Jakarta – Pendapat-pendapat atau mitos terkait kesehatan sangatlah sering ditemui di masyarakat Indonesia ini. Kebanyakan orang pun meyakini mitos terkait kesehatan ini dan ikut menyebarkannya ke orang lain.
Namun, tahukah kalian ternyata banyak mitos terkait kesehatan ini yang ternyata tidak benar karena tidak berpengaruh terhadap kesehatan. Mitos yang tersebar dimasyarakat itu merupakan turunan dari orang terdahulu yang meyakini hal tersebut.
Hingga kini belum ada data yang membenarkan mitos-mitos yang tersebar dimasyarakat sehingga hal ini masih menjadi ambigu di masyarakat. Seperti yang kita ketahui jika di Indonesia sangat kental dengan mitos-mitos terlebih menyangkut hal mistis dan kesehatan. Berikut merupakan beberapa mitos terkait kesehatan yang beredar dimasyarakat yang ternyata tidak benar.
1. Mandi malam hari menyebabkan rematik
Mitos yang pertama ini sangatlah sering dijumpai di masyarakat, namun taukah kalian jika ternyata hal ini tidak benar. Ternyata mandi malam dan penyakit rematik ada hubungannya bagi kalian yang sehat, terkecuali bagi kalian yang mempunyai penyakit rematik hal ini memicu rasa nyeri di sendi.
- Baca Juga: 6 Manfaat Mint untuk Kesehatan Tubuh
Rematik sendiri merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan penderitanya mengalami peradangan sendi. Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri pada sendi, bengkak pada sendri, dan kaku pada bagian sendi.
2. MSG membuat bodoh dan kanker
Di antara kalian pasti pernah mendengar mitos jika mengkonsumsi msg dalam jumlah banyak menyebabkan kanker hingga membuat anak bodoh. Ternyata hal ini hanyalah mitos belaka, hingga saat ini peneliti tidak menemukan kaitan antara msg dan penyakit tersebut.
- Baca Juga: 5 Manfaat Nanas untuk Kesehatan
Peneliti juga menerangkan jika msg aman dikonsumsi untuk segala usia karena tidak mempunyai efek samping yang membahayakan. Dari pada mengkhawatirkan hal ini, peneliti menyarankan jika sebaiknya kalian memperhatikan nilai nutrisi yang terkandung dalam makanan anda.
3. Konsumsi gula berlebih menyebabkan diabetes
Mitos yang satu ini mungkin populer dikalangan orang dewasa yang mulai memperhatikan asupan makanannya. Namun ternyata gula tidaklah menjadi penyebab penyakit diabetes ini, namun jika mengkonsumsi gula terlalu banyak akan menaikan berat badan yang meningkatkan resiko terkena diabetes.
- Baca Juga: 5 Manfaat Belimbing untuk Kesehatan
Untuk meminimalisir terkena diabetes ini sebaiknya anda memperhatikan makanan terutama makanan berlemak serta anda harus memperhatikan berat badan anda. Penyebab diabetes lainnya adalah sel insulin dalam pankreas yang dihancurkan oleh sistem imun anda sendiri.
4. Memberi pasta gigi pada luka bakar
Mitos yang satu ini masih kerap dilakukan oleh masyarakat, namun ternyata hal ini membahayakan luka bakar tersebut. Masyarakat meyakini jika memberi pasti gigi pada luka bakar akan mempercepat menyembuhan dan membantu membuat luka tersebut tidak terasa karena rasa panas dari pasta gigi yang diberikan.
Pertolongan pertama yang sangat disarankan bagi kalian yang mengalami luka bakar adalah dengan cara mengalirkan air bersih selama kurang lebih 15-20 menit diluka tersebut. Sebaiknya kalian tidak memecahkan bekas luka tersebut supaya tidak terjadi infeksi, kalian juga bisa menutupnya dengan kain kasa lembab.
5. Cabai penyebab usus buntu
Mitos biji cabai dan biji jambu penyebab usus buntu masih sering didengar di masyarakat, ternyata hal ini tidak benar. Hingga saat ini peneliti belum menemukan bukti ilmiah terkait biji cabai yang menyebabkan usus buntu ini.
- Baca Juga: 7 Manfaat Kacang Edamame bagi Kesehatan
Penyebab usus buntu sendiri juga belum ditemukan oleh para ahli namun penyumbatan, penebalan jaringan usu, cedera perut bisa menyebabkan peradangan apendiks. Usus buntu atau apendisitis merupakan peradangan yang terjadi di organ apendiks.
6. Telur penyebab kolestrol tinggi dan bisulan
Banyak mitos terkait mengkonsumsi telur ini, Mulai dari penyebab bisul ditubuh hingga membuat kolestrol tinggi. Meskipun telur mempunyai kandungan lemak jenuh pemicu kolestrol tinggi namun masih dalam ambang batas sewajarnya.
Sama halnya dengan furukel atau yang dikenal dengan bisul, telur bukanlah penyebab dari penyakit ini melainkan bakteri seperti staphylococcus aureus. Telur sendiri terbukti mengandung banyak protein, omega 3, vitamin, dan zat lain yang baik untuk tubuh.
Diatas merupakan mitos terkait kesehatan yang sangat sering didengar hingga saat ini, meskipun masih banyak mitos kesehatan lainnya sebaiknya kalian mencari informasi terkait mitos tersebut. Mungkin saja beberapa mitos yang kalian dengar mempunyai manfaat sebaliknya bagi tubuh entah sebagai bahan pencegah ataupun sebagai obat penyembuh.
(Dimas Rafika)