Sleman - Berniat ingin menjual motornya, via Cash On Delivery (COD) melalui media sosial, motor jenis Ninja 250 CC malah dibawa kabur oleh calon pembeli. Terduga pelaku melancarkan aksinya ketika sedang test drive.
Nasib pahit tersebut dialami pria bernama Andi Kurniawan, 20 tahun, asal Pedukuhan Gendol Kulon RT 2/RW 12, Kalurahan Sumberejo, Kacamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Akibat perbuatan pelaku, korban menderita kerugian puluhan juta rupiah.
Baca Juga:
Saat dikonfirmasi, Iwan, 23 tahun, yang merupakan kakak kandung korban mengatakan, peristiwa yang dialami adiknya terjadi pada Jumat, 16 Oktober 2020 siang. Mulanya terduga pelaku yang datang ke rumah korban diantar jasa onjek online, melihat langsung kondisi motor yang ditawar melalui online tersebut.
"Pelaku datang ke rumah untuk bertransaksi motor yang akan dijual adik saya. Calon pembeli langsung datang ke rumah dan bertanya-tanya soal kondisi mesin termasuk meminta untuk mencoba," kata Iwan saat dihubungi wartawan melalui pesan WhatsApp, Minggu, 17 Oktober 2020.
Setelah berbincang panjang, korban mengizinkan terduga pelaku untuk mencoba mesin motor Ninja warna hijau itu. Awalnya terduga pelaku mengecek suara mesin dan melihat-lihat bagian motor, ban, stang hingga lapisan cat. Kala itu, tidak ada gelagat yang mencurigakan dari terduga pelaku, sampai aksi jahatnya berjalan mulus.
Calon pembeli langsung datang ke rumah dan bertanya-tanya soal kondisi mesin termasuk meminta untuk mencoba.
Korban sadar ditipu saat terduga pelaku tak ujung kembali. Begitu pun nomor telepon terduga pelaku, sudah tidak aktif dan sulit dihubungi. "Adik saya langsung mendatangi driver yang mengantar pelaku, namun sopir ini tidak mengetahui apa-apa karena driver online. Bahkan driver mengaku belum dibayar oleh pelaku itu," ucapnya.
Iwan menuturkan, bahwa motor tersebut sengaja ditawarkan secara online. Calon pembeli memang banyak yang menghubungi, namun satu-satunya calon pembeli yang mendatangi rumah korban adalah terduga pelaku yang membawa kabur motor.
Baca Juga:
Pihaknya menyesali karena tidak mengingat nama terduga pelaku. Namun ciri-ciri terduga sudah diketahui. Pelaku bertubuh tinggi dan berambut rapi.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Tempel, Inspektur Satu Aji Pramono mengaku belum mendapat laporan terkait dugaan penipuan dan pencurian yang terjadi di wilayah Gendol Kulon. "Belum ada laporan, yang bersangkutan belum mendatangi kantor, sehingga kami belum tahu pasti kejadian seperti apa," katanya.
AKP Aji menjelaskan kesempatan yang dilakukan oleh pelaku penipuan bisa terjadi. Oleh sebab itu, masyarakat harus lebih waspada dan melihat gerak-gerik calon pembeli yang datang ke lokasi transaksi. []