Isi Surat Cinta Tersangka Pembunuhan Janda Bantul di Sleman

Polisi menemukan surat cinta yang ditulis tersangka tentang perjalanannya mengenal janda asal Bantul yang dibunuhnya di Sleman, Yogyakarta.
Surat cinta yang ditulis EBP, tersangka pembunuhan Sri Utami, 7 tahun lalu. (Foto: Dok Polres Sleman/Tagar/Evi Nur Afiah).

Sleman - Polisi menemukan surat cinta yang ditulis oleh EBP, 39 tahun, tersangka pembunuhan Sri Utami, 7 tahun lalu. Kala itu, jasad korban ditemukan di kebun salak, Dusun Kemput, Desa Candibinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Coretan tinta itu menceritakan awal mula mereka bertemu.

Kanit II Reserse Kriminal Polres Sleman Inspektur Dua (Ipda) Yunanto Kukuh Prabowo mengisahkan, pihaknya memperoleh 5 lembaran kertas tulisan tangan milik tersangka dari sebuah kos yang ada di daerah Mrican, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta.

“Kami mencari keterangan dari pemilik kos yang mereka tempati dulu, dan mendapat 5 lembaran surat yang ditulis tersangka,” kata Ipda Kukuh kepada wartawan. Minggu, 6 Desember 2020.

Baca Juga:

Berikut salah satu isi surat yang ditulis oleh tersangka EBP tersebut :

Riwayat Perjalanan Hidup Sri dan Andi

1. Saya (Andi) pertama kali bertemu Sri pd tgl 02 Mei 2011 jam 22.30 WIB. Saat itu saya sedang tidur di lincak seorang diri di dpn parkiran mobil dan motor “AMAN” dpn pintu masuk terminal Giwangan. Lalu sebelum saya masuk ke dalam kamar setelah St SMS San dgn pacar sy Gloria yg di Klaten.

2. Lalu sy hampiri Sri ngobrol ngobrol sy tanya sedang apa, nunggu siapa. Katanya cuman tidur nunggu pagi. Di luar dingin dan banyak rawan kejahatan lalu Sri sy sarankan tidur di kamar kos sy tp dia gak mau. Akhirnya ya sudah gak mau gak papa. Kalau saling tidur. Sy mau masuk ke dalam parkiran. Sri akhirnya mau ikut masuk ke dalam kosku. Krn takut dan dinginnya di luar.

3. Sri bilang ke saya saat itu sedang hamil 3 bulan. Waktu hamil 1 bulan Sri pulang ke Jogja (dari Kalimantan). Lalu tidur di dalam terminal Giwangan (Agen tiket bus) sambil cari pekerjaan di jogja akhirnya ketemu Pitung (tukang ojek dpn terminal ) diantar ke Muntilan kerja di hotel. Setelah keluar kerja balik ke terminal menemui Pitung. Kemudian Sri dan Pitung pulang ke Dlingo paginya. Setelah Sri di rumah hanya bekerja join, Sri balik ke terminal tapi gak ketemu Pitung. Akhirnya dia duduk dan tidur di lincak dpn parkiran atau kos ku. pd malam itu sy dan Sri bertemu.

Rekonstruksi PembunuhanTersangka EBP saat reka ulang pembunuhan di kebun salak, Pakem, Sleman (Foto:Tagar/Evi Nur Afiah).

4. Sy kost di parkiran ambi dua bulan, tp setelah 2 minggu sy tempati sendiri, sy ketemu Sri itu dan 2 minggu pas bersama di parkiran. Akhirnya kos an yang tinggal 1 bulan gak kami tempati karena disuruh pindah karn di ds mapangan dpn terminal Giwangan itu gak boleh buat kumpul kebo atau keluarga tdk resmi atau sah.

5. Akhirnya kami pindah di ds Mrican (masih di dekat sampingnya terminal Giwangan) kampung Mrican. Kampung bebas sudah hal hiasan pasangan tidak resmi tinggal satu kamar di sana. Tgl 15 Mei 2011 kami menempati kos bersama di Mrican milik pak Warsito. Sri kerja di ds Singosaren ikut orang jual angkringan. Buka jam 5 sore -jam 7 pagi. Kerja cuman 1 bulan setengah krn sy suruh berhenti kerja. Krn sy gak tega orang hamil 5 Bln kerja sampe pagi dan ngangsu air timba yg penuh dgn air sendiri. Pdhl timbanya bsr.

6. Lalu Sri sy suruh di kos aja. Jaga kesehatan saya yg tetap kerja. sejak pertama ketemu Sri tiap 1 bulan sekali saya antar kontrol. Persalinannya ke bidan.

13 November 2012

Hormat saya

(EBP)


Baca Juga:

Seperti diketahui, motif tersangka nekat mengakhiri hidup perempuan asal Muntuk, Dlingo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, karena sakit hati. Sang kekasih yang sudah dipacari selama dua tahun ini sering membanding-bandingkan tersangka dengan pria lain. “Motifnya cemburu dan sakit hati. Perempuannya suka membandingkan dengan pria lain,” ucap Yunanto Kukuh Prabowo.

Berdalih cemburu, tersangka mengajak Sri Utami ke sebuah kebun salak pada 4, Februari 2013. Perempuan itu tidak merasa curiga ajakan itu. Dann hari itu menjadi akhir hidupnya.

Pembunuhan itu dilakukan dengan cara memukul kepala korban menggunakan helm. Tersangka juga mencekik leher korban dan membenturkan tubuh korban ke batu. Tak berhenti sampai di sana, tersangka yang diselimuti emosi ini pun menginjak-injak tubuh pacarnya sampai tidak berdaya.

Lebih lanjut, untuk menghilangkan jejak kejahatannya, tersangka menutup jasad korban menggunakan tumpukan daun salak. Kemudian tersangka pergi meninggalkan korban. Tiga hari pasca kejadian, jasad korban ditemukan oleh pemilik kebun yang sedang memetik buah salak, berdasarkan bau busuk yang menyengat. []

Berita terkait
Sosok Sri Utami, Janda Bantul Korban Pembunuhan di Sleman
Mayat wanita tanpa identitas ditemukan kebun salak di Pakem, Sleman, Yogyakarta. Ternyata dia warga Bantul yang menjadi korban pembunuhan.
Buron 7 Tahun Pembunuhan di Sleman, Ditembak di Sidoarjo
Tersangka pembunuhan di Sleman Yogyakarta menjadi buron tujuh tahun. Akhir pelariannya terhenti setelah ditembak petugas di Sidoarjo, Jawa Timur.
Pelaku Pembunuhan Perempuan di Kebun Salak Sleman Tertangkap
Pelaku pembunuhan perempuan di kebun salak di Sleman, Yogyakarta berhasil ditangkap. Pelaku kabur selama tujuh tahun.