5 Mitos Tentang Menjadi CEO yang Sukses

Menjadi CEO bukan semata-mata untuk hanya ingin dipuji dan dibilang keren, para pemimpin bisnis sejati tidak memperhatikan hal-hal itu.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Pekerjaan sebagai chief executive officer (CEO) sering dianggap pekerjaan yang mewah padahal kenyataannya jauh dari kata mewah. Tidak seperti stereotip yang digambarkan dalam film, tidak semua duduk di sudut kantor yang pengap, dalam setelan yang baru disetrika dengan sekelompok kepala eksekutif dan asisten.

Pada kenyataannya CEO memiliki tanggung jawab yang besar, selalu memikirkan bagaimana memimpin agar perusahannya terus berkembang dan memikirkan strategi-strategi untuk mengelola perusahaan. Menjadi CEO bukan semata-mata untuk hanya ingin dipuji dan dibilang keren, para pemimpin bisnis sejati tidak memperhatikan hal-hal itu, terutama mitos tentang CEO berikut ini:


1. Mereka adalah pemimpin yang ekstrovert

Gagasan bahwa menjadi CEO harus menjadi berjiwa ekstrovert adalah sebuah mitos, gaya bicara serta pemilihan kosakata yang baik akan berkembang seiring waktu jika Anda sering berkomunikasi dengan orang lain. Jadi, jangan takut untuk memulai, Anda bisa belajar saat proses tersebut dilakukan.


2. Mereka mempunyai privilege

CEO tidak hanya jatuh dari langit lalu ditempatkan ke kursi kantor yang nyaman. Sebagian besar dari mereka benar-benar memulai dari nol dan berusaha keras untuk semua yang mereka capai. Memang, beberapa memang datang karena mereka memiliki privilege tetapi itu bukan mayoritas. Jadi, jangan takut karena Anda memiliki kesempatan yang sama jika berusaha dengan keras.


3. Aktif di jejaring sosial

Faktanya, mayoritas CEO sama sekali tidak aktif terhadap media sosial. Mereka yang memposting dan men-tweet hanya membagikan sedikit anekdot tentang apa yang mereka lakukan, hampir semua CEO terlalu sibuk menjalankan perusahaan mereka sehingga memiliki sedikit waktu untuk aktif di jejaring sosial.


4. Mereka generalis

Mitos populer ini mungkin sering Anda dengar di artikel lain. Yang benar adalah, sebagian besar pengusaha sukses, hanya menekuni dalam satu bidang. Contohnya, Mark Zuckerberg dan Gates adalah pembuat kode. Buffett dan Schwab adalah ahli keuangan. Jadi tekuni apa yang Anda suka dan menurut Anda memiliki potensi di masa depan.


5. Mereka memiliki IQ yang tinggi

Mungkin mitos yang paling dibesar-besarkan saat ini adalah bahwa kecerdasan emosional dapat memprediksi kinerja kepemimpinan. Namun, hubungan tersebut telah dibantah oleh para peneliti, sama sekali tidak jelas bahwa skor tinggi pada tes IQ subjektif dapat berpengaruh terhadap kesuksesan Anda. Lakukan yang terbaik semampu Anda, maka Anda akan memperoleh hasil yang maksimal dikemudian hari. []

(Fauzi Maulana Rizqi)


Baca Juga

Berita terkait
5 Kelebihan Bisnis Online
Ada banyak cara agar dapat memiliki penghasilan yang besar, salah satunya adalah dengan bisnis online.
Sebelum Memulai Bisnis, Inilah Unsur Profit atau Laba
Penghasilan adalah hasil akhir penghitungan dari pendapatan dan keuntungan dikurangi beban dan kerugian dalam periode tersebut.
Masyarakat Dipersilakan Telusuri Dugaan Bisnis PCR Luhut dan Erick
Menko Polhukam Mahfud MD persilakan masyarakat untuk telusuri bisnis pengadaan PCR yang diduga libatkan Luhut Binsar Pandjaitan dan Erick Thohir