Anies Baswedan Didorong Lagi Maju Pilpres 2024

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali didorong maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Anies Baswedan dan Surya Paloh di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta, Rabu (24/7/2019). (Foto: Antara/Fauzi Lamboka)

Jakarta - Ketua Umum Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) DKI Jakarta Raya Syarief Hidayatulloh bakal mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Upaya itu dilakukan GPMI setelah organisasinya sempat batal menggelar acara yang sama di Jakarta. "Ini bukan dia yang akan deklarasi, tapi rakyat sudah mendaulat," kata Syarief, Jakarta, 17 Februari 2020.

Tunggu sebulan lagi kita akan gelar pasukan, di situ akan dideklarasikan. Bukan sekarang.

Dalam rencananya, GPMI ingin mengumpulkan kadernya di Jakarta dan sekitarnya. Bersama mereka, Syarief akan menggelar apel akbar. "Tunggu sebulan lagi kita akan gelar pasukan, di situ akan dideklarasikan. Bukan sekarang," ujarnya.

Selebihnya, Syarif enggan merinci detail agendanya. Dia pun belum mengumumkan tanggal dan lokasi acara.

Awalnya, GMPI ingin menggelar deklarasi di Jalan Inspeksi Kali Mookervart, Kali Deres, Jakarta Barat, Minggu, 16 Februari 2020. Hanya saja, agenda itu batal lantaran Anies Baswedan disebut tak merestui acara tersebut.

"Pak gubernur hari ini masih fokus mengurus Jakarta Raya dengan program-program beliau," kata Syarief.

Syarief mengaku mendengar penolakan dari Anies secara langsung beberapa jam sebelum acara, Minggu pagi, 16 Februari 2020. Saat itu Syarif menemui Anies di Hotel Bidakara Jakarta.

Seperti diketahui, Anies akan mengakhiri jabatannya sebagai gubernur periode pertama pada 2022. Sedangkan Pilpres selanjutnya digelar pada 2024, atau dua tahun setelah Pemilihan Gubernur DKI.

Menurut survei terkahir Politika Research & Consulting, Anies disebut tokoh paling potensial capres 2024. Dalam survei yang digelar pada April 2019 itu, Anies meraih peringkat pertama dengan angka 17,3 persen, disusul Ridwan Kamil dengan 14,7 persen, Sandiaga Uno 14,2 persen, Ganjar Pranowo 9,2 persen dan Andika Prakasa 3,8 persen.

"Tanpa melihat survei, atau secara common sense pun, Anies saat ini adalah kandidat paling potensial," kata peneliti Politika Research & Consulting, Dudi Iskandar, kepada Tagar, Jakarta, Minggu, 5 Januari 2020.

Sebab itu, kata Dudi, Anies kemungkinan besar akan selamat hingga akhir jabatannya di periode pertama meski berbagai pihak menuntutnya mundur sebagai gubernur. Pada periode kedua jabatannya, kata Dudi, Anies bahkan mempunyai peluang mengikuti jejak Jokowi yang pindah dari Balai Kota ke Istana Negara.

Menurut Syarif, Anies tidak ingin memikirkan Pilpres 2024. Ia menyebut, Anies ingin fokus pada menyelesaikan program Pemrov DKI hingga akhir masa jabatannya.

Oleh karena itu, Syarif ingin ormasnya turut mengawal program Anies hingga 2022. Di sisi lain, ia tak ingin ada pihak menggagalkan masyarakat menjatuhkan pilihannya pada Anies sebagai capres 2024. Oleh karena itu, GPMI tetap akan mendeklarasikan Anies sebagai capres. "Jadi tunggu tanggal mainnya," tutur Ketua GPMI ini. []

Baca juga: 

Berita terkait
Revitalisasi TIM, Seniman: Anies Baswedan Budek
Ketua Forum Seniman Peduli TIM menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan budek soal proyek revitalisasi di TIM.
DPRD Ngebut Tentukan Wakil Anies Baswedan Bulan Ini
DPRD DKI Jakarta ngebut menentukan pendamping Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hingga akhir bulan ini.
Ruhut Sentil Anies Baswedan Soal Banjir Mirip Film
Politikus PDIP Ruhut Sitompul menyentil penanganan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terhadap banjir yang mengepung Ibu Kota mirip film.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.