Surabaya - Jalan Tunjungan, Dharmo, dan Pandigiling Surabaya masuk dalam catatan pihak kepolisian untuk mengurangi keramaian pesepeda ketika di malam hari. Alasanya ketiga jalan itu sering para goweser berhenti dan bergerombol. Melihat hal ini, Dirlantas Polda Jatim, Kombes Budi Indra Dermawan memiliki wacana untuk menutup tiga jalan tersebut. Tujuannya supaya kembali pada physical distancing penanganan Covid-19.
"Ini wacana dan kita rapatkan dengan pihak Polrestabes sama Dinas Perhubungan, bahwa Jalan Tunjungan, Dharmo dan Pandigiling akan kembali diterapkan kawawasan Physical Distancing," kata Budi, Kamis 2 Juli 2020.
Budi menjelaskan, pemberlakuan ini juga tengah dirapatkan pada malam nanti bersama jajaran terkait seperti Polrestabes Surabaya, Dinas Perhubungan Kota Surabaya. "Malam ini keputusan rapatnya, wacananya pemberlakuan ini mulai pukul 9 malam sampai jam 5 pagi. Kalau nanti disetujui besok bisa kami terapkan," katanya.
Sementara itu, Budi melihat animo masyarakat untuk keluar kembali tinggi. Bahkan mereka memiliki cara baru, yakni dengan menggunakan sepeda.
Wacananya pemberlakuan ini mulai pukul 9 malam sampai jam 5 pagi. Kalau nanti disetujui besok bisa kami terapkan.
"Sepeda di Kota Surabaya ini kita tahu animonya sangat tinggi terutama saat malam hari ya, sehingga pihak kepolisian bahkan membuat jalur khusus supaya tak menggangggu pengguna jalan lain," ujar dia.
Menurut Budi, kebijakan tersebut dilakukan untuk membantu pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid-19. Diketahui, jumlah masyarakat yang terpapar virus corona di Surabaya semakin bertambah setiap hari.
"Alasannya karena kita harus memutus tali rantai penularan Covid-19, yang bersepeda berkerumun sudah diimbau berkali-kali, apa lagi sekarang bukan PSBB," ucapnya.
Selain itu, Budi berharap masyarakat dapat mematuhi kebijakan tersebut seandainya nanti sudah muncul hasil final dan disetujui dalam rapat.
"Tapi ini baru rencana, belum diputuskan. Rencana 3 titik, nanti malam baru dirapatkan. Besok disampaikan resmi," ucapnya. []
Baca juga:
- Penjualan Sepeda Laku Keras di Aceh di Tengah Corona
- Kemenhub: Bukan Pajak Tapi Keselamatan Pesepeda
- Tren Bersepeda Era Transisi New Normal di Surabaya