TAGAR.id, Jakarta - Selama ini, GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) dan maag adalah gangguan pada lambung yang sering dianggap sama. Namun, GERD dan maag sesungguhnya adalah dua jenis gangguan lambung yang berbeda.
Dikutip dari mitrakeluarga.com, GERD adalah suatu kelainan pada lambung yang memicu isinya naik ke atas. GERD merupakan sebuah kondisi yang biasanya terjadi pada bayi atau disebut gumoh.
Namun, kondisi GERD juga dapat dialami oleh orang dewasa, meskipun isi lambung tidak sampai keluar seperti yang terjadi pada bayi.
GERD pada orang dewasa menyebabkan isi lambung naik ke atas.
Isi lambung tersebut mengandung asam lambung, pepsin, dan lainnya (refluks) yang memiliki substansi tajam dan dapat melukai atau mengiritasi kerongkongan.
Iritasi pada kerongkongan akan menimbulkan rasa nyeri, perih, dan rasa seperti terbakar di bagian dada dan ulu hati.
Jika isi lambung yang naik ke atas hanya berupa gas, biasanya akan terjadi sendawa. Namun, apabila isi lambung yang naik ke atas adalah gas dan cairan refluks, biasanya akan menimbulkan rasa sakit.
Refluks umumnya terjadi karena dipengaruhi oleh aktivitas makan. Jika lambung diisi makanan yang terlalu banyak, maka akan memicu terjadinya GERD.
GERD sering terjadi saat berbuka puasa, dimana perut kosong langsung diisi oleh makanan dalam jumlah banyak.
Itulah mengapa berpuasa sangat disarankan bagi penderita GERD, dimana lambung akan kosong saat siang hari sehingga akan terasa lebih nyaman.
Namun, hal yang harus diperhatikan adalah, jangan langsung mengkonsumsi makanan dalam jumlah banyak saat berbuka puasa.
Saat berbuka puasa, makanlah secara bertahap, sedikit demi sedikit, sehingga tidak memicu terjadinya GERD.
Sementara itu, maag adalah gangguan pada lambung yang dibagi ke dalam dua jenis yaitu maag fungsional dan maag organik.
Maag fungsional adalah gangguan yang terjadi pada fungsi lambung dan usus dua belas jari. Jenis maag ini disebabkan oleh faktor psikis seperti stres.
Stres akan memicu peningkatan produksi asam lambung sehingga proses metabolisme tubuh akan terganggu dan menimbulkan gejala maag berupa perih dan mual.
Sementara maag organik adalah kelainan anatomis berupa luka (tukak) yang terdapat pada lambung atau usus dua belas jari.
Bagi para penderita maag fungsional, berpuasa justru akan lebih menyehatkan karena pola makan menjadi lebih teratur dan konsumsi makanan tidak sehat berkurang.
Namun, berpuasa tidak dianjurkan bagi para penderita maag organik karena hal ini dapat menyebabkan perdarahan pada lambung. []
Baca Juga
- 10 Minuman Wajib untuk Penderita Asam Lambung
- Ayo, Kenali Ciri-ciri Penyakit Asam Lambung Naik
- Empat Buah Aman untuk Penderita Asam Lambung
- Gejala dan Pencegahan Penyakit Asam Lambung