Banyak Warga Aceh Kena PHK di Malaysia

Ketua Perkumpulan Masyarakat Aceh di Malaysia memperkirakan sekitar 40 persen warga Aceh di Malaysia menerima PHK.
Sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) pekerja konstruksi dari berbagai daerah di Jawa Timur berkumpul di rumah sewa mereka di Jalan Pasir Merah Batu 5 Klang Lama, Kuala Lumpur, Jumat, 27 Maret 2020 selama Perintah Kawalan Pergerakan (MOC) mulai (18/3) hingga (14/4) untuk membatasi COVID-19. Para pekerja yang kesulitan bahan makanan dan keuangan tersebut sedikit terbantu setelah ada bantuan dari relawan Muhammadiyah yang didukung KBRI Kuala Lumpur. (Foto: Antara/Agus Setiawan)

Lhokseumawe, Aceh – Akibat pandemi virus corona atau Covid-19 yang melanda ke berbagai belahan dunia, menyebabkan dunia usaha terpaksa mengurangi jumlah tenaga kerjanya dan hal tersebut juga dialami oleh masyarakat Aceh yang bekerja di Malaysia.

Ketua Perkumpulan Masyarakat Aceh di Malaysia, Bukhari mengatakan, saat sekarang ini memang kondisinya sudah mulai terbuka dan tidak terikat saat diberlakukannya lockdown beberapa bulan yang lalu.

“Kini kondisinya memang lebih terbuka dan tidak ketat saat diberlakukan lockdown beberapa waktu yang lalu, hanya saja beberapa tempat masih diperketat karena kondisinya masih ada yang terjangkit virus tersebut,” ujar Bukhari, ketika dihubungi Tagar, melalui telepon seluler, Minggu, 20 September 2020.

Semoga saja mereka semua bisa mendapatkan pekerjaan yang baru dan kondisinya bisa normal kembali seperti sebelumnya.

Bukhari menambahkan, saat sekarang ini banyak masyarakat Aceh yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), akibat pandemi Covid-19 karena banyak perusahaan yang mengurangi pegawainya.

Maka diperkirakan, ada sekitar 40 persen masyarakat Aceh yang bekerja di Malaysia menerima PHK, sehingga kondisi mereka saat sekarang ini sangat miris sekali karena tidak memiliki pekerjaan.

“Coba bayangkan saja, ada salah seorang kepala keluar yang menerima PHK dan kondisinya sangat miris sekali, harus sewa rumah dan menanggung beban keluarganya. Semoga saja kondisi ini segera berakhir,” tutur Bukhari.

Baca juga: 

Tambahnya, pada saat diberlakukan lockdown beberapa waktu yang lalu, memang banyak yang tidak bisa bekerja, karena harus selalu berada di rumah dan sekarang ini kondisinya telah berbalik.

“Semoga saja mereka semua bisa mendapatkan pekerjaan yang baru dan kondisinya bisa normal kembali seperti sebelumnya,” kata Bukhari. [PEN]

Berita terkait
Respon DPRK Aceh Tamiang soal Laporan Warga ke Kejari
Ketua DPRK Aceh Tamiang, Aceh, Suprianto lebih memilih irit bicara soal laporan warga ke Kajari atas dugaan hutang Rp 13 miliar.
Akibat Pasien Tidak Jujur 4 Dokter di Aceh Positif Covid-19
Empat dokter di Kota Langsa, Aceh terpapar virus corona akibat pasien tidak jujur dalam riwayat perjalanannya.
Polisi Tangkap Pelaku Judi Online di Banda Aceh
Tiga pelaku maisir dengan cara jual beli judi online ditangkap polisi di Banda Aceh, Aceh.
0
Ketok Palu Tingkat I Tiga RUU DOB Papua Akan Putuskan DPR Siang Hari Ini
Panitia Kerja (Panja) 3 RUU DOB Papua akan kembali menggelar rapat pengambilan keputusan Tingkat I terkait dengan pembagian batas wilayah.