Akun Twitter Diretas, Ferdinand Hutahaean dan Arief Poyuono Saling Bongkar Aib

Akun Twitter diretas, Ferdinand Hutahaean dari Demokrat dan Arief Poyuono dari Gerindra saling bongkar aib.
Ferdinand Hutahaean dan Arief Poyuono. (Foto: Tagar/AF)

Jakarta, (Tagar 2/4/2019) - Akun Twitter milik Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat (PD), Ferdinand Hutahaean terlibat perang cuitan dengan akun Twitter milik Waketum Partai Gerindra Arief Poyuono. Kedua akun menjadi korban peretasan dan tampak saling buka aib dengan mengunggah gambar tidak senonoh.

Partai Demokrat dan Partai Gerindra diketahui sama-sama berada di koalisi Adil Makmur, pengusung capres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Ferdinand dan Poyuono diketahui sama-sama menjabat sebagai anggota Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.

Ferdinand Hutahaean merupakan politisi partai Demokrat yang garang dan disegani lawan. Gelontoran opini, argumen maupun kritik tajam yang mereka cuitkan melalui media sosial Twitter, tak jarang berujung polemik atau perdebatan yang kian memanaskan kancah politik Tanah Air.

Ferdinand yang mantan pendukung Jokowi di ajang Pilpres 2014, pernah melakukan aksi walkout saat Presiden Jokowi berpidato di acara Rapimnas partainya.

Dirinya pernah aktif di Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) dan ikut dalam aksi membentangkan 1.161 spanduk dukungan Jokowi pada kancah Pilpres 2014. Namun, Ferdinand berubah haluan menjadi oposisi karena menganggap Jokowi telah terlalu banyak ingkar janji.

Termutakhir, cuitan kontroversi yang menjadi polemik adalah opininya soal Infrastruktur Langit. Cuitan kala itu digelindingkan Ferdinand demi menanggapi diksi 'Infrastruktur Langit' yang disebut Cawapres Ma'ruf Amin dalam Debat Cawapres beberapa waktu lalu.

Saat itu, cuitan yang menyebut 'Infrastruktur Langit' untuk orang tua menuju akhirat, dia hapus demi menghindari kesalahpahaman. Dia juga mengklarifikasi dan mengaku bahwa cuitan lebih bertujuan untuk memperingatkan diri sendiri.

Sedangkan Arief Poyuono, dikenal sebagai orang dekat Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Namanya sempat mencuat dan jadi pembicaraan publik lantaran dirinya mengeluarkan pernyataan yang menuding bahwa "Wajar PDIP disamakan dengan PKI".

Padahal, Sebelumnya Arief merupakan kader partai berlogo Kepala Banteng tersebut. Dia kemudian meminta maaf dan mengatakan tidak memiliki maksud untuk menyamakan PDIP dengan PKI.

Tidak hanya membuat berang pihak PDIP, saat itu Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon juga mengatakan partainya tidak ingin pernyataan Wakil Ketua Umum Bidang Buruh dan Ketenagakerjaan Partai Gerindra, Arief Poyuono, menjadi beban. Fadli bahkan sempat mempersilakan koleganya itu jika ingin hengkang dari Gerindra. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.