Purwokerto - Rd, warga Kebumen dilaporkan ke Satuan Reserse Kriminal Polresta Banyumas. Pria tersebut diduga menipu sejumlah calon jemaah umrah dari Banyumas dan sekitarnya.
Sekitar 127 orang ditengarai menjadi korban umrah bodong dari Rd. Para korban mengaku sudah menyetor uang dan cukup lama menunggu tetapi belum juga diberangkatkan ke Tanah Suci sampai saat ini.
Ahmad Suwito Satim 60 tahun, warga Kemutug Lor, Kecamatan Baturraden mengaku sudah setor Rp 53 juta untuk dua orang ke Rd. Ia awalnya beritikad baik menunggu kepastian diberangkatkan umrah. Namun karena yang bersangkutan kabur akhirnya memilih melapor ke polisi.
"Saya dijanjikan bulan Juli 2018 lalu, kemudian mundur dijanjikan mundur lagi November, ternyata Desember orangnya kabur," ujar dia di Mapolresta Banyumas, Selasa, 17 Desember 2019.
Korban lain, Dani Hadi Winata, warga Pertabatan Kelurahan Purwokerto Kidul mengalami kerugian Rp 23 juta. Awalnya ia kerjasama bisnis jual beli barang antik. Namun tidak pernah mendapat pengembalian modal maupun keuntungan.
"Kemudian saya ditawari jadi calon jemaah umrah. Daripada tidak kembali, saya sepakat untuk ikut umrah. Ternyata juga tidak diberangkatkan," terangnya.
Menurut Dani, saat ini masih banyak warga yang percaya dan masih berharap bisa berangkat umrah. Ia sendiri juga mengajak dua orang untuk ikut umrah dan telah setor masing-masing Rp 57 juta ke Rd.
Saya dijanjikan bulan Juli 2018 lalu, kemudian mundur dijanjikan mundur lagi November, ternyata Desember orangnya kabur.
Sebelumnya, Dani pernah menelusuri PT Laraiba Shakira di Jalan Pahlawan Purwakarta Jawa Barat. Setelah dicek ternyata belum pernah ada setoran sama sekali dari Rd ke perusahaan tersebut.
Di Banyumas Rudi sendiri bertindak sebagai mitra dan tidak memiliki kantor. Belakangan Rudi juga berencana membangun pondok pesantren di Baturraden tetapi juga tidak benar.
Setelah ditelusuri lagi, yang bersangkutan awalnya merupakan kondektur bus. Untuk memikat para calon jamaah umrah ia juga mengubah nama menjadi Rudianto Prasetyo Wibowo Diningrat. Ia juga pernah mengaku dekat dengan keluarga Cendana.
Diketahui, setahun terakhir Rudi menikah dengan Ningrum pemilik Ponpes Yatim Piatu Al Hikmah di Desa Kemutug Lor, Baturraden.
Sebelumnya Ningrum bersuamikan Kyai Abas selaku pengasuh pondok pesantren namun kemudian keduanya bercerai. Saat usaha dikelola Kyai Abas, pernah memberangkatkan jemaah umrah dua kali.
Sementara, korban lain yang ikut melapor ke Polresta Banyumas, yakni Uswatun Khasanah warga Sokaraja dan Dedi Kusworo warga Desa Lemberang, Sokaraja. Korban lain dari luar Banyumas, seperti Gombong, Kebumen, Pekalongan.
Kapolresta Banyumas AKBP Wisnu Caraka menyatakan sudah menerima laporan dugaan penipuan tersebut. "Sebelumnya ada satu orang yang melapor dan sekarang bertambah lagi," ujar dia.
Berkaitan dengan laporan tersebut pihaknya segera menindaklanjuti dan melacak keberadaan pelaku.
"Ini berkaitan taktis dan strategi, yang pasti sedang kami lacak. Kalau kami ungkap keberadaannya nanti pelaku melarikan diri, yang pasti kami tangani secara serius," jelas dia. []
Baca juga:
- Ketika Paul Pogba Umroh dan Sebut Ka'bah dan Mekkah Sebagai Tempat Terindah
- 40 Lebih Travel Umrah di Aceh Tak Memiliki Izin
- Arab Saudi Hapus Kebijakan Visa Progresif Umrah