Jakarta - Kampung halaman Ustaz Abdul Somad (UAS) di Asahan, Sumatera Utara memiliki beragam wisata menarik untuk disambangi. Meski jarang terdengar, kabupaten ini menawarkan objek wisata alam yang dapat menenangkan hati dan pikiran.
Untuk mencapai Asahan butuh waktu sekitar empat jam perjalanan dari Kota Medan. Perjalanan panjang akan terobati dengan sajian wisata yang menyegarkan, sejauh mata memandang.
Berikut Tagar rangkumkan lima rekomendasi wisata di Asahan.
1. Pansur Napitu
Wisata Kampung Halaman UAS di Asahan Sumatera Utara (Foto: Instagram/insidetapanuli)
Pancur Napitu pertama kali ditemukan pada tahun 1833 oleh sekelompok masyarakat Batak saat membuka perkampungan Parhutaan Maria Gunung di Dusun I, Desa Gunung Berkat, Kecamatan Bandar Pulo, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara.
Menurut masyarakat sekitar Pancur Napitu memiliki arti tujuh sumber mata air yang keluar dari batu. Meski musim kemarau, air tidak pernah kering. Sedangkan saat musim penghujan, mata air akan mengeluarkan air yang jernih.
Saking jernihnya, bebatuan di dasar kolam bisa terlihat dengan jelas, dan warna airnya mirip dengan warna laut yang biru.
Bagi yang ingin menyambangi, bisa langsung meluncur dari Kota Medan. Waktu yang ditempuh berkisar lima jam. Setelah sampai di pintu pemandian, memerlukan 15 menit berjalan kaki menuju Pancur Napitu.
2. Air Terjun Ponot
Wisata Kampung Halaman UAS di Asahan Sumatera Utara (Foto: Instagram/travelmatesiantar)
Air Terjun Ponot salah satu wisata di Asahan yang masih asri dan jarang dikunjungi. Untuk mencapai lokasi, bisa melalui tiga kota di Sumatera Utara. Pertama dari kota Porsea di Kabupaten Tobasa, Kedua dari kota Pematangsiantar di Kabupaten Simalungun, dan ketiga dari Kota Rantau Parapat di Kabupaten Asahan.
Air terjun ini memiliki tiga tingkatan sebelum akhirnya jatuh ke dasar air. Hal ini menjadi keindahan tersendiri yang diberikan, derasnya air yang jatuh memberikan sensasi tak terlupakan.
Fasilitas belum terlalu banyak, hanya ada beberapa penjual tenda yang menyediakan makanan dan pakaian ganti bagi yang tidak membawa pakaian ganti.
Untuk mencapai puncak jatuhnya air terjun, harus berjalan kaki melewati terjal bebatuan alam kasar. Namun, tetap harus berhati-hati karena jalan yang kecil dan rawan tergelincir bila sedang ramai.
3. Air Terjun Turbo (Turunan Bolon)
Wisata Kampung Halaman UAS di Asahan Sumatera Utara (Foto: Instagram/visit_sumut)
Air Terjun Turunan Bolon atau yang biasa disebut dengan Air Terjun Turbo terletak di Desa Tomuan Holbung, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Keunikannya terletak pada tebing yang mengelilingi air terjun, membuatnya semakin indah dan eksotis.
Sayangnya, akses jalan menuju lokasi wisata belum cukup baik. Membuat Air Terjun Turbo tetap asri terjaga, sebab belum banyak orang yang menyambanginya.
Rute perjalanan sebelum menuju air terjun terbilang sangat jauh dan cukup melelahkan. Sangat dianjurkan saat menuju air terjun memiliki stamina yang fit. Selain itu, harus menggunakan kendaraan yang prima.
Pada saat musim hujan, perjalanan menjadi sangat licin dan debit air pada akan bertambah, membuatnya semakin sangat deras dengan suara gemuruh air yang mampu terdengar dari jarak sangat jauh.
Aktivitas yang dapat dilakukan selain menikmati pemandangan air terjun, dapat melakukan kegiatan memancing, berkemah, dan berfoto bersama teman atau keluarga.
4. Arung Jeram Sungai Asahan
Wisata Kampung Halaman UAS di Asahan Sumatera Utara (Foto: pedomanwisata)
Sungai Asahan terkenal besar di Sumatera Utara, dan telah didaulat sebagai spot arung jeram terbaik ketiga di dunia. Di bawah sungai Zambesi Afrika dan Sungai Colorado Amerika Serikat.
Aliran airnya mengalir dari Danau Toba. Kemudian, melewati Bendungan Sigura-gura. Aliran air ini juga melewati lembah pegunungan Bukit Barisan, sebelum mengalir ke Selat Malaka di Teluk Nibung.
Sungai ini memiliki aliran curam sepanjang 22 kilometer dan tak berujung dengan kecepatan 120 meter kubik per detik. Sementara kedalamannya mencapai lima meter. Karakteristik Sungai Asahan terbilang canggih dengan tingkat kesulitan kelas empat hingga lima.
Sungai Asahan telah dijadikan tempat bagi para profesional dan ahli melakukan tantangan ekstrem arung jeram. Aliran derasnya mengikuti lembah Bukit Barisan yang eksotis, hingga berakhir di Selat Malaka melalui Teluk Nibung.
Untuk anak usia minimal 6 tahun disediakan Fun Rafting, aliran arus dan jeramnya sangat ideal. Selain itu, bisa juga dinikmati oleh para lansia dengan usia 80 tahun.
5. Pantai Simallo
Wisata Kampung Halaman UAS di Asahan Sumatera Utara (Foto: google)
Pantai Simallo berada di aliran Sungai Aek Piasa, desa Aek Nagali, kecamatan Bandar Pulau, kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Untuk mencapainya, harus menempuh perjalanan darat sejauh 204 km atau dengan waktu tempuh selama 4,5 jam.
Meski memakan waktu yang lama, pemandangan pegunungan akan menemani selama perjalan. Membuat perjalanan semakin berwarna dan menyenangkan.
Pantai Simallo memiliki air yang deras bersifat flat sangat cocok untuk kegiatan rafting dan pemandian, ditambah lagi di kelilingi tebing yang bisa dijadikan untuk menguji nyali panjat tebing.
Selain itu, disekitarnya dapat ditemukan beberapa gua yang dikenal dengan Liang Natolpus. Ada juga dataran yang cocok untuk kegiatan berkemah dan outbond.
Meskipun dinamakan pantai, namun Simallo bukan sebuah pantai. Wisata alam ini berada di tengah daratan, dan terbentuk karena aliran Sungai Aek Piasa.
Menurut cerita masyarakat sekitar, disebut pantai karena di tepi aliran Sungai Aek terdapat hamparan pasir putih yang cukup halus layaknya sebuah pantai. []
