Ambon - Seorang warga Desa Siftana, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulau Tanimbar, Maluku, berinisial BN diduga terkena virus Corona. Dia akan disolasi selama 14 hari di RSUD Magreti. Selain diisolasi, sampel lendir milik pria 19 tahun ini dikirim ke Jakarta untuk uji laboratorium.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepualuan Tanimbar, dr Edwin Tomasoa menyatakan, selama BN dikarantina selama 14, pihak keluarga tidak diizinkan membesuk. Hanya diperbolehkan, berkomunikasi melalui pesan WhatsApp.
Sambil menunggu hasil uji laboratorium atas sampel lendir, BN diisolasi dengan perawatan intensif.
"Selama masa karantina, kami tak mengizinkan pihak keluarga membesuk," ujar Edwin saat dihubungi Tagar, Kamis, 13 Februari 2020.
Selain diisolasi, kata Edwin, pihaknya juga akan mengirim sampel lendir milik BN ke Jakarta untuk diuji laboratorium. Sebelum pihak rumah sakit berencana mengirim sampel lendir BN ke Surabaya, Jawa Timur, namun disana tak bisa, makanya terpaksa dikirim ke Jakarta.
"Sambil menunggu hasil uji laboratorium atas sampel lendir, BN diisolasi dengan perawatan intensif," ujarnya.
Dalam karantina ini, akan diberikan obat sesuai gejala penyakitnya. Selain itu, BN juga harus diet dan lebih banyak mengkonsumsi makanan bernilai gizi tinggi.
BN sendiri, merupakan mahasiswa asal Maluku yang menempuh pendidikan di salah satu Universitas Malaysia dengan mengambil jurusan hubungan internasional.
Sebelum balik ke Maluku, BN sempat dikarantina oleh Pemerintah Malaysia karena salah satu teman asramanya terpapar virus corona. Usai dikarantina, BN kembali ke Indonesia pada 7 Februari 2020 melalui Medan, Sumatera Utara.
Sambil menunggu hasil uji laboratorium atas sampel lendir, BN diisolasi dengan perawatan intensif.
Setelah itu, melanjutkan perjalanan ke kampung halamanya di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku. Edwin menyampaikan BN dirawat oleh dokter umum di rumah sakit lantaran pihaknya tidak memiliki dokter spesialis penyakit dalam.
Dinas Kesehatan Maluku, rencananya akan mendatangkan dokter spesialis penyakit dalam untuk membantu penanganan BN.
"BN tetap dirawat di RSUD Magreti karena tak bisa di rujuk ke Ambon lantaran pihak tidak memiliki baju khusus maupun kendaraan sesuai standar internasional terhadap seseorang yang dinyatakan suspect virus corona," jelasnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kepulauan Tanimbar, Maluku mengarantina seorang warga Desa Sifnana, Kecamatan Tanimbar Selatan, berinisial BN yang diduga mengalami sakit yang mirip gejala virus corona.
BN mengeluh sakit ke pihak keluarganya, seperti demam, sesak napas, sakit di bagian belakang tubuh. Mendengar informasi tersebut, dinas kesehatan langsung ke rumahnya. []