Ingin Investasi di Reksadana? Kenali 4 Jenis Reksadana Dulu

Reksadana menjadi cara yang bagus untuk meningkatkan portofolio investasi namun juga memiliki risiko. Simak di sini.
Reksadana (Foto:Tagar/Shutterstock)

TAGAR.id, Jakarta - Reksadana menjadi salah satu jenis investasi yang populer. Banyak investor mendiversifikasi portofolio mereka dengan campuran reksadana. Mereka yang mencari reksadana bisa dihadapkan dengan berbagai pilihan yang besar. Berbagai tujuan investasi, pendekatan manajemen, dan sekuritas target memperhitungkan perbedaaan antara jenis reksadana.

Jenis yang berbeda sering kali memiliki faktor risiko dan hasil investasi yang berbeda pula. Ada empat jenis reksadana, yaitu dana ekuitas, dana obligasi, dana hibrida, dan dasar pasar uang. Berikut penjelasaannya.


Reksadana Ekuitas

Reksadana ekuitas berinvestasi dalam saham perusahaan. Reksadana ini termasuk jenis reksadana yang populer. Reksadana ekuitas berfokus pada pertumbuhan investasi yang lebih agresif daripada jenis reksadana lainnya, terutama dalam jangka panjang.

Karena reksadana ekuitas ini mencari return yang tinggi, sering kali mereka dianggap mempunyai risiko yang lebih tinggi. Namun, dalam jangka panjang reksadana jenis ini menghasilkan return yang jauh lebih tinggi daripada reksadana lainnya.


Reksadana Obligasi

Reksadana obligasi juga dikenal sebagai dana pendapatan tetap. Reksadana ini lebih konservatif daripada dana ekuitas. Reksadana obligasi bisa sangat bervariasi dalam hal volatilitas, risiko, dan prioritas. Reksadana obligasi juga mempunyai risiko sendiri, meskipun seringkali lebih aman daripada dana saham. Ada hubungan terbalik antara nilai obligasi dan suku bunga ketika suku bunga turun.


Reksadana Campuran

Reksadana ini berinvestasi dalam dua atau lebih jenis reksadana. Reksadana campuran sering menggabungkan saham dan obligasi. Tidak hanya memberikan dana daya tarik risiko yang lebih kecil, tetapi sering memberikan return yang layak bagi investor pemula.

Tujuan dari reksadana ini untuk mengurangi risiko dengan lebih mendiversifikasi portofolio investor. Hal ini memungkinkanmu untuk alokasi aset dengan cara yang berbeda selama mempunyai dana.


Reksadana Pasar Uang

Reksadana pasar uang mempunyai risiko lebih rendah dibandingkan reksadana jenis lainnya. Reksadana pasar uang sering digunakan oleh investor yang membutuhkan investasi yang bisa dicairkan kapan saja. Reksadana jenis ini bukanlah tempat yang tepat untuk menyimpan uang dalam jangka panjang.

Ketika memilih reksadana, investor harus tahu apa yang mereka cari dari investasi. Sebelum berinvestasi, mencari tahu apa itu pembayaran dividen, bentuk pendapatan lainnya, keuntungan modal, dan seberapa besar toleransi risiko.

Mengetahui hal-hal ini, investor bisa mengetahui jenis reksadana mana yang cocok dengannya. Reksadana menjadi cara yang bagus untuk meningkatkan portofolio investasi. Namun, sama seperti semua jenis investasi, reksadana juga mempunyai risiko yang perlu dipertimbangkan.[]


(Retno Ayuningrum)

Baca Juga:

Berita terkait
Profil RHB Sekuritas, yang Kerap Jadi Pilihan Investor
RHB Sekuritas Indonesia adalah perusahaan sekuritas yang berpusat di Jakarta, Indonesia dan berdiri pada tahun 1990. Sejak didirikan tahun 1990.
5 Mata Uang Asing Ini yang Cocok Buat Investor Pemula
Investasi menjadi salah satu kunci menjamin kehidupan di hari tua nanti. Selain itu, investasi juga menjadi cara seseorang menjadi jutawan.
Sebanyak 6,8 juta Investor Tercatat di Pasar Modal, Mayoritas Kaum Milenial
Mayoritas investor pasar modal merupakan masyarakat di bawah usia 30 tahun.
0
Ingin Investasi di Reksadana? Kenali 4 Jenis Reksadana Dulu
Reksadana menjadi cara yang bagus untuk meningkatkan portofolio investasi namun juga memiliki risiko. Simak di sini.