Ferdinand Hutahaean Sebut Agum Gumelar Berpikiran Kerdil, Bukan Negarawan

Ferdinand Hutahean menyebut Agum Gumelar berpikiran kerdil, bukan negarawan, tidak layak jadi Wantimpres.
Ferdinand Hutahaean (Foto: Tagar/Ronauli Margareth)

Jakarta, (23/3/2019) - Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahean menilai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Agum Gumelar blunder dengan pernyataannya.

Karena, dukungan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono terhadap calon presiden nomor urut dua (02) Prabowo Subianto, menurutnya halal.

Sebelumnya dalam sebuah video viral, Agum Gumelar menyatakan heran pada SBY yang mendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019. Padahal, kata Agum, SBY termasuk yang menandatangani rekomendasi pemecetan Prabowo Subianto karena terbukti melakukan pelanggaran HAM berat dalam kasus penculikan aktivis 1998.

“Khusus untuk kali ini Agum Gumelar blunder ya mempermasalahkan dukungan SBY kepada Prabowo. Ini sangat tidak elok, sangat tidak patut,” ungkapnya kepada Tagar News, Jumat (15/3).

“Tidak seharusnya Agum Gumelar berbicara tentang SBY dan dukungannya kepada Prabowo, karena dukungan yang diberikan Partai Demokrat dan SBY kepada Prabowo itu adalah dukungan yang halal,” sambung dia.

Kenapa halal? Karena menurut Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi ini, faktanya Prabowo mendapat SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian). Artinya, Ketua Umum Partai Gerindra itu tidak punya catatan kejahatan, seperti yang dituduhkan bahwa Prabowo pelanggar HAM.

“Jadi kalau ada yang menuduh Prabowo itu punya catatan kejahatan ya tentu menuduh itu sama saja menebar fitnah,” tegasnya.

Ditambah, apa yang dilakukan Prabowo menurut versinya adalah cerita etika militer, bukan masalah soal kejahatan maupun soal pelanggaran HAM. “Tidak ada tuduhan di situ melanggar HAM bukan kejahatan. Itu soal etika militer,” tambah dia.

Berpikiran Kerdil

Lebih lanjut, yang lebih membuatnya marah pada pernyataan Mantan Koordinator Bidang Politik, Sosial dan Keamanan ke-9 era Gus Dur itu, menurutnya adalah tidak punya empati pada Ani Yudhoyono.

Padahal ia  tahu, kini SBY tengah menemani istrinya berjuang dari penyakit yang dideritanya.

“Inilah yang sebetulnya membuat kami marah terhadap Agum Gumelar, dia tidak punya empati sama sekali terhadap perjuangan penyembuhan Bu Ani dan perjuangan Pak SBY. Malah menyerang Pak SBY dengan mengatakan tidak konsisten mendukung Prabowo padahal SBY turut menandatangani pemecatan,” paparnya.

Ferdinand Hutahaean pun menyarankan pada Agum Gumelar untuk mundur dari Wantimpres, karena sikapnya yang demikian dinilai tidak patut sebagai Wantimpres. 

“Wantimpres itu harusnya diisi oleh orang-orang yang bijaksana, orang-orang yang negarawan, bukan orang-orang yang kerdil seperti Agum Gumelar ini,” tutupnya.

TKN Tak Minta Agum Gumelar Bicara

Sementara itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Arsul Sani mengatakan TKN tidak pernah meminta Agum Gumelar melontarkan pernyataan berkaitan pelanggaran HAM Prabowo maupun dukungan SBY pada Prabowo. Di samping itu, Agum pun bukan bagian TKN.

“TKN tidak pernah meminta-minta kepada Pak Agum untuk bicara soal itu, tidak pernah, karena memang Pak Agum bukan bagian juga dari TKN ya,” beber dia.

Tapi, TKN pun tidak dalam sikap melarang pernyataan Menteri Pertahanan ke-23 era Gus Dur itu. Sebab, apa yang disampaikan Agum dinilai sebagai ungkapan warga negara senior.

“Yang disampaikan Pak Agum itu kan bagi kami, itu lebih merupakan ungkapan dari citizen concern ya warga negara senior. Ya, tentu itu kan hak sepenuhnya Pak Agum Gumelar,” jelas Sekjen PPP itu.

Apalagi, Agum Gumelar adalah salah satu petinggi TNI pada masanya. Jadi menjadi wajar, ketika Jenderal Bintang Lima itu mengetahui fakta kemudian mengingatkannya kembali ke publik terkait fakta tersebut.

“Tapi tentu Pak Agum memang sebagai mantan petinggi TNI, ABRI begitu yang tahu tentang fakta dan kemudian mengingatkan kembali, saya kira Pak Agum bukan pertama kali bicara ini, mengingatkan kembali itu ya hak yang wajar sajalah,” tandasnya. []

Baca juga:

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu