Padang - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Barat (Sumbar), menanggapi santai pembatalan somasi yang rencananya akan dilayangkan anggota DPR RI, Andre Rosiade, terhadap Hotel Kryad Bumiminang. Padahal, pihaknya sudah bersiap-siap menantikan somasi Ketua DPD Gerindra Sumbar itu.
Mana bisa ngomong gitu saja. Andre harus berfikir memulihkan nama baik kami semua di sini yang sudah terlanjur masyarakat terbangun narasi dan persepsi hotel yang menjadi masalah.
Rencana somasi itu datang dari Andre, lantaran beredarnya kuitansi pemesanan kamar hotel atas nama Andre Rosiade/Bimo. Dari dua kamar yang dipesan itu, salah satunya adalah kamar nomor 606, lokasi PSK bernisial NN yang viral setelah mengaku dijebak dalam penggerebekan polisi yang diikuti Andre beberapa waktu lalu.
"Mungkin ada pertimbangan kali, kami justru disomasi lebih baik. Kami sebenarnya memilih kasus ini dibuka secara terang. Apa sih sebenarnya yang terjadi," kata Ketua PHRI Sumbar, Maulana Yusran, Jumat 7 Februari 2020.
Meski Andre telah mengatakan hotel tidak terlibat prostitusi, lanjut Maulana, kasus yang membuncah tana air ini telah terlanjur viral di masyarakat. Narasi hotel sebagai tempat prostitusi di Padang pun tidak terelakkan.
"Mana bisa ngomong gitu saja. Andre harus berfikir memulihkan nama baik kami semua di sini yang sudah terlanjur masyarakat terbangun narasi dan persepsi hotel yang menjadi masalah," katanya.
Menurutnya, masyarakat justru tertawa ketika Andre mengatakan hotel tidak terlibat prostitusi. Dia menilai, langkah anggota DPR RI mengungkap kasus prostitusi di Kota Padang tidak bisa seperti apa yang dilakukannya saat ini. Apalagi menyebarkan video penggrebekan di media sosial (medsos) dengan statement menyakitkan.
"Pekerjaan rumah Andre sekarang harus mengembalikan nama baik hotel yang menjadi lokasi penggrebekan. Ini harus dipikirkan, bukan masalah apa-apa, pikirkan itu," tuturnya.
Sebelumnya, Andre memnbatalkan niatnya untuk melayangkan somasi terhadap Hotel Kryad Bumiminang, Kota Padang. Hotel tersebut merupakan lokasi penggerebekan PKS berinisial NN. Setelah kasus ini buncah, beredar kuitansi pemesanan kamar hotel atas nama Andre Rosiade/Bimo.
"Saya pastikan tidak akan somasi hotel, karena tidak ingin merusak situasi dan memperpanjang masalah hotel ini," kata Andre.
Andre sendiri membantah dirinya pernah mendatangi resepsionis hotel tersebut. Apalagi sampai memberikan KTP, sebagai syarat pemesanan kamar hotel.
"Jadi ingin saya sampaikan, Andre Rosiade tidak pernah datang ke resepsionis. Tidak pernah memberikan KTP ke resepsionis," katanya.
Dia juga menegaskan, pengungkapan prostitusi online ini tidak berhubungan sama sekali dengan pihak hotel.
"Hotel tidak terlibat sama sekali dalam kasus prostitusi online. Kenapa saya ingin berikan penegasan, saya tidak ingin industri perhotelan di Kota Padang maupun Sumbar hancur gara-gara isu prostitusi online," tuturnya. []
