Warga Aceh Kecewa Listrik Padam Saat Ramadan

Ramadan 1440 Hijriyah, sejumlah kabupaten kota di Aceh terjadi pemadaman listrik. Warga kecewa terhadap PLN.
Mati lampu, sejumlah warga Banda Aceh makan sahur dalam gelap.(Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)

Banda Aceh – Pada bulan suci Ramadan 1440 Hijriyah, sejumlah kabupaten kota di Aceh terjadi pemadaman listrik, Jumat 10 Mei 2019.

Warga pun kesal. "Ini sudah menjadi kebiasaan PLN, kalau sudah memasuki bulan Ramadan pasti sudah mati lampu," kata Dilla, warga Lampineung.

Kekecewaan warga bertambah saat pemadaman listrik terjadi ketika mau berbuka puasa, menjelang sahur bahkan saat berjamaah terawih.

"Ini penyakit dari PLN. Entah ngak pikir dosa dia, terpaksa sahur dalam gelap-gelapan,” keluh Iman, warga Lamgugop.

Manager Komunikasi PLN UIW Aceh T Bahrul Halid mengatakan, pemadaman listrik ini diakibatkan terjadinya gangguan peralatan pada Gardu Induk Belawan.

"Tanggal 9 Mei 2019 pukul 02.45 dini hari kejadiannya, mengakibatkan Manual Load Shedding (MLS) pada sistem kelistrikan Sumatera bagian Utara," jelasnya, Kamis 9 Mei 2019 malam.

Sampai saat ini, kata dia PLTU Nagan Raya Unit 1 dan 2 belum dapat beroperasi. Hal itu akan berdampak terjadinya pemadaman bergilir pada sub sistem Aceh.

"Maka dengan terpaksa kami melakukan penyalaan bergilir di daerah Lhokseumawe, Bireun, Pidie, Pidie Jaya, Takengon, Bener Meriah, Banda Aceh, Meulaboh, Nagan Raya, Blangpidie dan sekitarnya," ujarnya.

Saat ini, kata Bahrul Halid, petugas PLN sedang berusaha melakukan perbaikan dan pengaturan beban kembali

"PLN Aceh mohon maaf atas ketidaknyamanan ini kepada masyarakat di provinsi paling ujung barat Indonesia itu,” katanya. []

Berita terkait
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.