Anak Muda Ini Mundur dari PNS untuk Rebut Bupati Banjar

Seorang birokrat di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan mundur dari PNS di usia 40 tahun.
Gusti Sulaiman Razak (kiri) menyerahkan berkas pendaftaran calon Bupati Banjar ke DPD Partai Golkar Banjar, Senin 14 Oktober 2019. (Foto: Tagar/M. Apriani)

Martapura – Seorang birokrat di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan mundur dari PNS di usia 40 tahun.

Dia bermaksud ikut Pilkada 2020 untuk merebut jabatan Bupati periode 2020-2025. Kemudian menjatuhkan lamaran ke Partai Golkar Kabupaten Banjar. Berharap diusung sebagai bakal calon bupati.

Namanya, Sulaiman Razak. Pada Senin 14 Oktober 2019 kemarin, pria muda itu didampingi dua pendukungnya, mendatangi kantor DPD Partai Golkar Kabupaten Banjar.

Pria berkacamata ini  mengaku siap bertarung habis-habisan meraih kursi orang nomor satu di kabupaten penduduk terbanyak ke dua di Kalimantan Selatan.

"Hari ini saya mengembalikan formulir pendaftaran beserta berkas kelengkapan persyaratan calon Bupati Banjar yang diminta Partai Golkar," katanya.

Bentuk keseriusan, dia bakal melepas statusnya sebagai aparatur sipil negara (ASN) di Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Kalimantan Selatan.

"Sekarang saya bukan ASN lagi. Karena enam bulan lalu saya sudah mengundurkan diri sebagai PNS. Tapi, meski saya bukan ASN lagi pengalaman saya sebagai birokrat akan menjadi modal saya mampu menjalankan roda pemerintahan Kabupaten Banjar jika menjabat sebagai bupati," terangnya.

Ditambahkan mantan Sekretaris Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga ini, dia bahkan sudah menyiapkan calon wakilnya.

Hanya saja pria berkulit putih ini enggan membeberkan sosok pendamping yang dia maksud.

"Semuanya sudah saya siapkan termasuk calon wakil bupati. Tapi sementara tidak akan saya bocorkan siapa sosok pendamping saya. Karena itu nantinya yang akan jadi kejutan saya," katanya.

Adik kandung Bupati Banjar 2005-2015, Pangeran Khairul Saleh ini, mengklaim sudah ada komunikasi dengan beberapa partai politik lainnya yang bakal mengusungnya.

"Dengan partai lain juga sudah ada komunikasi. Jadi saya optimis bisa maju Pilbup Banjar dengan diusung partai politik," katanya.

Saya sangat yakin Partai Golkar akan mengusung saya. Karena saya kader Golkar dan saya dibesarkan oleh Partai Golkar

Berburu Golkar

Sejumlah tokoh muda dan politikus yang gagal dalam Pemilu 2019 lalu, berlomba-lomba memasukkan lamaran ke Partai Golkar Banjar, kelak bisa diusung sebagai calon bupati.

H Gusti IskandarH Gusti Iskandar saat menyerahkan berkas pendaftaran calon Bupati Banjar ke DPD Partai Golkar Banjar, Senin 14 Oktober 2019. (Foto: Tagar/M Apriani)

Di antaranya, H Saidi Mansyur atau HSM yang merupakan petahana Wakil Bupati Banjar periode 2015-2020 sudah lebih dulu meminang partai berlambang pohon beringin.

HSM yang merupakan tokoh milenial Kabupaten Banjar, mengklaim sudah memiliki modal dukungan dari Partai NasDem, dengan tujuh kursi di DPRD Banjar.

Meski hanya perlu menambah dua kursi lagi untuk bisa mengusungnya menjadi calon bupati, delapan kursi milik Partai Golkar dianggapnya perlu didapatkan.

"Saat ini Partai NasDem sudah hampir dipastikan mendukung saya karena saya merupakan kadernya. Dengan ditambah Partai Golkar maka itu akan lebih dari cukup untuk bisa mengusung calon bupati dan wakil bupati Banjar dalam pilkada nanti," ungkapnya.

Ada lagi nama DR Andin Sofyanoor, anggota DPRD Banjar tiga periode. Pria yang juga tokoh muda ini yang memastikan ambisinya meraih jabatan tertinggi di Pemerintahan Kabupaten Banjar.

Andin juga mengklaim diusung Partai Golkar, itu sebabnya dia menyerahkan formulir pendaftaran dan kelengkapan persyaratan.

Politikus muda Partai Golkar ini optimis mendapat dukungan dari partai yang sudah membesarkan namanya di Kabupaten Banjar.

"Saya sangat yakin Partai Golkar akan mengusung saya. Karena saya kader Golkar dan saya dibesarkan oleh Partai Golkar," terangnya.

Lebih lagi, keseriusannya untuk fokus dalam Pilkada Banjar dibuktikannya dengan tidak ikut dalam pemilihan anggota legislatif tahun 2019 lalu.

Bukan hanya tokoh muda yang berambisi mendaftar sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Banjar. Calon anggota legislatif yang kalah dalam Pileg 2019 pun beramai-ramai beradu 'kesaktian' merebut simpati Partai Golkar.

Caleg DPR RI Dapil Kalsel 1 yang gagal ke Senayan pada Pileg lalu, H Gusti Iskandar juga memasukkan map berisi formulir pendaftaran dan berkas kelengkapan sebagai calon bupati pada Senin kemarin.

Gusti memastikan ambisinya maju dalam Pilkada Banjar 2020.

Pria yang pernah duduk sebagai Anggota DPR RI melalui Partai Golkar ini, mengaku ingin membawa Kabupaten Banjar lebih baik dan lebih maju.

"Kabupaten ini banyak potensi yang bisa digali dan dikembangkan. Saya yakin di tangan saya dengan pengalaman pernah di Senayan akan ada peningkatan signifikan," jelasnya.

Selain H Gusti Iskandar, sejumlah caleg gagal lainnya juga mengambil formulir pendaftaran sebagai calon bupati dan wakil bupati.

"Yang sudah mengambil formulir pendaftaran calon bupati ada Kasmili dan Manan Rifani. Sedangkan untuk calon wakil bupati ada Ali Murtadho dan Iqbal Khalilurrahman. Mereka berlatar belakang politikus. Sebelumnya anggota dewan tapi sekarang sudah tidak lagi," ungkap Khairil Anwar selaku Ketua Tim Penjaringan Cabup dan Cawabup Partai Golkar. []

Berita terkait
Pilkada, Kejari Dairi Jadi Pengacara KPU Pakpak Bharat
Maksud MoU adalah untuk menjalin kerja sama dalam penanganan permasalahan bidang perdata dan TUN.
PPP Tidak Buka Pendaftaran Pilkada Gowa
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Gowa, tidak membuka pendaftaran calon bupati dan calon wakil bupati.
Menyiasati 75 Persen Golput di Pilkada Medan 2020
Pada Pilkada Kota Medan 2015, tercatat, warga yang tidak menggunakan hak pilihnya mencapai 1.477.745 atau 74,44%.
0
Kekurangan Pekerja di Bandara Australia Diperkirakan Samapi Tahun Depan
Kekurangan pekerja di bandara-bandara Australia mulai bulan Juli 2022 diperkirakan akan berlanjut sampai setahun ke depan