Angkringan Jembatan Layang Sleman Korban Ilmu Gendam

Pedagang angkringan di Sleman, Yogyakarta, menjadi korban hipnotis. Dua ponsel dan sejumlah uang raib dibawa kabur pelaku.
Winarni, 58 tahun warga Sinduadi, Mlati, Sleman, menunjukkan foto pelaku gendam yang terekam CCTV di sekitar lokasi. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah).

Sleman - Winarni, 58 tahun, seorang pedangan angkringan di sekitar jembatan layang Jombor, Kabupaten Sleman, Yogyakarta menjadi korban gendam oleh orang tidak dikenal. Warga Sinduadi, Mlati, Sleman ini terhipnotis setelah minuman berkarbonasi yang diberikan oleh pelaku.

Akibatnya, Winarni kehilangan dua ponsel dan sejumlah uang yang ada di gerobak angkringan. Peristiwa terjadi pada Selasa, 9 Juni 2020 sekitar pukul 11.00 WIB.

Winarni mengungkapkan, awal mula kejadian saat pelaku datang ke lokasi menggunakan ojek online dan berhenti di angkringannya. Dia saat itu sedang ditemani cucunya bernama Kaira, 11 tahun.

"Pelaku membawa minuman dua botol Sprite. Satu buat dia belum dibuka satunya buat saya dalam keadaan terbuka. Dia bilang membawa oleh-oleh minuman dan meminta meminumnya. Saya ndak mau awalnya," kata Winarni kepada wartawan di lokasi, Kamis, 11 Juni 2020.

Dia mengatakan, pelaku sudah pernah datang ke gerobak angkringannya pada pertengahan puasa lalu. Selasa, 9 Juni 2020 pelaku kembali datang. Karena terus dipaksa, akhirnya korban Winarni meminum Sprite yang dibawa pelaku. Pelaku juga memberikan minuman teh kepada cucunya.

"Kepalaku kok agak kesemutan-kesemutan gitu, saya garuk-garuk sampai ngantuk. Cucu saya juga dikasih minuman teh Pucuk dan menyuruh cucu saya tidur jangan main HP terus," ucapnya.

Winarni akhirnya tertidur pulas di angkringan tersebut. Pelaku berhasil mengambil dua ponsel pintar sekaligus dan beberapa uang korban.

"Sebelum saya tertidur pelaku bilang bu tidur saja bu, biar saya yang melayani nanti ibu tinggal nerima uangnya sudah banyak saja. Waktu itu cucu saya sudah dijemput bapaknya. Jadi saya sendirian di sini," ujar Winarni.

Kepalaku kok agak kesemutan-kesemutan gitu, saya garuk-garuk sampai ngantuk.

Winarni mengaku terbangun setelah tertidur selama tiga jam. Saat itu pelaku sudah meninggalkan angkringan. Winarni mengadu kepada anaknya telah menjadi korban gendam atau hipnotis. 

Selanjutnya si anak melapor ke Polsek Mlati, Sleman untuk mengusut lebih lanjut. "Saya enggak masalah kalau HP-nya hilang tapi yo ngopo segala digendam gitu," jelasnya.

Winarni mengaku percaya begitu saja terhadap pelaku padaha baru dikenal. Alasannya Winarni tidak pernah mencurigai siapa pun yang datang ke angkringannya. "Enggak pernah mencurigai orang karena saya hidup di jalanan. Jadi setiap orang datang ya saya berusaha akrab," katanya.

Winarni menyebut pelaku memiliki ciri-ciri berkulit gelap dan sudah bapak-bapak usia lanjut "Ciri-ciri pelaku sudah bapak-bapak usia kurang lebih 50-an. Pelaku berkulit hitam. Pakai celana pendek, pakai jaket abu-abu," ungkapnya.

Sementara itu saat dikonfirmasi Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Mlati Inspektur satu Noor Dwi Cahya mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut. "Iya betul ada kasus (gendam). Kami masih menyelidiki, doakan semoga pelaku segera tertangkap," katanya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Pelaku Berpakaian Serba Putih, Ulama Pamekasan Kena Gendam
Pelaku berpakaian serba putih, ulama Pamekasan kena gendam. “Rombongan berjubah itu seperti keturunan Arab yang sering dipanggil "habib",” kata Kiai Adnan.
Empat Pelaku Hipnotis Diringkus Polres Gowa
Tim Anti Bandit Polres Gowa berhasil menangkap empat pelaku hipnotis yang biasa beroprasi di wilayah Gowa. Begini modusnya.
Siswa SMP Rembang Dihipnotis, Motor Vario Amblas
Kejahatan hipnotis mengincar korban pelajar di Rembang. Seperti yang dialami AD, siswa SMP yang tengah nongkrong di Taman CBFM.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.