Warga Sering Dengar Orang Nangis di TKP Pembunuhan di Sleman

Warga sekitar sering mendengar orang menangis di kebun salak Pakem, Sleman yang merupakan TKP pembunuhan janda asal Bantul, Yogyakarta.
Petugas gabungan Polsek Pakem, Porles Sleman, Polda DIY berhasil menangkap tersangka pembunuhan Sri Utami (Foto: Dok Polsek Pakem/Tagar/Evi Nur Afiah).

Sleman - Tujuh tahun lalu kebun salak di Dusun Kemput, Desa Candi Binangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta menjadi saksi bisu pembunuhan sadis yang menimpa Sri Utami. Perempuan yang menjadi korban merupakan warga Desa Muntuk, Dlingo, Bantul, Yogyakarta.

Usai peristiwa kelam itu, warga sering mendengar seorang perempuan menangis di lokasi kejadian penempuan mayat di kebun salak tersebut. Namun suara tidak ditemukan wujudnya. "Menurut informasi warga, banyak yang mendengar orang menangis di TKP. Mungkin minta diungkap kasusnya,” kata Perwira Unit 1 (Panit) Reserse Kriminal Polsek Pakem Inspektur Dua (Ipda) Lilik Mulyadi kepada wartawan saat dihubungi, Minggu, 6 Desember 2020.

Baca Juga:

Berangkat dari laporan warga tersebut, kasus pembunuhan yang belum terpecahkan itu akhirnya dipelajari kembali. Tepatnya sekitar 7 bulan lalu, Unit Reskrim Polsek Pakem bersama Team Unit Pidana Khusus (Pidsus) Polres Sleman dan dibantu tim Resmob Jatanras Polda DIY melakukan penyelidikan.

Lilik mengaku, bahwa pengungkapan kasus pembunuhan ini dinilai tidak mudah dan penuh dilema. Seperti diketahui, jasad perempuan yang ditemukan dengan kondisi mengenaskan itu tidak teridentifikasi. Tubuhnya penuh luka, sidik jari rusak seperti korban mutilasi. Minimnya bukti di lapangan menjadi kendala pengungkapan kasus.

Menurut informasi warga, banyak yang mendengar orang menangis di TKP. Mungkin minta diungkap kasusnya.

Kasus pembunuhan ini menjadi PR besar bagi Ipda Lilik yang kala itu masih menjabat sebagai petugas opsnal Polsek Pakem. Tujuh tahun lalu tepatnya pada 4 Februari 2013, Ipda Lilik juga ikut menyaksikan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi pembunuhan Sri.

“Sebenarnya ini PR saat saya dinas di Pakem waktu masih Opsnal dulu. Setelah saya pindah ke beberapa tempat, Alhamdulillah kembali lagi ke Polsek Pakem. Lalu kami coba kerjakan lagi untuk mengungkap kasusnya,” ucap Lilik.

Rekonstruksi PembunuhanTersangka EBP saat rekonstruksi pembunuhan di kebun salak, Pakem, Sleman, Yogyakarta. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah).

Bagi Ipda Lilik dan anggota polisi lainnya, alasan ingin mengungkap kasus pembunuhan tersebut karena faktor kemanusiaan. Setiap orang berhak mendapat keadilan dan diadili. Hal tersebut yang membuat petugas tidak putus asa guna mengungkap perkara pembunuhan 7 tahun lalu.

Rupanya usaha petugas mulai menemukan titik terang. Mereka mendapat petunjuk untuk mengungkap perkara ini berdasarkan jenis kendaraan yang digunakan tersangka dan muncul dua huruf plat nomor kendaraan. “Petunjuk yang kami dapat bahwa pelaku menggunakan motor Sport, tapi bukan buatan Jepang. Sedangkan plat nomor di depan huruf AG,” ujarnya.

Baca Juga:

Berbekal petunjuk tersebut, tim gabungan Polda DIY dipimpin Iptu Wahyu Aji, Kanit II Sat Reskrim Polres Sleman Ipda Yunanto Kukuh Prabowo, dan Reskrim Polsek Pakem Ipda Lilik Mulyadi berangkat ke Kediri. Kurang lebih sebanyak 14 orang anggota kepolisian dengan membawa dua mobil pada 1 Desember 2020. "Sampai sana langsung action," tutur Lilik.

Upaya pencarian di Jawa Timur dilakukan di Kediri dan Sidoarjo. Tak ada kesempatan untuk melakukan hal lain di luar agenda penyelidikan dan pengejaran. "Fulltime dan maraton," kata dia.

Tak sia-sia, usaha petugas gabungan membuahkan hasil. Persembunyian tersangka pembunuhan Sri akhirnya terhenti di Sidoarjo pada Rabu, 2 Desember 2020 pukul 13.00 WIB. Pria tersebut sempat melawan petugas dan berusaha kabur, akibatnya polisi terpaksa memberikan timah panas yang mengenai betis kanan. "Yang saya rasakan itu plong. Akhirnya tersangka bisa kami tangkap,” ucap Lilik.

Baca Juga:

Diberitakan sebelumnya, tujuh tahun lalu, sosok mayat wanita tanpa identitas ditemukan di tengah kebun salak, Dusun Kemput, Desa Candibinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada 4, Februari 2013. Polisi akhirnya mengungkap tersangka pembunuhan tersebut.

Berdasarkan keterangan, motif tersangka nekat mengakhiri hidup janda dua anak tersebut karena sakit hati. Sang kekasih yang sudah dipacari selama dua tahun ini sering membanding-bandingkan tersangka dengan pria lain. []

Berita terkait
Isi Surat Cinta Tersangka Pembunuhan Janda Bantul di Sleman
Polisi menemukan surat cinta yang ditulis tersangka tentang perjalanannya mengenal janda asal Bantul yang dibunuhnya di Sleman, Yogyakarta.
Rekonstruksi Pembunuhan Sadis Janda Asal Bantul di Sleman
Begini cara sadis pelaku membunuh pacar sendiri, Sri Utami, janda dua anak asal Bantul di kebun salak di Sleman, Yogyakarta.
Sosok Sri Utami, Janda Bantul Korban Pembunuhan di Sleman
Mayat wanita tanpa identitas ditemukan kebun salak di Pakem, Sleman, Yogyakarta. Ternyata dia warga Bantul yang menjadi korban pembunuhan.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi