Labuhanbatu - Ratusan warga serbu rumah milik pengusaha minyak yang diduga sebagai pelaku penganiayaan dua anak di bawah umur di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, Jumat 24 Januari 2020.
Massa tak terima dengan perlakuan Asiang dan keluarganya yang telah menganiaya dan membuang dua bocah ke pinggir sungai dalam keadaan pingsan.
"Hampir seluruh warga Sei Berombang ngamuk, diperkirakan ada tujuh ratusan orang massa mendatangi rumah Asiang dan keluarganya," kata Edy, warga di sana saat dihubungi Tagar.
Massa, kata Edy, emosi lantaran korban adalah anak di bawah umur diperlakukan seperti binatang. Massa juga melakukan pengerusakan rumah milik Asiang. "Massa emosi lah, rumah toko milik pelaku itu dilempari," sebutnya.
Edy menambahkan, aksi massa tidak bisa dihentikan meski sejumlah aparat kepolisian maupun TNI berada di lokasi kejadian. "Kalah banyak aparat, tak bisa diredam lagi, massa udah anarkis," jelasnya.
Jadi si pemilik menangkap kedua anak itu dan menganiayanya sampai pingsan
Kapolres Labuhanbatu AKBP Agus Darojat enggan berkomentar banyak terkait peristiwa tersebut. "Silakan koordinasi dengan humas, Pak," jawabnya melalui pesan elektronik.
Sebelumnya diberitakan Tagar, dua anak di bawah umur nyaris tewas dianiaya tiga orang dewasa di Lingkungan VI, Kelurahan Sei Berombang, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, Kamis 23 Januari 2020. Tiga orang dewasa tersebut antara lain Asiang dan dua anggota keluarganya.
Peristiwa tersebut berawal kedua anak yakni berisial A, 14 tahun dan AP, 16 tahun, kedapatan mengambil minyak solar sebanyak lima liter milik Asiang.
"Iya, kedua anak di bawah umur itu ketahuan mengambil minyak solar. Jadi si pemilik menangkap kedua anak itu dan menganiayanya sampai pingsan. Parahnya, setelah pingsan dianiaya tiga orang, satu keluarga, Asiang dan dua keluarganya. Kedua anak itu dibuang ke semak-semak pinggir sungai," kata Burhan, warga setempat.
Ratusan warga kemudian marah dan menyerang rumah Asiang, melempari dengan batu dan kayu.
Sementara kedua anak korban penganiayaan dilarikan ke puskesmas terdekat. Karena petugas tidak mampu menangani, kedua anak itu dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Rantauprapat.
"Jam sebelas malam kami sampai di rumah sakit umum. Alhamdulilah kondisi keduanya saat ini sudah membaik," jelas Burhan.[]