Wabah Virus Tak Pengaruhi Festival Babi di Taput

Dinyatakan, daging babi terpapar virus hog cholera tidak menular kepada manusia.
Flyer Festival Babi Danau Toba 25-26 Oktober 2019 di Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. (Foto: Tagar/Istimewa)

Tarutung - Sesuai data terkini Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Tapanuli Utara, jumlah ternak babi yang mati akibat wabah virus hog cholera sebanyak 121 ekor.

Dinyatakan, daging babi terpapar virus hog cholera tidak menular kepada manusia. Namun untuk memutus siklus penularan bagi ternak babi yang sehat diimbau agar sisa makanan tidak diberikan sebagai pakan ternak.

"Penyakit hog cholera tidak menular ke manusia baik melalui daging konsumsi, tapi sisa-sisa makanan yang tidak diproses baik dan pada saat pemotongan, seperti darah, sepatu dan lainya bisa menjadi sumber penularan penyakit tersebut," kata Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Tapanuli Utara, Sondang EY Pasaribu, Kamis 24 Oktober 2019.

Pihaknya sudah melakukan upaya maksimal dengan melakukan perbantuan dengan pengobatan ternak sakit dan vaksinasi ternak yang masih sehat.

"Bantuan pemerintah melalui pengobatan pada daerah tertular dan vaksinasi pencegahan pada daerah belum tertular," kata Pasaribu.

Sementara kesimpulan Balai Veteriter hasil pemeriksaan laboratorium belum diterima, guna memastikan kematian babi disebabkan oleh virus lebih ganas seperti demam babi Afrika atau African Swine Fever.

Dengan acara ini diharapkan satu pembelajaran bagi peternak

"Kesimpulan laboratorium belum diterima atas kematian 121 ekor babi di Taput. Sejauh ini dari hasil pemantau gejala klinis mengarah ke penyakit hog cholera," jelasnya. 

Festival Babi Danau Toba

Pagelaran festival babi di Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, berlangsung Jumat-Sabtu, 25-26 Oktober 2019.

Diharapkan event itu menjadi sarana pembelajaran dalam beternak yang baik dan lebih dalam mengenalkan produk kuliner berbahan baku daging tergolong ruminansia tersebut.

Sesuai rundown acara bertajuk Pig and Porg Lake Toba Festival 2019 yang dihimpun Tagar dari panitia, menetapkan 14 jenis perlombaan yang berhubungan dengan ternak babi.

Seperti lomba selfi dengan babi, meracik babi arsik, lomba memanggil babi, lomba kuliner babi panggang, lomba lari babi, lomba parjambaran, lomba kandang babi terbersih, lomb meracik kuliner tanggo-tanggo, lomba babi tersemok, lomba menebak berat babi, kuliner babi kecap, lomba menangkap babi dan lomba kuliner sate babi.

"Dan fokus lain pelatihan pakan ternak, lomba menggambar dan mewarnai, fashion show dan ditutup acara malam penganugerahan dan performa art," kata Isak Aritonang selaku ketua panitia festvial, Kamis 24 Oktober 2019.

Isak mengatakan event itu salah satu sarana edukasi bagi warga mengatasi wabah virus hog cholera di kawasan Danau Toba saat ini.

"Dengan acara ini diharapkan satu pembelajaran bagi peternak bagaimana mengaplikasikan cara yang baik mengelola ternak babi yang peduli lingkungan," kata pria yang masih kuliah di salah satu fakultas Universitas Sumatera Utara itu.[]


Berita terkait
Derita Peternak Babi di Dairi
Ramli menyebut, ia sudah pasrah apa pun yang terjadi pada 20 ekor ternak babinya yang masih hidup.
Festival Babi Danau Toba 2019 di Muara, Ini Acaranya
Penggagas kegiatan ini, Togu Simorangkir kepada Tagar, Rabu 23 Oktober 2019 mengatakan, persiapan festival sudah mendekati final.
1.000 Ekor Babi Mati di Dairi, Stok Desinfektan Menipis
Setiap hari, jumlah ternak babi yang mati, meningkat. Tidak tertutup kemungkinan, mengancam 110.000 ekor populasi ternak babi di Kabupaten Dairi.
0
Panduan Pelaksanaan Salat Iduladha dan Ibadah Kurban 1443 Hijriah
Panduan bagi masyarakat selenggarakan salat Hari Raya Iduladha dengan memperhatikan protokol kesehatan dan melaksanakan ibadah kurban