Tangerang - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilaksanakan di Kabupaten Tangerang masih banyak warga yang mengabaikan atau melakukan pelanggaran.
Saya melihat pelaksanaan PSBB ini belum maksimal.
Menurut data yang dikeluarkan pihak kepolisian, kebanyakan warga yang melanggar adalah tidak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak atau physical distancing.
Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Kholid Ismail mengatakan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar sudah dilakukan hampir di seluruh wilayah Indonesia, salah satunya di Kabupaten Tangerang.
"Saya melihat pelaksanaan PSBB ini belum maksimal. Mengingat masih banyaknya pelanggaran yang dilakukan oleh warga dan terkesan mengabaikan peraturan yang sudah diberlakukan selama PSBB," ujar dia.
Selain itu, kata Kholid, pelaksanaan PSBB kurang tegas. Menurut dia, petugas di lapangan kurang tegas memberikan sanksi untuk warga yang melanggarnya. Ia mengatakan warga yang melanggar, bukan tidak paham mengenai maksud dan tujuan dilaksanakan PSBB.
"Seharusnya petugas bisa lebih tegas, karena apa yag sekarang terjadi tidak ada ketegasan dan juga efek jera bagi warga yang melanggar, maka pelaksanaan PSBB bisa saya katakan gagal," ucapnya.
Kholid mengatakan perpanjangan PSBB di Kabupaten Tangerang harus kembali dikaji ulang. Pasalnya, kata dia, anggaran yang harus disediakan tidak sedikit.
"Kalau memang ingin berjalan dengan baik, pemerintah harus lebih tegas," ujar Kholid. []