung. Ia percaya kepolisian bakal mengusut tuntas penyebab kebakaran.

"Kami mohon tidak membuat spekulasi dan asumsi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Artinya mari kita sabar menunggu hasil (penyelidikan) pihak kepolisian," ucap Hari.

Diketahui, Kejagung sedang menangani sejumlah dugaan korupsi kelas kakap di Indonesia. Dua di antaranya perkara pengelolaan keuangan dan dana investasi pada PT Asuransi Jiwasraya serta kasus dugaan suap yang menyeret Djoko Tjandra dan Jaksa Pinangki Sirna Malasari.[]

Berita terkait
Bamsoet Minta Polisi Investigasi Kebakaran Kejagung
Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet menyatakan pihak kepolisian harus segera melakukan investigasi kebakaran Kejaksaan Agung (Kejagung) RI.
DPR Minta Polisi Selidiki Penyebab Kejagung Terbakar
Anggota Komisi III DPR, Wihadi meminta pihak kepolisian menyelidiki penyebab kebakaran besar yang terjadi di gedung Kejaksaan Agung (Kejagung).
Kejagung Kebakaran, Polisi Kirim Tim Labfor - Inafis
Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Nana Sudjana mengirim tim laboratorium forensik (labfor) dan Inafis untuk mengungkap kebakaran di Kejagung RI.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)