Palembang - Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BBWSS) VIII, bersama perwakilan dari Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN V) meninjau secara langsung kondisi penahan tebing Sungai Musi yang amblas pada minggu lalu untuk dilakukan penanganan secara darurat.
"Setelah mendapat informasi tersebut kita langsung meninjau lokasi guna melakukan penanganan secara darurat menyusul robohnya penahan tebing tepi Sungai Musi yang berada di ruas jalan km 102 Betung Sekayu, atau tepatnya di Dusun Satu, di Desa Bailangu Timur, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin,"ungkap Kepala BBWSS VIII, Birendrajana, saat diwawacara di ruang kerjanya Selasa 1 Oktober 2019 di Palembang, Sumatera Selatan.
Dugaan sementara amblasnya penahan tebing disebabkan penurunan debit air Sungai Musi secara drastis. Kondisi tanah yang jenuh diperkirakan mempengaruhi tekanan pada konstruksi penahan tebing sehingga tanah menjadi tidak stabil.
“Hal ini bisa jadi dampak dari air sungai yang memiliki tekanan untuk menahan bangunan, tapi karena turun dengan cepat akibatnya tanah jadi tidak stabil,"ungkapnya.
Meski amblas pada sisi jalan, Biren memastikan secara konstruksi ruas badan jalan masih aman untuk dilalui kendaraan. Hanya saja, untuk perbaikan secara permanen masih belum dapat dilakukan segera karena harus berkonsultasi dengan Puslitbang Kementerian PUPR guna memastikan penanganan yang tepat.
“Saat ini kami belum berani mencabut konstruksi ini karena khawatir justru akan semakin longsor, jadi kami akan diskusikan dulu dengan teman-teman Puslitbang agar kondisi jalan tetap aman selama masa perbaikan,"ungkapnya. []
Baca juga:
- Daftar 28 Mahasiswa Terluka Setelah Demo di Palembang
- Mahasiswa Palembang: Rektor Kami Izin Kuliah di Jalan
- Dampak Asap Pekat, Sekolah Libur 3 Hari di Palembang