Subulussalam - Warga Subulussalam dihebohkan atas beredarnya hasil rapid test seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dari Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam yang menunjukkan hasil positif corona virus disease 2019 (covid-19), Jumat, 3 April 2020.
Hasil rapid test itu dengan cepat beredar luas melalui pesan berantai WhatsApp hingga menimbulkan kecemasan di tengah masyarakat sekitar pukul 10.00 WIB.
Wakil Wali Kota Subulussalam, Salmaza dalam keterangan persnya menyesalkan hal itu bocor ke tengah publik yang notabene seharusnya hasil itu hanya menjadi konsumsi tim medis di rumah sakit yang sepatutnya tidak tersebar, karena akan dapat memicu kepanikan sebab bisa saja sebagian masyarakat tidak mengetahui kalau hasil rapid test tersebut bukanlah hasil pasti kalau seseorang itu dinyatakan positif covid-19.
Karena di samping kita melawan virus kita juga melawan virus kecemasan dalam masyarakat, karena virus kecemasan ini bisa menimbulkan gejala penyakit mirip covid-19.
"Rapid test itu hanya petunjuk bagi tim medis untuk melakukan tindakan yang lebih mendalam, karena untuk menyatakan seseorang positif atau negatif corona adalah melalui penelitian swab dari Badan Litbang Kemenkes RI di Jakarta," kata Salmaza.
Diketahui bahwa hasil rapid test PDP itu adalah pria lansia, 60 tahun, warga Kecamatan Simpang Kiri yang disimpulkan sementara terindikasi positif covid-19 melalui hasil rapid test. Di mana menurut, Salmaza bahwa keakuratan hasil rapid test itu hanya sekitar dua puluh persen.
"Ini menjadi pengalaman bagi kita terutama lembaga rumah sakit supaya hal ini jangan sampai terjadi lagi, harus diatur SOP atau Protapnya tentang siapa yang berkompeten untuk menyampaikan informasi tersebut sekalipun itu percakapan di dalam grup WhatsApp, kalau gak tertib beginilah menjadi melebarlah informasi ini," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Salmaza menegaskan pemerintah tidak bermaksud menutupi informasi terkait perkembangan penanganan covid-19 di wilayah Kota Subulussalalam, seluruhnya akan disampaikan dengan cara arif dan bijaksana dengan tujuan supaya tidak terjadi keresahan yang dialami masyarakat nantinya.
Baca juga: Rapid Test, 1 PDP Positif Corona di Subulussalam
"Karena di samping kita melawan virus kita juga melawan virus kecemasan dalam masyarakat, karena virus kecemasan ini bisa menimbulkan gejala penyakit mirip covid-19 ini, itu juga menjadi perhatian kita di dalam menyampaikan informasi," ucap Salmaza kepada wartawan saat memberikan keterangan pers di posko Gugus Center Kota Subulussalam.
Sementara, Kepala Bidang Pelayanan Umum Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam, Diana Dewi mengatakan bahwa PDP tersebut untuk segera dirujuk ke Rumah Sakit Zainoel Abidin Banda Aceh guna menjalani pemeriksaan kesehatan yang lebih mendalam.
"Positif dan negatif itu tidak bisa ditegakkan diagnosa terhadap pasien itu, karena keakuratan dari pemeriksaan rapid test itu, banyak literatur yang menyebutkan lebih kurang ada yang bilang sampai 20 hingga 25 persen, bisa hasilnya positif palsu, bisa hasilnya negatif palsu, jadi hasil rapid test bukanlah hasil final," kata Diana.[]