Arab Saudi Kerahkan Robot dan Kecerdasan Buatan untuk Memperlancar Ibadah Haji

Arab Saudi pada tahun 2023 bersamaan dengan 1444 H ini mengandalkan teknologi untuk mempermudah pengalaman berhaji para jemaah haji
Para jemaah haji bergerak mengelilingi Ka\'bah di Mekah, pada 24 Juni 2023, di saat jutaan umat Muslim dari seluruh dunia mulai berdatangan ke Mekah untuk melaksanakan ibadah haji. (Fot: voaindonesia.com/AFP/Sajjad Hussain)

TAGAR.id, Mekkah, Arab Saudi –Arab Saudi pada tahun 2023 bersamaan dengan 1444 H ini mengandalkan teknologi untuk mempermudah pengalaman berhaji para jemaah haji yaitu dengan kartu pintar, robot dan kecerdasan buatan (AI – artificial intelligence).

Pada konferensi pers di kota suci Mekah pada Minggu, 25 Juni 2023, Menteri Urusan Islam Arab Saudi, Sheikh Abdullatif al-Asheikh, mengatakan bahwa ibadah haji telah berkembang “sejak zaman Nabi Muhammad.”

Haji adalah salah satu rukun Islam, dan seluruh muslim wajib melaksanakannya, setidaknya sekali seumur hidup, selama mereka memiliki kemampuan fisik dan finansial.

Jemaah muslim berdoa di sekitar Ka\\\'bahJemaah muslim berdoa di sekitar Ka\'bah saat menunaikan ibadah haji di Mekkah, Arab Saudi, 25 Juni 2023. (Foto: voaindonesia.com/AP)

Ritual haji menelusuri kembali perjalanan Nabi Ibrahim dan Ismail, atau dikenal dengan nama Abraham dan Ishmael dalam tradisi Kristen dan Yahudi.

Untuk mendukung perkembangan terbaru, al-Asheikh mengatakan bahwa pihak berwenang “berusaha keras di semua lini, baik sumber daya manusia ataupun sumber daya teknologi” untuk memfasilitasi ibadah haji yang sukses.

Ia menambahkan bahwa sejumlah robot akan dikerahkan untuk menjawab pertanyaan para jemaah mengenai agama. Selain itu, 200 saluran telepon dengan lebih dari 70 bahasa juga disiapkan untuk memfasilitasi para jemaah haji. (rd/jm)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Mekkah Mulai Dibanjiri Jemaah Haji di Tengah Suhu Udara yang Menyengat
Situs paling suci dalam agama Islam tersebut diharapkan dapat menampung lebih dari dua juta jemaah dari 160 negara