3 Hal yang Harus Diperhatikan Lakukan Rebalancing Portofolio

Rebalancing portofolio merupakan sebuah strategi yang dilakukan agar portofolio yang dimiliki sesuai dengan tujuan investasi dan profil.
Ilustrasi - Seseorang sedang mengecek dan menganalisa bagan. (Foto: Tagar/Pexels/Vlada Karpovich)

Jakarta - Sama seperti seorang pedagang, investasi tidak selalu dapat berjalan dengan lurus sesuai dengan rencana dan rencana. Ada kalanya seorang investor mengalami kerugian dan keuntungan yang disebabkan tingkat fluktuasi yang beragam. 

Agar komposisi investasi yang dimiliki bisa seimbang dan sesuai dengan tujuannya, maka kamu dapat melakukan rebalancing portofolio.

Rebalancing portofolio merupakan sebuah strategi yang dilakukan agar portofolio yang dimiliki sesuai dengan tujuan investasi dan profil dari seorang investor. 

Bertujuan agar aset investasi yang kita miliki tetap positif, rebalancing portfolio ini mencangkup proses pembelian dan penjualan aset yang memang dirasa berlebihan atau kurang.

Meski tidak semua investor dapat melakukan rebalancing portofolio, kegiatan ini sangat disarankan untuk dilakukan agar para investor bisa menata portfolionya dengan baik dan sesuai perencanaan awal. 

Bagi kamu yang baru inget melakukan hal tersebut, berikut 3 hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan rebalancing portofolio.


1. Tujuan keuangan yang ingin dicapai

Setiap orang tentu memiliki tujuan hidup yang ingin dicapainya. Harapan tersebut tidak hanya berlaku di dalam kehidupan sehari-hari, namun juga dalam berinvestasi. Oleh karena itu, agar tidak bingung dan berhenti di tengah jalan, rancang dan buatlah tujuan keuanganmu.

Tujuan keuangan ini tentu akan memudahkanmu dalam melakukann rebalancing untuk mencapai portofolio investasi yang positif dan keseimbangan portofolio yang baik.


2. Perhatikan jangka waktu investasi

Setiap investasi memiliki jangka waktu, risiko, dan keunggulannya sendiri-sendiri. Oleh karena itu, setelah mengetahui tujuan keuangan dan sebelum melakukan rebalancing portfolio, jangan lupa untuk memperhatikan jangka waktu investasi yang kamu miliki.

Sesuaikan tujuan, jangka waktu yang dimiliki, dan pertimbangkan dengan matang semua hal yang akan kamu lakukan saat rebalancing. Pastikan bahwa portofoliomu tidak selalu fokus pada kategori aset-aset tertentu dan imbal hasilnya.


3. Periksa perkembangan instrumen investasi 

Tenanglah dan jangan panik saat portfoliomu merah karena investasi tidak selamanya untung. Untuk itu, kamu harus mempelajari situasi pergerakan investasimu dan buatlah keputusan dengan matang.

Meski menyebalkan, namun situasi dan kondisi yang buruk ini bisa membantumu lebih terbuka untuk melihat portfolio lain yang bisa memberimu imbal hasil yang lebih baik. 

Oleh karenanya, perbaiki instrumen investasimu secara berkala, baik setiap 3 bulan, 6 bulan, atau 12 bulan agar kamu bisa membuat keputusan lebih awal.

(Eka Cahyani)

Berita terkait
Cara Berinvestasi dengan Membeli Saham di IPOTGO
Aplikasi Ipotgo bisa dipasang dalam komputer maupun smartphone dan platform ini sangat memudahkan para investor untuk berinvestasi.
Cara Dapatkan Pinjaman dari Investasi Modal Angel Investor
i era perkembangan teknologi seperti sekarang, dunia bisnis sudah sangat mengalami peningkatan yang signifikan dan semakin luas cangkupannya.
Inilah Cara Bermain dengan Komoditas Untuk Investasi
Perkembangannya kini sudah melebihi dari pertumbuhan ekonominya sendiri, bahkan melampaui perkembangan teknologi.