Akibat Corona, Pemudik dari Aceh Turun 70 Persen

Pandemi virus corona (Covid-19) sangat berpengaruh terhadap jasa transportasi darat di Aceh.
Petugas Kemenhub Aceh melakukan penyemprotan diisinfektan di bagian dalam bus yang terparkir di Terminal Bus Batoh, Banda Aceh, Selasa, 17 Maret 2020. (Foto; Tagar/Ahmad Mufti)

Banda Aceh - Pandemi virus corona (Covid-19) telah berdampak ke sektor perekonomian masyarakat, termasuk pengusaha dan pekerja angkutan umum seperti bus penumpang dan truck di Aceh.

Ketua DPD Organisasi Angkutan Darat (Organda) Aceh, H Ramli mengatakan, adanya virus corona ini sangat berpengaruh terhadap jasa transportasi, terkhususnya darat.

Bahkan, kata Ramli, penumpang angkutan umum dari Banda Aceh menuju kabupaten/kota di Aceh dan tujuan Medan Sumatra Utara menurun hingga 70 persen selama masa mudik ramadan ini.

"Ini sekarang penurunan yang cukup tajam, sampai 70 persen penumpang turun. Ini merupakan kendala bagi kami baik, pengusaha angkutan maupun dari supir sendiri," kata Ramli kepada wartawan, Rabu, 22 April 2020.

Menurut Ramli, penurunan penumpang mudik ramadan ini juga dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah tentang imbauan tidak mudik guna pencegahan penyebaran virus corona di Aceh.

Ini sekarang penurunan yang cukup tajam, sampai 70 persen penumpang turun. Ini merupakan kendala bagi kami baik, pengusaha angkutan maupun dari supir sendiri.

"Pemerintah melarang untuk mudik, pastinya terjadi permasalahan di sektor transportasi, yang selama ini kita satu tahun 2 kali adanya pemudik, tetapi tahun ini tidak ada harapan," ujarnya.

Karena menurunnya penumpang, Ramli meminta pemerintah memberikan perhatian kepada para supir angkutan penumpang, serta supir truk yang bertugas mengangkut sembako.

Baca juga: Corona, Sopir di Abdya Aceh Setop Nabung Buat Nikah

"Maka dalam hal ini kami meminta kepada pemerintah untuk membantu kami. Bayangkan kalau transportasi ini tidak jalan, pasti ekonomi Aceh akan terpuruk," ucapnya.

Selain itu, lanjut Ramli, yang menjadi kekhawatirannya adalah jika para supir angkutan sembako (truck) tidak bekerja, maka sangat berpengaruh, apalagi menjelang ramadan dimana semua masyarakat mencari kebutuhan pokok rumah tangga.

"Menjelang ramadan itu masyarakat berbondong-bondong membali paket sembako. Bagaimana nantinya kalau supir-supir ini tidak mau berangkat, pasti berdampak cukup besar kepada masyarakat, ini penting sekali diperhatikan," katanya.

Ramli menyebutkan, supir beserta kernet angkutan umum di Aceh lebih kurang sebanyak 7 ribu orang. Dan mereka semua membutuhkan perhatian.

"Maka dalam hal ini Organda Aceh bersama pemerintah membantu mereka, minimal mereka mendapat sembako dalam bulan suci ramadan," tutur Ramli. []

Berita terkait
Update Covid-19 Aceh, ODP 1.671, PDP Bertambah
Pasien terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19) di Aceh masih 7 orang, sementara pasien ODP dan PDP terus bertambah.
Harga Daging Meugang Capai Rp 170 Ribu di Aceh
Harga daging sapi pada hari pertama meugang Ramadan 1441 H di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar, Aceh mencapai Rp 170 ribu per kilogram.
Warga Aceh di Malaysia Ingin Pulang karena Kelaparan
Kalangan masyarakat Aceh yang telah menetap di Malaysia, berharap agar bisa pulang kembali ke kampung halamannya.
0
Pengamat Nilai KPK Beri Harapan Tindak Lanjuti Penyelidikan Formula E
Gengan diperiksanya Gatot juga bisa memberikan informasi yang berarti dalam penyelidikan dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E.