Zona Merah Angker Biang Celaka di Bantaeng

Zona merah yang disebut zona selamat di Bantaeng itu ada yang mengatakan angker, kecelakaan demi kecelakaan terjadi.
Zona merah atau zona selamat sekolah, rawan kecelakaan di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. (Foto: Tagar/Fitriani Aulia Rizka)

Bantaeng Awal Maret 2020 diwarnai kecelakaan beruntun di bilangan jalan poros Andi Mannappiang, Kelurahan Lembang, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Di sebuah titik tak jauh dari salah satu sekolah dasar negeri. Zona selamat sekolah atau yang lebih sering disebut zona merah. Namun ironis, zona selamat sekolah yang dimaksudkan untuk menyelamatkan justru berbalik menjadi biang celaka, tempat beberapa nyawa meregang, beberapa pengendara menggelepar.

Berawal dari insiden pada Rabu siang, 4 Maret 2020, sekitar pukul 14.00 Wita, sebuah mobil pick up Toyota Hilux terpental saat melintas di zona merah tersebut. Beruntung tak ada kendaraan lain yang lalu-lalang saat itu. Menurut kesaksian warga, mobil yang dikendarai dua orang lelaki dari arah Makassar menuju Kabupaten Bulukumba itu sempat berputar dua sampai tiga kali di poros jalan raya, sebelum akhirnya menabrak batang pohon trembesi di tepi jalan.

Nasib malang menimpa dua pria yang sedang dalam perjalanan jauh itu. Aspal yang masih basah akibat hujan yang belum 10 menit berlalu menjadi saksi bisu. Syukur, mereka berdua selamat dan secepatnya dievakuasi warga setempat. Airbag atau perangkat keselamatan yang terpasang juga berperan menyelamatkan mereka. Keduanya pucat akibat syok, terlebih setelah melihat bagian depan mobil penyok parah.

Itu bukan kesalahan zona merah. Itu kesalahan pengendara. Harusnya kan di situ pelan-pelan.

Zona Merah BantaengMobil pick up penyok di bagian depan, akibat menghantam pohon trembesi setelah terlempar dari zona merah di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Rabu, 4 Maret 2020. (Foto: Tagar/Fitriani Aulia Rizka)

"Padahal saya bawa mobil tadi pelan, karena kan hujan, tapi pas tadi depan belakang kosong, tiba-tiba mobil terputar jadinya menabrak pohon," kata Akbar, satu di antara mereka.

Belum lama setelah kejadian dua pengendara yang mencengangkan, kecelakaan yang tak mengerikan kembali terjadi di lokasi yang sama. Ya, di lintasan zona merah, tiga unit motor terlempar di tengah jalan, di antara ratusan warga yang kebetulan menonton. Bahkan tak sedikit kendaraan lain terpaksa berhenti karena beberapa ibu rumah tangga yang berdiri di balik pagar rumah masing-masing sahut-sahutan menjerit.

"Pelan-pelan, jangan balap-balap," seru seorang ibu memperingatkan pengendara untuk memelankan laju kendaraan. 

Beberapa pemuda yang jatuh dari motor tadi pun dipapah ke tepi jalan. Tas-tas besar bawaan mereka terlempar ke sana ke mari. Sepertinya rombongan itu sedang dalam perjalanan jauh juga. Lagi-lagi, beruntung tak ada korban nyawa meski kejadian tersebut membuat beberapa warga yang menyaksikan berteriak histeris.

Zona Merah BantaengTiga unit motor terpental di zona merah di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. (Foto: Tagar/Fitriani Aulia Rizka)

Sejak Dulu Angker

Menurut kesaksian warga setempat, pada saat hujan atau cuaca esktrem seperti saat itu di area tersebut memang kerap terjadi kecelakaan lalu lintas. Namun bukan soal zona merah yang kemungkinan licin atau semacamnya, warga justru berpikir kesialan yang menimpa pengendara erat hubungannya dengan hal mistik yang senantiasa jadi buah bibir di sana.

"Memang kalau hujan begini harus hati-hati lewat di sini, sejak dulu seperti itu, angker memang," ujar Akib, seorang warga yang turut menyaksikan kecelakaan.

