Begini Siasat BRI Hadapi Imbas Covid-19

BRI diketahui telah menjalankan strategi khusus dalam menangkal dampak pandemi Covid-19 untuk mempertahankan kinerja.
Ilustrasi Bank BRI. (Foto: Wikipedia)

Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) diketahui telah menjalankan strategi khusus dalam menangkal dampak pandemi Covid-19 guna mempertahankan kinerja pada tahun buku 2020.

Sekretaris Perusahaan BRI, Amam Sukriyanto mengatakan perseroan tetap menargetkan pertumbuhan selektif pada beberapa sektor yang dianggap ‘kebal’ terhadap pengaruh virus asal Wuhan, China itu.

Kami sudah memiliki strategi dan langkah-langkah antisipatif agar tetap growth.

Baca Juga: Imbas Covid-19 Jokowi dan Para Menteri Tak Dapat THR 

“Secara umum situasi saat ini memang kurang menguntungan, meski demikian kami sudah memiliki strategi dan langkah-langkah antisipatif agar dapat tetap growth,” ujarnya kepada Tagar di Jakarta, Selasa, 14 April 2020.

Adapun, sejumlah pendekatan strategis yang ditelah dilakukan BRI antara lain melakukan mapping dan clustering sektor ekonomi terdampak dan zona wilayah rawan Covid-19. Selain itu, bank dengan aset terbesar di Indonesia tersebut juga melakukan upaya pendampingan dan pelatihan terhadap para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Nasabah UMKM ini merupakan salah satu perhatian utama kami karena pangsa pasar terbesar perseroan berasal dari sektor ini,” tutur dia.

Lebih lanjut Amam menyebut BRI juga secara rutin melakukan stress test dampak Covid-19 atas biaya cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN). Hal tersebut dimaksudkan guna memantau keseimbangan keuangan perusahaan agar sisi permodalan dan pembentukan laba tidak ikut tergerus.

UMKMUMKM (Foto: Facebook).

BRI siap menjalankan amanat pemerintah dalam memberikan keringanan pembayaran kredit seperti yang tertuang dalam POJK Nomor 11 Tahun 2020.

“Inilah pentingnya mengapa kualitas kredit BRI harus benar-benar kami jaga,” ungkap Amam.

Amam menambahkan, sebagai lembaga perbankan milik negara, BRI menyatakan siap menjalankan amanat pemerintah dalam memberikan keringanan pembayaran kredit seperti yang tertuang dalam POJK Nomor 11 Tahun 2020. Menurutnya, dengan aturan ini kinerja perseroan dapat ikut terbantu karena perhitungan kolektabilitas kredit hanya diakui satu aspek dari sebelumnya tiga aspek.

“Apalagi yang menjadi sasaran beleid ini kan para pelaku UMKM yang sesuai dengan kebanyakan profil nasabah kami,” katanya.

Berdasarkan penuturan Amam, rasio LDR (loan to deposit ratio) BRI hingga kuartal I/2020 tercatat berada diposisi 90 persen. Capaian tersebut dapat dikategorikan dalam kondisi sehat, dimana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan rasio LDR perbankan yang ideal hingga 94 persen hingga 96 persen.

Untuk diketahui, LDR merupakan rasio besaran kredit maupun pembiayaan yang disalurkan perbankan berbanding total dana pihak ketiga yang dihimpun dari masyarakat (tabungan, deposito, giro).

Sementara itu untuk rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) BRI terpantu berada pada level 19,1 persen hingga akhir Februari 2020. Artinya, masih jauh dari ambang minimum yang sebesar 8 persen hingga 10 persen.

CAR sendiri adalah rasio yang menunjukan kemampuan perbankan dalam menyediakan dana yang digunakan untuk mengatasi kemungkinan risiko kerugian. Makin tinggi CAR sebuah bank makin aman lembaga jasa keuangan tersebut dalam terhindar dari risiko finansial.

Baca Juga: Imbas Covid-19, Ribuan Pekerja Kota Tangsel Kena PHK 

Adapun untuk kenerja 2019, BRI menjadi bank umum dengan perolehan laba paling besar se-Indonesia dengan torehan Rp 34,4 triliun. Prestasi itu ditopang oleh fungsi intermediasi (kredit) yang tumbuh 8,4 persen menjadi Rp 915,6 triliun.

Bank Rakyat Indonesia juga berhasil menjaga kualitas kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) pada level 2,8 persen, atau di bawah batas maksimal yang ditetapkan OJK sebesar  5 persen.[]

Berita terkait
Bali Siapkan Skema Pemulihan Ekonomi Atasi Covid-19
Pemerintah Provinsi Bali menyiapkan skema pemulihan ekonomi menyeluruh untuk mengatasi dampak pandemi virus corona Covid-19.
Strategi Ekonomi Indonesia Atasi Dampak Covid-19
Berdasarkan assessment dengan skenario terburuk Indonesia akan mengalami perlambatan ekonomi hingga minus 0.4 persen.
Dampak Covid-19, Jokowi: UMKM Dapat Stimulus Ekonomi
Presiden Jokowi segera menyiapkan program stimulus ekonomi dan perlindungan sosial untuk pelaku UMKM yang terdampak virus corona Covid-19.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.