Balap Ternak Babi di Taput Pukau Wisatawan Danau Toba

Festival Babi yang digagas Togu Simorangkir berlangsung meriah di acara pembukaan. Ada balap babi kuliner babi pukau wisatawan Danau Toba.
Babi guling siap saji pagelaran Pig and Porg Lake Toba Festival di Muara Tapanuli Utara, Jumat 25 Oktober 2019. (Foto: Tagar/Jumpa P Manullang)

Muara - Pada Jumat 25 Oktober 2019 di lapangan SD Inpres Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Festival Babi yang digagas Togu Simorangkir dan kawan-kawan resmi dibuka.

Agenda hari pertama terpantau diliput jurnalis media lokal, nasional dan mancanegara seperti New York Times dan Asahi Shimbun dari Japan Daily Newspaper.

Perlombaan paling memukau dan begitu menghibur pengunjung terlihat di arena lomba lari babi dan lomba kuliner babi guling.

Linda Sihombing, salah satu suporter festival dari Komunitas Perantau Sicantik dari Toba, datang jauh-jauh dari Desa Banjar Seminyak, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali.

"Baru pertama kali melakukan acara seperti ini setelah digagas beberapa teman seperti Togu Simorangkir,  Johnson Sihombing," kata wanita paroh baya itu kepada Tagar.

Perlombaan paling memukau dan begitu menghibur pengunjung terlihat di arena lomba lari Babi dan lomba kuliner Babi guling.

Event sejenis menurutnya patut ditindaklanjuti sebagai kegiatan rutin memikat daya tarik ikon Danau Toba.

"Soal festival ini sangat menarik, dengan subjeknya babi dan turunan dengan berbagai kegiatannya, karya pemuda milenial ini sangat inovatif. Menurut saya seharusnya diulang-ulang kembali dengan pengemasan lebih matang. Ini pertama saja sudah punya konten yang cukup baik," kata Linda.

Hal itu didasarkan pada budaya Batak yang melekat pada adat seperti parjambaran dan nilai ekonomis dari sisi usaha rakyat di kawasan Danau Toba.

"Babi adalah salah satu unsur dari adat Batak. Maksud saya kalau itu bagian dari budaya kenapa tidak dikembangkan. Ada sesuatu terobosan di situ yang inovatif," kata Linda.

Senada dikatakan Togu Simorangkir. Di hari pertama festival fokus pada pelatihan pengolahan pakan babi dan manajemen kandang babi yang sehat.

Toba FestivalLomba panggil babi di Pig and Porg Lake Toba Festival di Muara, Tapanuli Utara, Jumat 25 Oktober 2019. (Foto: Tagar/Jumpa P Manullang).

"Intinya festival ini membuat kita bergembira dan tidak ada menyinggung yang lain-lain, dan hari ini fokus pada pelatihan pengolahan pakan babi dan manajemen kandang babi," kata Togu.

Togu mengatakan, acara itu tidak hanya sekadar hiburan namun terpenting pesan dari festival ini bisa sampai, yakni bagaimana beternak babi ramah lingkungan.

"Dan yang terpenting pesannya sampai, bagaimana lingkungan terjaga dan kebersihan ternak lebih bagus sehingga terhindar dari penyakit, seperti baru-baru ini merebak virus babi," katanya.

Sementara Boasa Simanjuntak yang dikenal salah seorang paling keberatan atas  rencana penetapan kawasan Danau Toba sebagai wisata halal, meminta event ini dikembangkan.

"Saya melihat ada kompetisi dari lomba lari babi kemudian selfi babi dan bagaimana dipanggang dengan bumbu. Inilah sebenarnya yang harus dikembangkan menjadi ikon wisata tanah Batak. Jadi jangan ada alergi dengan babi. Kalau ada alergi dengan babi sebenarnya dia lebih rendah dari babi," kata Boasa, kepada wartawan lokal dan mancanegara.

Pagelaran Festival Babi di Muara berlangsung Jumat-Sabtu, 25-26 Oktober 2019.

Yang terpenting pesannya sampai, bagaimana lingkungan  terjaga dan kebersihan ternak lebih bagus sehingga terhindar dari penyakit.

Diharapkan event itu menjadi sarana pembelajaran dalam beternak yang baik dan lebih dalam mengenalkan produk kuliner berbahan baku daging tergolong ruminansia tersebut.

Sesuai rundown acara bertajuk Pig and Porg Lake Toba Festival 2019 yang dihimpun Tagar dari panitia, menetapkan 14 jenis perlombaan yang berhubungan dengan ternak Babi.

Seperti lomba selfi dengan babi, meracik babi arsik, lomba memanggil babi, lomba kuliner babi panggang, lomba lari babi, lomba parjambaran, lomba kandang babi terbersih, lomb meracik kuliner tanggo-tanggo, lomba babi tersemok, lomba menebak berat babi, kuliner babi kecap, lomba menangkap babi dan lomba kuliner sate babi.

"Dan fokus lain pelatihan pakan ternak, lomba menggambar dan mewarnai, fashion show dan ditutup acara malam penganugerahan dan performa art," kata Isak Aritonang selaku ketua panitia festvial, Kamis 24 Oktober 2019. []

Baca juga:

Berita terkait
Wabah Virus Tak Pengaruhi Festival Babi di Taput
Dinyatakan, daging babi terpapar virus hog cholera tidak menular kepada manusia.
Derita Peternak Babi di Dairi
Ramli menyebut, ia sudah pasrah apa pun yang terjadi pada 20 ekor ternak babinya yang masih hidup.
Festival Babi Danau Toba 2019 di Muara, Ini Acaranya
Penggagas kegiatan ini, Togu Simorangkir kepada Tagar, Rabu 23 Oktober 2019 mengatakan, persiapan festival sudah mendekati final.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.