Batas Aceh Tamiang Diperketat, Catat Protokolnya

Aktivitas warga yang hendak keluar masuk Aceh segera diperketat di Aceh Tamiang. Tak patuh ketentuan sesuai protokol kesehatan tak bisa melintas.
Simulasi protokol kesehatan di batas wilayah Aceh-Sumatera Utara di Aceh Tamiang. Pemkab Aceh Tamiang segera memperketat wilayah perbatasan kembali guna mencegah penyebaran Covid-19. (Foto: Tagar/Zulfitra)

Aceh Tamiang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tamiang meningkatkan kewaspadaan potensi penyebaran Covid-19 dari luar Aceh. Pemeriksaan mengacu protokol kesehatan bagi masyarakat yang hendak keluar maupun masuk Aceh segera diterapkan di wilayah perbatasan. 

Diketahui, Aceh Tamiang merupakan satu dari empat pemerintah daerah di Provinsi Aceh yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Utara. Tiga daerah lainnya adalah, Aceh Tenggara, Aceh Singkil, dan Kota Subusallam.

Terkait dengan upaya screening lalu lintas warga antarprovinsi ini, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang bersama tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 setempat menggelar simulasi, Sabtu, 4 Juli 2020.

Simulasi berlokasi di dua titik, yakni pos timbangan retrebusi di gerbang masuk perbatasan Aceh-Sumatera Utara dan terminal Kota Kualasimpang. Personel yang terlibat dari Dinas Perhubungan, BPBD, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), TNI, Polri, serta Satpol PP) dan Polisi Syariat Islam Wilayatul Hisbah (WH).

Pada simulasi itu, ditampilkan semua ilustrasi penanganan lapangan, mulai dari pemeriksaan suhu tubuh, melakukan isolasi khusus di ruang isolasi sementara terhadap orang yang diduga terpapar corona, melakukan rapid test, hingga melakukan swab test.

Jika tidak dapat menunjukkan bukti itu, maka mereka tidak di izinkan untuk melanjutkan perjalanan masuk ataupun keluar Aceh.

Kepala Dinas Perhubungan Aceh Tamiang Syuibun Anwar mengatakan simulasi digelar sebagai bentuk persiapan pemberlakuan kembali check point di setiap wilayah perbatasan oleh pemerintah Provinsi Aceh dalam menekan penyebaran Covid-19.

"Usai dilakukan simulasi in, diharapkan nantinya seluruh unsur yang terlibat dapat menjalankan peran, tugas, dan fungsinya secara tepat dan bertanggungjawab," kata Syuibun, Minggu, 5 Juli 2020.

Dalam pelaksanaan di lapangan nanti, petugas diharapkan menerapkan langkah-langkah yang sudah diperagakan pada simulasi. Langkah awal adalah melakukan pengecekan suhu tubuh warga yang hendak melintas, baik itu penumpang kendaraan pribadi maupun angkutan umum. 

Kemudian mendata identitas setiap penumpang, sopir, dan kendektur atau kenet pada kendaraan angkutan umum, seperti bus, dan jenis angkutan umum lainnya. Termasuk menanyakan tempat tujuannya. 

Tim gabungan juga diwajibkan melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen setiap penumpang dan sopir. Sesuai aturan dan ketentuan yang ditetapkan pemerintah dalam hal izin perjalanan keluar dan masuk Aceh.

Bagi masyarakat yang akan memasuki wilayah Aceh, wajib membawa surat keterangan kesehatan dari hasil rapid test atau swab. Begitu juga sebaliknya, masyarakat yang akan melakukan perjalanan keluar Aceh, wajib bawa surat keterangan dari kepala desa. 

"Jika tidak dapat menunjukkan bukti itu, maka mereka tidak di izinkan untuk melanjutkan perjalanan masuk ataupun keluar Aceh," kata Syuibun yang jadi koordinator simulasi check point 

Dalam kesempatan itu, ia meminta petugas TNI dan Polri dapat melindungi serta memastikan keamanan di lokasi pemeriksaan. Sementara untuk petugas medis dapat memberikan rekomendasi boleh tidaknya warga keluar masuk Aceh berdasar pemeriksaan kesehatan.  

"Dan terhadap tim medis yang merupakan garda terdepan, memiliki tugas untuk melakukan pengecekan dan penanganan protokol kesehatan, serta memiliki wewenang dalam memberikan keputusan atas kesehatan penumpang dan sopir," tutur dia.

Disinggung kapan penerapan kembali check point di perbatasan, Syuibun mengaku bahwa saat ini pihaknya sedang menunggu instruksi lebih lanjut dari Pemerintah Provinsi Aceh. 

"Untuk saat ini masih dilakukan pemeriksaan suhu tubuh dan imbauan menggunakan masker saja bagi yang masuk dan keluar Aceh," kata dia.

Sementara itu, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Aceh Tamiang Agusliayana Devita meminta ada dukungan sarana dan prasarana serta anggaran sesuai usulan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan di lapangan.

"Sebab, Kabupaten Aceh Tamiang merupakan pintu gerbang Aceh yang jalur lintasnya paling padat dan ramai, jika dibandingkan dengan tiga jalur perbatasan kabupaten kota lainnya," kata Devi. []

Baca juga: 

Berita terkait
Lagi, Staf Puskesmas Aceh Tamiang Positif Covid-19
Pasien positif corona terus bertambah di Provinsi Aceh, kini salah seorang staf Puskesmas Sekerak, berinisial SS, 27 tahun, Kabupaten Aceh Tamiang.
Pasien Covid-19 Asal Aceh Tamiang Sembuh
Pasien positif Covid-19 asal Kabupaten Aceh Tamiang dinyatakan sembuh dan sudah dijemput keluarganya.
Covid-19, Pemkab Aceh Tamiang Pangkas Tunjangan ASN
Setiap ASN Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang tunjangan ASN akan dipotong sebesar Rp 300 ribu untuk dibelikan sembako.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.