Waspada 7 Penyakit Merebak Saat Banjir Melanda

Sejumlah wilayah khususnya di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dilanda banjir yang mengakibatkan rawan penyakit.
Banjir sampai pinggang orang dewasa terjadi di Asrama Polri Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas Jakarta Timur, Rabu, 1 Januari 2020. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Jakarta - Sejumlah wilayah khususnya di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dilanda banjir akibat hujan ektrem di malam pergantian tahun. Hal ini membuat khawatir sejumlah masyarakat dengan meningkatnya risiko penyakit akibat dari banjir.

Air yang menggenang dapat membawa beberapa penyakit berbahaya kepada masyarakat yang terdampak banjir.

Berikut Tagar informasikan beberapa penyakit yang harus diwaspadai saat banjir melanda.

1. Diare

Sakit Perut pada WanitaSakit Perut pada Wanita. Dikutip dari website alodokter, endometriosis, adalah penyakit pada sistem reproduksi wanita, dimana jaringan dari lapisan dalam dinding rahim atau endometrium, tumbuh di luar rongga rahim. (Foto: Istimewa)

Penyakit ini paling sering muncul ketika terjadi bencana banjir. Diare berat berpotensi fatal dan memerlukan bantuan medis sesegera mungkin akibat minimnya cairan dan nutrisi tubuh yang terbuang dalam jumlah besar.

Penyakit ini biasanya menyerang bayi dan anak-anak, orang yang kekurangan gizi, dan yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.

Gejala diare bervariasi, mulai dari sakit perut singkat dengan kotoran buang air besar (BAB) yang tidak terlalu encer, hingga menyebabkan kram perut disertai konsistensi pengeluaran feses sangat encer.

Pada kasus diare yang sudah parah, kemungkinan penderitanya mengalami demam, bahkan cairan diare bercampur dengan lendir dan darah.

2. Demam Berdarah

Nyamuk DBDIlustrasi - Nyamuk DBD (Foto: Antara/hellosehat)

Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti.

Curah hujan yang tinggi serta kurangnya daerah resapan air mengakibatkan terjadinya genangan air, hal ini yang menjadi faktor utama mudahnya nyamuk belang itu berkembang biak.

Gejala yang ditimbulkan DBD yang menyerang bayi dan anak-anak, umumnya mengalami demam dengan ruam merah di bagian tubuh.

Jika orang dewasa yang terjangkit virus ini akan merasakan demam ringan, atau demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri di belakang mata, nyeri otot dan sendi, serta ruam kulit.

3. Leptospirosis

tikusilustrasi kawanan tikus (Foto: pixabay.com)

Leptospirosis yaitu infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri leptospira dan ditularkan melalui binatang khususnya tikus. Penyakit ini dapat ditularkan langsung melalui air yang tercemar.

Ketika banjir melanda, masalah ini menjadi langganan yang kerap menyerang masyarakat.

Gejala penyakit ini disertai sakit kepala ringan, nyeri otot, dan demam hingga pendarahan hebat di paru-paru.

Dampak paling buruk apabila leptospirosis tidak segera diobati dapat menyebabkan kerusakan ginjal, radang selaput otak dan sumsum tulang belakang (meningitis), penyakit pernapasan, gagal hati, bahkan menimbulkan kematian.

Proses leptospirosis masuk ke dalam tubuh melalui kulit, luka memar dan terbuka atau melalui mata yang bersentuhan dengan air kotor dari genangan banjir.

4. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

MaskerIlustrasi - Memakai masker untuk mengantisipasi penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). (Foto: Antara/Syifa Yulinnas)

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) menyerang saluran pernapasan seperti hidung, tenggorokan, atau paru-paru.

Gejala utama yang ditimbulkan dapat berupa flu, batuk, dan demam tinggi disertai sesak napas atau nyeri dada.

Proses penularan ISPA sangat mudah, hanya melalui air ludah, darah, dan bersin.

5. Malaria

Malaria(Foto: PIxabay/41330/Malaria).

Sama seperti demam berdarah (DBD), malaria merupakan virus menular yang menyebar melalui gigitan nyamuk.

Genangan air menjadi tempat yang baik untuk hewan kecil ini berkembang biak. Karena itu penyakit Malaria patut diwaspadai muncul ketika banjir.

Gejala malaria yang dirasakan penderitanya seperti demam, menggigil, dan kelelahan.

Namun, jika tidak diobati, infeksi ini dapat berakibat fatal karena mengganggu pasokan darah ke organ vital.

6. Demam Tifoid (Tifus)

Malaria di Lombok BaratSeorang petugas kesehatan memberikan pengobatan pada seorang warga yang terkena penyakit di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. (Foto: Tagar/Harianto Nukman)

Penyakit ini menyerang usus halus, yang disebabkan oleh bakteri salmonella dalam feses atau kotoran binatang, serta menginfeksi manusia melalui air dan makanan yang tercemar.

Gejala tifus biasanya ditandai dengan sakit kepala, mual, demam berkepanjangan, kehilangan nafsu makan, hingga diare.

Bencana banjir yang mengirim air kotor, menjadi salah satu faktor tifus selalu muncul.

7. Hepatitis A

Penyakit ini sebenarnya adalah peradangan organ hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A.

Gangguan kerja pada organ hati dapat menular dengan mudah, hanya melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi virus.

Gejala penyakit Hepatitis A biasanya muncul beberapa minggu setelah penderita tertular virus tersebut.

Umumnya yang dirasakan dan disadari yaitu perubahan warna mata menjadi kuning, tetapi sebelumnya timbul demam, lemas, mual, dan muntah, warna urine menjadi gelap, warna tinja menjadi pucat.

Maka dari itu Hepatitis A sering muncul ketika banjir melanda, terlebih di posko pengungsian darurat. Hal ini dikarenakan banyaknya orang yang berada di tempat itu dan kebersihannya yang tidak terjaga. []

Baca juga: Enam Resolusi Hidup Sehat Tahun 2020

Berita terkait
Tujuh Khasiat Buah Pala untuk Kesehatan
Buah pala selain untuk olahan makanan ternyata memiliki banyak khasiat untuk kesehatan, apa saja?
Tips Menggemukkan Badan Secara Alami dan Sehat
Tips menggemukkan badan secara alami dan sehat, berikut ulasannya.