Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyatakan bahwa ia akan segera mematangkan konsep pemindahan ibu kota. "Harus cepat, akhir 2023 dan 2024 sebagian fungsi pemerintahan bisa dipindahkan ke ibu kota yang baru," katanya di kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu 23 Oktober 2010.
Menurut Suharso, Bappenas akan segera membentuk badan khusus terkait kajian pemindahan ibu kota. "Sekarang masih tahap memastikan titik core-nya 6000 hektare itu dimana. Saya sudah mempelajari, mudah-mudahan dalam waktu dekat badan otoritas bisa dibentuk," ucapnya. Ia mengatakan akan berkoordinasi dengan Bambang Brodjonegoro, Menteri PPN periode 2014-2019.
Dalam acara serah terima jabatan di kantor Bappenas, Suharso mengatakan proses pemindahan ibu kota dan perencanaan pembangunan lima tahun ke depan akan berjalan sesuai dengan rencana yang telah disiapkan. Ia telah mempelajari beberapa agenda prioritas Bappenas seperti mengembalikan marwah Bappenas sebagai clearing house atau sentralisasi dari perencanaan sampai proses dan evaluasi pembangunan.
Bappenas akan segera mempertimbangkan kota yang menjadi acuan konsep ibu kot baru, antara lain Washington DC dan Kazakhstan
“Ini clearing house perencanaan nasional dan sifatnya konvergen dan dapurnya Bappenas itu yang harus dikembalikan,” katanya seperti diberitakan dari Antara. Menurutnya ia akan menyelesaikan tugas terkait undang-undang tentang pemindahan ibu kota seperti yang telah disampaikan oleh Bambang Brodjonegoro.
Suharso menambahkan visi Bappenas sebagai clearing house dan tugas menyelesaikan UU itu memang merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo sehingga birokrasi lebih tertib dan fungsional. "Hal ini mengingat keputusan mau dibuat lebih pendek,” ujarnya.
Suharso juga akan segera mempertimbangkan kota yang menjadi acuan konsep ibu kota baru yaitu antara lain Washington DC dan Kazakhstan sebab dua kota tersebut dianggap ideal. “Jangan sampai seperti Canberra yang kalau sudah sore atau malam it is not kota yang alive, tiba-tiba tidak ada semua dan redup semua. Mungkin yang sedang-sedang seperti Washington, D.C. atau seperti Kazakhstan dia bikin ibu kota Astana,” jelasnya.
- Baca Juga: Huawei Akan Terapkan Jaringan 5G di Ibu Kota Baru
- Jokowi dan Prabowo Bahas Ibu Kota Baru di Kalimantan