5 Faktor Serta Dampak Inflasi di Indonesia

Inflasi dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti permintaan, meningkatnya biaya produksi ataupun jumlah uang yang beredar.
Rupiah (Foto:Tagar/Pexels)

Jakarta - Terdapat 5 faktor yang mungkin menyebabkan inflasi di Indonesia. Inflasi menurut Badan Pusat Statistika (BPS) adalah keadaan perekonomian negara di mana ada kecenderungan kenaikan harga-harga dan jasa dalam kurun waktu panjang karena tidak seimbangnya arus uang.

Sementara dilansir dari situs resmi Bank Indonesia (BI),inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.

Inflasi dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti permintaan, meningkatnya biaya produksi ataupun jumlah uang yang beredar.


1. Meningkatnya permintaan (demand pull inflation)

Penyebab kenaikan harga-harga (inflasi) ini disebabkan karena ketersediaan barang yang tidak sepadan dengan kuatnya daya tarik permintaan.

Biasanya karena stok barang menipis dan permintaan sangat tinggi, maka stok barang tersedia mengalami kenaikan harga. Begitupun di bidang jasa, jika ada pembatasan kuota penggunaan jasa maka akan terjadi kenaikan harga. 

Keinginan yang terlalu berlebihan membuat permintaan meningkat, sedangkan penawaran masih tetap sama yang membuat harga menjadi naik.


2. Meningkatnya Biaya Produksi (cost push inflation)

Terjadi dorongan biaya produksi secara terus menerus. Desakan biaya faktor produksi ini membuat inflasi. Apabila sektor produksi naik seperti bahan baku atau upah pegawai, maka produsen akan menaikan harga supaya pendapatan keuntungan dan kegiatan produksi bisa berlanjut terus dalam jangka panjang.

Kenaikan biaya produksi berdampak pada

  • Depresiasi, yakni turunnya nilai tukar mata uang dalam negeri dengan mata uang asing.
  • Ketidakseimbangnya antra jumlah pekerja dan permintaan barang produksi sehingga pemerintah menaikan harga produksi.
  • Inflasi luar negeri


3. Jumlah Uang yang Beredar

Ketika uang yang beredar di masyarakat tinggi, juga bisa menyebabkan terjadinya inflasi. Hal ini dikarenakan ketika jumlah uang di masyarakat meningkat, maka harga barang akan ikut mengalami kenaikan.

Untuk menutup kekurangan anggaran, negara melakukan percetakan uang baru yang menyebabkan harga naik. Semakin meningkat daya beli masyarakat saat stok barang menipis, maka harga barang otomatis akan ikut naik.


4. Inflasi Ekspektasi

Inflasi ekspektasi terjadi ketika perilaku masyarakat yang berpendapat bahwa kondisi ekonomi di masa yang akan datang akan menjadi lebih baik, terutama inflasi permintaan atau inflasi biaya produksi.


5. Inflasi campuran

Inflasi campuran terjadi di indonesia dipengaruhi oleh adanya kenaikan penawaran dan permintaan. Sehingga adanya ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan. Ketika permintaan terhadap suatu barang atau jasa meningkat, maka penyediaan barang atau faktor produksi akan menurun.

Nah, itu dia 5 faktor yang menyebabkan inflasi di Indonesia. Dampak inflasi sendiri akan langsung dirasakan oleh masyarakat dengan pendapatan menengah ke bawah. Pasalnya, ketika terjadi kenaikan harga barang makan daya beli mereka akan turun. Apabila terjadi dalam jangka panjang hal ini bisa menyebabkan masyarakat yang miskin akan bertambah miskin.[]


(Fiona Renatami)

Baca Juga:

Berita terkait
Inflasi di AS Melonjak Kenaikan Upah Pekerja Tak Ada Artinya
Harga barang-barang kebutuhan naik 6,8% pada November 2021 dibandingkan pada tahun sebelumnya
Inflasi di 19 Negara Pengguna Euro Pecahkan Rekor Capai 4,9%
Harga-harga barang kebutuhan konsumen di 19 negara yang menggunakan mata uang euro naik pada tingkat yang memecahkan rekor
Inflasi Meningkat di Negara-negara Besar Dunia
Konsumen makin mahal membayar keperluan rumah tangga mereka, mulai dari pemanas ruang, bahan bakar kendaraan, dll
0
Anak Idap Lumpuh Otak, Sang Ibu Perjuangkan Ganja Medis Legal di CFD
Seorang Ibu Viral setelah melakukan aksinya dalam berjuang melegalkan Ganja Medis di Indonesia demi anaknya yang mengidap lumpuh otak.