Sleman - Polsek Bulaksumur Sleman selama Desember 2019 menangkap empat pelaku kasus pencurian di lokasi yang sama, Universitas Gajah Mada (UGM). Tiga diantaranya pencurian motor dan satu pencurian laptop.
"Lunas, dengan empat tempat kejadian perkara di UGM tertangkap semua," kata Kanit Reskrim Polsek Bulaksumur Iptu Fendi Timur kepada wartawan, Kamis 2 Desember 2020.
Menurut dia kerja keras anggota Polsek Bulaksumur terbayarkan dengan mengungkap semua pelaku kejahatan yang beraksi di UGM. Semua pelaku pencurian dapat diamankan.
Tiga kasus pencurian sepeda motor di UGM yang berhasil diungkap juga mengundang banyak keunikan. Bagaimana tidak, alasan yang dibuat pelaku beragam alasan. Ada yang mengaku mencuri untuk melunasi biaya pernikahan sampai mengaku untuk membayar tunggakan kos.
Berdasarkan data, pengungkapan pada 5 Desember 2019, pria dengan inisial SP 46 tahun ditangkap polisi setelah mencuri sepeda motor di parkiran UGM. Warga Klaten, Jawa Tengah mencuri karena butuh uang untuk melunasi utang biaya pesta pernikahan. SP mengaku utang Rp 15 juta kepada rentenir, untuk menikahi istri satu bulan ini.
Belum lagi ditambah bunga utang yang belum dibayarnya. Pelaku yang bekerja sebagai buruh serabutan ini tidak bisa menutupi utang-utangnya yang mulai membengkak. Sehingga pelaku mencari jalan pintas yang dapat menyelesaikan masalahnya.
Pada Senin 9 Desember, Polsek Bulaksumur juga mengungkap kasus pencurian motor dengan TKP di parkiran UGM. Maling motor satu ini tak kehabisan akal untuk mencoba lepas dari jerat hukum. Pria inisial SA 41 tahun mangaku mengidap penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) saat ditangkap polisi. Alasannya agar tidak ditangkap petugas.
Saat dilakukan pemeriksaan oleh petugas, pelaku berpura-pura memasang raut wajah layaknya orang sakit dan berdalih telah mengidap penyakit HIV. Namun, polisi tidak percaya begitu saja dengan omongan pelaku. SA tetap digelandang ke Mapolsek untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Lunas, dengan empat tempat kejadian perkara di UGM tertangkap semua.
Untuk membuktikan omongan pelaku, petugas langsung membawanya ke rumah sakit. Setelah di lakukan pengecekan (rumah sakit) tenyata tidak ditemukan tanda-tanda penyakit di dalam tubuh SA sebagaimana yang diucapkannya. Kemudian pelaku langsung mengakui perbuatannya.
Kepada petugas, uang hasil curiannya pelaku gunakan untuk tidur di hotel yang berada di Solo, Jawa Tengah, makan dan kebutuhan hidup sehari-hari.
Pada Selasa 31 Desember, Polsek Bulaksumur mengungkap kasus pencurian sepeda motor di parkiran UGM. Pria inisial BA 23 tahun, warga Klaten, Jawa Tengah, mengaku sedang kepepet kebutuhan bayar tunggakan kamar kos yang berada di Wilayah Pelemburan, Kaliurang, Sleman. Sayangnya niat melunasi hutangnya dengan cara yang instan.
BA nekat menyartoni sejumlah area parkir motor di UGM sebagai mangsa empuk. Usahanya tidak sia-sia karena BA berhasil menggondol motor milik Ryadhiljannah 24 tahun, mahasiswa calon dokter UGM.
Motor hasil curiannya, BA mengaku dia gunakan sebagai jaminan kepada pemilik kos sambil mengumpulkan uang dari hasil usahanya sebagai tukang es teler keliling.
"Ketiga pelaku sama-sama melakulan pencurian motor di UGM dengan modus yang sama yaitu mencari motor yang kuncinya tertinggal," kata Iptu Fendi.
Sementara itu, Pria asal Bekasi berinisial AY 59 tahun, diringkus polisi karena mencuri laptop di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) UGM, Sleman. Saat beraksi, AY menyamar sebagai dosen UGM agar leluasa mencari target kejahatan.
Jangan berani-berani mencuri di kawasan UGM. Karena akan tertangkap.
Untuk melabuhi korbannya, pelaku menyamar berpenampilan rapi layaknya dosen. Modus yang digunakan yaitu menyatroni kampus-kampus. Sepak terjang AY yang berstatus residivis ini terhenti saat menjual dua laptop dan satu iPad hasil curiannya. Ia tertangkap basah oleh korban dan anggota Polsek Bulaksumur di salah satu pusat perbelanjaan di Sleman.
Kepada petugas, pelaku mengaku terpaksa mencuri karena kebutuhan ekonomi. Pelaku hanya bekerja sebagai penjual roti dan kopi keliling. Dia mengaku menjadi korban PHK di tempat pekerjaanya.
Menurut Iptu Fendi, petunjuk penangkapan semua pelaku pencurian tak luput dari bantuan alat CCTV yang terpasang di setiap sudut UGM. Sehingga proses penyelidikan lebih mudah dan cepat. "Jangan berani-berani mencuri di kawasan UGM. Karena akan tertangkap," ucapnya. []
Baca Juga:
- Mengaku HIV Agar Tak Ditangkap Usai Mencuri di UGM
- Dosen Palsu Curi Laptop di Rumah Sakit UGM Sleman
- Pura-pura Salat Tapi Mencuri di Masjid UAD Jogja