Hari berikutnya, Kamis pagi, 5 Maret 2020, sekira pukul 5.30 Wita, masih di tempat dan kejadian yang sama. Kendaraan terpelanting dari lintasan zona merah, membentur pohon trembesi yang sehari lalu dihajar satu unit pick up. Kendaraan pengangkut sayur-mayur itu terseret ke tepi jalan, membentur pohon trembesi. Warga setempat yang turut membantu korban kecelakaan lalu lintas cukup tercengang mendengar kesaksian korban pada hari itu. 

Zona Merah BantaengKepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bantaeng, Bakhtiar. (Foto: Tagar/Fitriani Aulia Rizka)

Pengendara laki-laki tersebut bercucuran keringat dingin, bukan karena syok akibat jatuh dari motor. Matanya nanar, kosong seperti orang kesurupan. Warga yang menolong berusaha mengembalikan kesadaran orang tersebut. Beberapa menit kemudian, korban yang merupakan seorang pedagang sayuran yang sedang dalam perjalanan menuju pasar tradisional itu pun berbicara. Ia menceritakan sosok dalam wujud orang tua dengan postur tubuh tinggi besar dan berwarna putih dilihatnya menyeberang dan nyaris tertabrak.

"Cepat sekali jalannya, saya tidak bisa kontrol kemudi," katanya masih dengan wajah pucat pasi.

Insiden beruntun di zona merah, mengingatkan pada kejadian zona merah yang pernah terpaksa dihapuskan di salah satu poros di Bantaeng. Konon, di zona merah yang terletak di Kecamatan Pajukukang itu kerap kali merenggut nyawa pengendara. Terkait penghapusan zona merah, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bantaeng, Bakhtiar mengatakan itu bukan wewenang kabupaten.

"Itu kan jalan nasional sehingga kami ingin melaporkan dulu ke Kementerian Perhubungan melalui Balai Transportasi Darat di Makassar," kata Bakhtiar saat ditemui Tagar di kediamannya, Sabtu, 7 Maret 2020.

Zona Merah BantaengRoad barrier untuk mengontrol laju kendaraan yang akan melintas di zona merah. (Foto: Tagar/Fitriani Aulia Rizka)

Kalaupun disetujui untuk penghapusan zona merah atau Zona Selamat Sekolah (ZoSS) ini, DPRD Provinsi Sulawesi Selatan bakal meninjau terlebih dulu sebelum penghapusan. "Karena kan ini aset negara. Seperti di ZoSS yang dihapus di Tanete itu, ditinjau dulu sama DPRD Provinsi. Dan Perhubungan Bantaeng tidak punya kewenangan untuk menghapus," tutur dia.

Selain itu, Bakhtiar cenderung berpikir kecelakaan yang kerap terjadi di zona merah tersebut merupakan kelalaian pengendara.

"Saya melihat itu bukan kesalahan zona merah. Itu kesalahan pengendara. Harusnya kan di situ pelan-pelan. Cuma rata-rata sopir nancap gas saja. Itu ZoSS itu kan rata-rata depan sekolah karena ramai lalu lalang anak sekolahan. Sebenarnya tidak ada masalah kalau sopir pelan-pelan," kata Bakhtiar.

Walau demikian, pihaknya akan tetap mengkoordinasikan hal ini ke Balai Transportasi Darat agar melakukan penghapusan zona merah agar terhindar dari kecelakaan.

Saat ini, untuk mengantisipasi terjadi kecelakaan ke sekian kalinya, satuan lalu lintas Kepolisian Resor Bantaeng memasang dua road barrier terpasang di tengah jalan, tepatnya di setiap ujung zona merah. Pengendara yang melintas akan secara otomatis memelankan laju kendaraan setelah melihat road barrier berwarna merah tersebut. []

Baca cerita lain:

Berita terkait
Kecelakaan di Ujung Labbu Bantaeng yang Angker
Kecelakaan tunggal terjadi di jalan poros Andi Mannappiang, kampung Ujung Labbu, Kabupaten Bantaeng. Beruntung tidak ada korban jiwa.
Rumah Angker Bekas Tempat Pembunuhan di Bantaeng
Tinggal bersebelahan dengan rumah bekas tempat pembunuhan di Bantaeng, berdampak psikologis luar biasa bagi pasangan suami istri, Robi dan Ira.
Rumah Angker Bekas Tempat Bunuh Diri di Sleman
Rumah kosong yang angker di Sleman Yogyakarta itu dulu tempat indekos, ada orang kos bunuh diri. Sering terdengar suara wanita menangis di situ.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.