Yuk Simak, Apa Saja Instrumen Pasar Uang

Instrumen atau jenis surat berharga yang diperjualbelikan di pasar uang memiliki banyak variasi
Uang rupiah (Foto:Tagar/Pixabay)

Jakarta - Pasar uang atau money market merupakan tempat dimana suatu pihak meminjam dana dari pihak lainnya dengan tawaran bunga tertentu dan umumnya berjangka waktu < 1 tahun. 

Secara sederhana, konsep pasar uang mirip dengan pasar pada umumnya yang terdapat penjual serta pembeli. Namun secara harfiah, instrumen pasar uang ini berbeda dengan pasar dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/11/PBI/2016, pasar uang merupakan bagian dari sistem keuangan yang bersangkutan dengan kegiatan perdagangan, pinjam-meminjam, atau pendanaan berjangka pendek sampai dengan 1 (satu) tahun dalam mata uang rupiah dan valuta asing, yang berperan dalam transmisi kebijakan moneter, pencapaian stabilitas sistem keuangan, dan kelancaran sistem pembayaran.

Instrumen atau jenis surat berharga yang diperjualbelikan di pasar uang memiliki banyak variasi. Beragam instrumen pasar uang itu meliputi surat-surat yang diterbitkan negara, badan-badan usaha swasta, ataupun lembaga-lembaga pemerintah lainnya. Untuk lebih jelasnya, simak instrumen pasar uang di bawah ini :


1. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Surat berharga yang bentuknya utang jangka pendek yang diterbitkan pemerintah atas dasar unjuk dengan jumlah yang tertentu dan akan dibayarkan kepada pemegang atau pemilik dana pada tanggal yang telah ditentukan dan disepakati bersama sebelumnya.

SBI merupakan salah satu mekanisme yang digunakan Bank Indonesia (BI) dengan tujuan untuk mengontrol stabilitas nilai rupiah. SBI biasanya memiliki jangka waktu 1 – 3 bulan dengan sistem diskonto/bunga untuk imbalannya. Lewat penjualan SBI, Bank Indonesia (BI) bisa menyerap kelebihan uang primer yang beredar.


2. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)

Surat berharga yang diperdagangkan secara diskonto dengan Bank Indonesia (BI) atau lembaga keuangan lainnya yang ditentukan Bank Indonesia. Tujuan dari SBPU ini adalah meningkatkan likuiditas bank umum dan menekan laju inflasi.


3. Sertifikat deposito

Instrumen keuangan yang dikeluarkan bank terhadap simpanan nasabahnya dengan tingkat suku bunga dan periode jatuh tempo yang ditentukan. Deposito biasanya memiliki jangka waktu jatuh tempo 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.


4. Treasury bills

Surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara dengan jangka waktu kurang dari satu tahun. Menurut sejarah, T-Bills ini awalnya diterbitkan sebagai obligasi oleh pemerintah Amerika Serikat untuk membiayai keterlibatan mereka dalam Perang Dunia I. Sistem jual belinya juga agak unik. Investor membeli dengan harga diskon. Kemudian saat jatuh tempo, investor akan mendapatkan keuntungan dari selisih harga diskon dan harga nominalnya.


5. Promissory notes

Surat pernyataan kesanggupan untuk membayar transaksi utang piutang jangka pendek yang dilakukan kreditur dan debitur. Jenis instrumen pasar uang yang biasa disebut surat promes (dari Bahasa Inggris: promise) ini secara sederhana diartikan sebagai surat sanggup bayar atau janji sanggup bayar.

Jadi, nota ini berisi surat kontrak kepada pihak lain yang berisi janji untuk membayarkan sejumlah uang sebagai pelunasan utang. Di dalamnya tercantum jumlah pokok pinjaman dan bunga yang telah disepakati, termasuk tanggal jatuh tempo pembayaran.


6. Commercial paper

Instrumen utang yang dikeluarkan suatu perusahaan atau bank berkapitalisasi besar kepada investor tanpa adanya jaminan (collateral) yang dipakai untuk pembiayaan kewajiban jangka pendek. Sesuai pengertian pasar uang sebelumnya, instrumen pasar uang ini berjangka waktu tidak lebih dari satu tahun, bahkan kebanyakan sekitar sembilan bulan saja. Commercial paper ini menjadi salah satu alternatif terbaik untuk menambah modal usaha, ketimbang meminjam pembiayaan di bank.


7. Call money

Instrumen keuangan yang dipakai untuk kegiatan transaksi pinjam-meminjam sejumlah dana yang dilakukan antarbank dengan jangka waktu pendek (maksimal 1 tahun). Biasanya instrumen ini digunakan ketika bank membutuhkan atau perlu mengalihkan kelebihan dana jangka pendek yang sifatnya sementara.


8. Banker’s acceptance

Surat berharga yang dipakai untuk kegiatan ekspor dan impor barang, dapat juga digunakan dalam transaksi valuta asing (valas). Instrumen pasar uang satu ini merupakan wesel berjangka yang diterima eksportir untuk sejumlah barang ekspor-impor yang diperjualbelikan.

Adanya dokumen ini bisa menghindarkan pihak eksportir dan investor dari kemungkinan gagal bayar karena minim kepercayaan antara pihak. Banker’s acceptance ini berisi nominal yang sesuai jumlah transaksi jual-beli barang ekspor-impor yang terjadi ditambah fee. Jatuh tempo instrumen ini diisi sesuai kesepakatan pelunasan transaksi dan biasanya 30 – 270 hari, tetapi umumnya 90 hari.

Itulah beberapa instrumen pasar uang yang dapat kamu ketahui. Secara ringkas, investasi pasar uang terjadi ketika investor menanamkan modal pada surat berharga atau dana berjangka. Produk pasar uang yang cocok bagi pemula ialah reksa dana pasar uang. Dimana produk dapat dimulai dengan modal kecil, yakni Rp100 ribu dan risiko kecil. Namun memiliki keuntungan lebih tinggi dari deposito.[]


(Fiona Renatami)

Baca Juga:

Berita terkait
Dear Milenial, Ini 6 Cara Investasi di Reksadana
Bagi investor, rata-rata portofolio reksadan yang terdiversifikasi yang diadakan untuk jangka panjang adalah strategi terbaik.
Ingin Investasi di Reksadana? Kenali 4 Jenis Reksadana Dulu
Reksadana menjadi cara yang bagus untuk meningkatkan portofolio investasi namun juga memiliki risiko. Simak di sini.
Guys, Ini 4 Perbedaan Dasar Reksadana Syariah & Konvensional
Nah, buat kamu yang tertarik terjun ke investasi yang satu ini dan penasaran dengan apa perbedaannya dengan reksadana konvensional?. Ini ulasannya.