Wilayah Aceh Memasuki Masa Peralihan Cuaca ke Musim Kemarau

BMKG juga mendeteksi 20 titik panas di wilayah Aceh dengan tingkat kepercayaan sedang yang berpotensi terjadi kebakaran hutan.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta warga Aceh waspada terhadap potensi kebakaran, mengingat wilayah paling barat di Indoseia ini sudah memasuki masa peralihan cuaca dari musim hujan ke musim kemarau.

"Kita lihat Aceh sudah memasuki masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau, perlu diwaspadai potensi kebakaran," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar, Zakaria Ahmad di Banda Aceh, Selasa, 22 Februari 2022.

Zakaria menjelaskan ciri khas masa peralihan cuaca, di antaranya cuaca tak menentu, terkadang hujan, tak lama kemudian langsung cerah, ataupun sebaliknya. Kemudian hujan yang tidak merata, angin kencang, kilat hingga petir.

"Cuaca yang tidak menentu ini bisa berpengaruh juga terhadap kondisi kesehatan kita, daya tahan tubuh kita sulit menyesuaikan karena perubahan cuaca dari panas, tiba-tiba hujan, mungkin flu, demam dan sebagainya," ujar Zakaria, dikutip dari Antara.

Oleh karena itu, selain memperhatikan kondisi kesehatan, warga juga diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap kebakaran pemukiman dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Sejumlah daerah di Tanah Rencong itu mengalami hujan tidak merata atau hujan ringan hingga sedang dalam beberapa hari terakhir. Namun, ada juga daerah yang mengalami kekeringan sehingga mudah terjadi kebakaran.



Cuaca yang tidak menentu ini bisa berpengaruh juga terhadap kondisi kesehatan kita, daya tahan tubuh kita sulit menyesuaikan karena perubahan cuaca dari panas, tiba-tiba hujan, mungkin flu, demam dan sebagainya.



"Seperti kemarin di Aceh Singkil, Aceh Selatan, Subulussalam itu terjadi kebakaran hutan," kata Zakaria.

Apalagi, BMKG juga mendeteksi 20 titik panas di wilayah Aceh dengan tingkat kepercayaan sedang, dari hasil pantauan sensor Satelit Terra, Aqua, dan Suomi NPP.

Titik panas itu tersebar di Kecamatan Trumon, Aceh Selatan sebanyak lima titik, Kecamatan Singkil Utara, Aceh Singkil lima titik, Kecamatan Danau Paris, Aceh Singkil empat titik.

Kemudian Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam dua titik, satu titik Kecamatan Bakongan Timur, Aceh Selatan, satu titik Kecamatan Kota Baharu, Aceh Singkil, satu titik Kecamatan Lawealas, Aceh Tenggara, dan satu titik Kecamatan Rundeng Subulussalam.

"Titik panas ini potensi terjadi kebakaran hutan, saat terjadi kekeringan, ketika ada sedikit saja percikan api sangat mudah menyulut kebakaran dan menjalar ke mana-mana," kata Zakaria. []



Baca Juga :




Berita terkait
BMKG : Waspadai Cuaca Ekstrim di Masa Pancaroba
Curah hujan dapat menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir bandang dan tanah longsor.
BMKG: Waspadai Bencana di Musim Pancaroba Yogyakarta
BMKG DIY mengingatkan masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya akan potensi bencana alam di masa musim pancaroba saat ini.
BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem Hujan Es Selama Masa Pancaroba
BMKG merilis peringatan agar masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem termasuk kemungkinan hujan es dan puting beliung selama masa musim Pancaroba.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.