Bank Dunia Mengingatkan Terjadi Perlambatan Ekonomi Global dan Inflasi

Peringatan Bank Dunia tentang dunia sedang memasuki "periode pertumbuhan ekonomi yang lemah dan berlarut-larut, dan inflasi yang meningkat”
Kantor Bank Dunia di Washington DC, AS (Foto: dw.com/id)

TAGAR.id, Washington DC, AS – Bank Dunia, pada Selasa, 7 Juni 2022, mengatakan dunia sedang memasuki "periode pertumbuhan ekonomi yang lemah dan berlarut-larut, dan inflasi yang meningkat." Bank Dunia memangkas perkiraan pertumbuhan global sebesar 1,2 persen menjadi 2,9 persen untuk 2022. Pada Januari 2022 lalu, Bank Dunia tersebut memperkirakan pertumbuhan sebesar 4,1 persen.

Bank Dunia menambahkan bahwa banyak negara kemungkinan akan menghadapi resesi. Pandemi Covid-19, menurut bank itu, menjadi penyebab sebagian besar masalah yang timbul, seraya mengatakan bahwa invasi Rusia ke Ukraina juga memiliki peran dalam menyebabkan kesulitan ekonomi tersebut.

Dalam kata pengantar pada laporan itu, Presiden Bank Dunia David Malpass menulis, "Bahaya stagflasi kini cukup besar. Pertumbuhan yang rendah kemungkinan akan bertahan dalam dekade ini karena investasi yang lemah di sebagian besar bagian dunia. Dengan inflasi di banyak negara kini pada level tertinggi dalam puluhan tahun dan pasokan diperkirakan tumbuh lambat, ada risiko bahwa inflasi akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama."

Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan global pada 2023 dan 2024 akan berkisar pada 3 persen, dengan inflasi tetap tinggi di banyak negara. Pertumbuhan di Amerika Serikat, menurut bank dunia, hanya akan mencapai 2,5 persen pada tahun ini, turun dari 5,7 persen tahun lalu.

Pertumbuhan ekonomi Eropa, diprediksi bank dunia, juga akan turun menjadi 2,5 persen dari 5,4 persen yang tercatat pada tahun lalu. Sedangkan ekonomi China diperkirakan tumbuh sebesar 4,3 persen pada tahun ini, turun dari 8,1 persen pada tahun 2021 lalu. Bank itu menuding lockdown yang diterapkan sebagai langkah tegas dalam membatasi penyebaran Covid-19 telah memperlambat pertumbuhan ekonomi negara itu. (ka/em)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Ekonomi Global Dihambat Kenaikan Suku Bunga di Amerika
Dampak di luar negeri berkisar pada biaya pinjaman yang lebih tinggi sampai pada nilai mata uang yang menurun (depresiasi)
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.