Maros - Sejumlah warga di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan terpaksa menjual perhiasan emas demi memenuhi kebutuhan pokok rumah tangga sehari-hari di tengah pandemi virus Corona. Warga menjual emas meski harga jauh dari harga pembelian sebelumnya.
Suriani, salah seorang warga mengatakan, Ia sengaja menjual emasnya karena merupakan alternatif pendapatan selama berada di rumah untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
Tempat bekerja suami saat ini sudah tidak beroperasi, sudah sebulan ini tidak ada pemasukan karena dampak dari virus Corona.
Warga terpaksa menjual perhiasan emas, lantaran sejumlah pekerjaan tidak beroperasi akibat wabah virus Corona yang terus berlanjut.
“Tempat bekerja suami saat ini sudah tidak beroperasi, sudah sebulan ini tidak ada pemasukan karena dampak dari virus Corona. Demi mendapat uang untuk memenuhi kebutuhan harian, saya menjual emas meski dengan harga yang berbeda, di bawah harga saat pembelian,” ujar Suriani, Rabu, 22 April 2020.
Karena tidak adanya usaha lain yang dijalankan, serta belum adanya bantuan yang diterimanya sehingga Ia merelakan perhiasan miliknya untuk tetap bisa bertahan selama masa pandemi Corona.
Salah seorang pembeli emas, Musakkar mengatakan selama wabah virus Corona melanda tanah air, penjualan perhiasan ke toko emas mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
“Ada kenaikan peningkatan pembelian emas dari masyarakat hingga 20 persen. Peningkatan ini akibat minimnya pendapatan masyarakat selama wabah virus Corona melanda tanah air,” jelasnya. []