Warga Papua di Manokwari Masih Trauma

Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotan mengatakan kondisi warga masih trauma, setelah peristiwa kericuhan yang terjadi di Manokwari.
Petugas kepolisian bersama warga membersihkan ban yang dibakar seusai aksi di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8/2019). (Foto: Antara/Toyiban).

Manokwari - Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotan mengatakan kondisi warga masih trauma, setelah peristiwa kericuhan yang terjadi pada di Manokwari beberapa waktu lalu. Akibatnya, hingga sekarang ini, mereka masih enggan beraktivitas seperti biasanya.

Lakotan mengatakan Pemerintah Provinsi Papua Barat telah memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat. 

"Kita sudah menggelar pertemuan antara unsur pimpinan daerah juga dengan para tokoh masyarakat, agama, termasuk aktivis mahasiswa," kata dia dalam jumpa pers di Manokwari, Rabu, 21 Agustus 2019, seperti diberitakan Antara.

Sementara pada kesempatan yang sama, Kepala Biro Operasional Polda Papua Barat, Kombes Muhammad Sagi berharap masyarakat tidak mempercayai hoaks atau informasi bohong.

Dia mengimbau masyarakat tidak serta merta menyebar informasi yang belum jelas kebenarannya. "Kalau ada informasi berantai masuk, cek dulu kebenarannya. Jangan langsung disebar karena itu akan memperburuk suasana," kata Sagi.

Kata Sagi, Polda Papua Barat maupun Polres Manokwari siap memberikan informasi terkini tentang situasi keamanan di seluruh Papua Barat.[]

Berita terkait
Kondisi Lapas di Sorong Setelah Kerusuhan Papua
Menkumham Yasonna Laoly mengatakan pihaknya telah menangani kondisi lapas di Sorong, Papua Barat, setelah kerusuhan yang berujung kebakaran.
GP Ansor Sebut Kerusuhan Papua Sengaja Didesain
GP Ansor menduga masalah yang berujung pada kericuhan yang melibatkan warga Papua merupakan hal yang sengaja di desain seseorang.
Papua Damai, Jika Masyarakat Indonesia Paham Persoalan
Pengamat Politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Airlangga Pribadi Kusman menilai masalah Papua tidak dapat diselesaikan secara instan.