Lhokseumawe – Kebun kelapa sawit milik Abu Bakar warga Desa Alue Dua, Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara, Aceh hancur akibat diobrak-abrik 30 kawanan gajah liar yang masuk ke kebun miliknya.
Staf Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Utara Nurdin mengatakan pihaknya telah menerima laporan terkait hal tersebut dan akibat dari peristiwa itu, maka petani mengalami kerugian besar.
“Kami telah menerima laporan dari masyarakat terkait adanya gajah liat yang masuk ke perkebunan warga, sejumlah tanaman kelapa sawit tersebut mati karena terinjak oleh gajah,” ujar Nurdin, Selasa, 18 Februari 2020.
Nurdin menambahkan, saat sekarang ini pihaknya baru menerima satu laporan dari petani dan telah membagikan sejumlah petasan, yang nantinya akan digunakan untuk mengusir gajah apabila masuk ke kebun warga.
Apabila BKSDA juga ikut melakukan pengusiran gajah liar itu, masyarakat setempat dan Pemeirntah Kabupaten Aceh Utara harus membantu timnya untuk menunjukan arah yang tepat.
“Sebenarnya gajah-gajah itu terkurung antara kebun warga, apabila diusir akan lari ke kebun warga, sebagai contoh dia lari dari kebun warga di Desa Bate Pila ke Desa Bate Plang Kecamatan Nisam Antara atau ke kebun di Desa Sido Mulyo Kecamatan Kuta Makmur,” tutur Nurdin.
Sehingga harus dipandu oleh masyarakat setempat maka gajah-gajah tersebut bisa lari ke kawasan yang tepat atau ke hutan, bukan lari lagi ke kawasan perkebunan warga.
“Ini harus dibantu oleh Pemerintah Aceh Utara agar pengusiran itu efektif, jangan sampai kami usir malah berpindah ke kebun lain di kecamatan lain,” katanya. []
Baca juga:
- Konflik Manusia dengan Gajah di Aceh Terus Meningkat
- Dua Gajah Ditemukan Mati di Aceh
- Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Aceh