Virus Corona dan 5 Jenis Penyakit Disebabkan Hewan

Virus corona memang sangat berdampak pada kematian, namun ada beberapa binatang yang bisa menimbulkan virus mematikan bagi manusia.
Kelelawar diduga sumber virus corona. (Foto: pixabay/Eduardo Ruiz)

Jakarta - Virus corona tak habis-habis menjadi perbincangan publik. Diduga virus tersebut berasal dari binatang kelelawar. Tidak hanya itu, ternyata ada beberapa binatang yang bisa menimbulkan virus mematikan bagi manusia.

Virus yang telah menyebar di dunia itu diduga berasal dari kelelawar. Namun siapa sangka, ternyata ada beberapa hewan lainnya yang dapat menularkan virus mematikan pada manusia.

Seperti yang telah dirangkum Tagar dari berbagai sumber, virus itu ternyata bisa bersumber dari binatang peliharaan yang dianggap manusia sebagai teman, sebagai berikut:

1. Virus Mers dari Unta

UntaVirus Mers dari Unta. (Foto: pixabay/namibianHeart)

Mers kepanjangan dari Middle East Respiratory Syndrome, sebuah penyakit yang disebabkan salah satu jenis Virus Corona, MERS-CoV.

Virus ini sempat menggegerkan dunia pada tahun 2012, sebab 24 negara terinfeksi virus mematikan yang berasal dari unta, termasuk negara Timur Tengah.

Orang yang terinfeksi virus ini ditandai gejala sindrom pernapasan seperti demam, batuk-batuk dan sesak nafas. Selain itu, bisa juga mengalami diare, muntah-muntah hingga pneumonia, dan gagal ginjal.

Menurut data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), MERS berasal dari unta di Arab Saudi, Mesir, Oman dan Qatar. Sehingga mereka disarankan tidak memakan daging unta setengah matang, serta melarang warga meminum kencing hewan tersebut. 

Penularannya kepada manusia terjadi antara anggota keluarga, pasien ke dokter, dan para pekerja rumah. Sebab penyebaran virus tersebut terjadi melalui udara.

2. Sifilis dari Sapi

SapiSifilis dari Sapi. (Foto: pixabay/sippakorn)

Sifilis terjadi akibat terinfeksi bakteri Treponema pallidum. Virus tersebut menyebabkan penyakit kelamin menular.

Infeksi sifilis dibagi dalam tiga fase dan ditandai dengan berbagai gejala seperti luka di daerah infeksi (alat kelamin, anus, buah zakar atau mulut), bentol-bentol, demam, hingga terganggunya berbagai organ tubuh, seperti jantung hingga otak.

Biasanya, bakteri menyebar melalui hubungan seksual atau orang yang kerap gonta-ganti pasangan seksual. Penyakit ini dapat menyebar melalui kontak fisik dengan luka yang ada di penderita.

3. HIV dari Simpanse

SimpanseHIV dari Simpanse. (Foto: pixabay/DaFranzos)

HIV atau Human Immunodeficiency Virus dapat menyerang sistem imun, terutama sel CD4 yang berfungsi membantu sistem imun melawan penyakit.

Menurut penelitian yang dilakukan Nottingham University, HIV berasal dari hewan jenis simpanse Afrika Barat. Virus ini pertama kalinya menyerang para pemburu yang memakan dagingnya.

"Ketika orang memburu simpanse, mereka cenderung memenggalnya di tempat, darah muncrat ke mana-mana. Kalau pemburu ada luka terbuka di tubuh mereka, mereka bisa terinfeksi," kata Paul Sharp, profesor genetika di Nottingham University.

Orang bisa terinfeksi virus tersebut lewat cairan darah, sperma, serta vagina saat terlibat dalam hubungan seksual tanpa pelindung, terlibat dalam hubungan seksual dengan beberapa orang yang berbeda.

Gejala yang ditimbulkan ketika terinfeksi virus mematikan itu seperti, mual, muntah, nyeri kepala, diare, pegal nyeri dan otot, demam, nyeri tenggorokan, serta ruam merah di badan.

Sadisnya, virus ini menjadi penyebab angka kematian di dunia, khususnya di Indonesia meningkat. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), rentang Januari hingga Maret 2017 telah tercatat lebih dari 10.000 laporan infeksi HIV, dan tidak kurang dari 650 kasus AIDS di Indonesia.

4. Flu Babi dari Babi

BabiFlu Babi dari Babi. (Foto: pixabay/aitoff)

Flu babi atau swine flu memang salah satu jenis influenza yang disebabkan oleh virus H1N1. Nama babi atau swine ini muncul karena gen virus penyebabnya mirip dengan virus influenza yang menyebabkan penyakit flu pada babi. Namun, melalui udara virus tersebut juga bisa menginfeksi manusia.

Terbukti, tahun 2009 virus ini sempat menjadi perbincangan hangat. Virus yang pertama kali ditemukan di Meksiko itu memakan korban lebih dari 200.000 jiwa di seluruh dunia.

Infeksi pada manusia berujung mutasi yang membuat virus itu bisa berpindah dari manusia ke manusia dengan ditandai seperti gejala flu, demam, kekakuan pada sendi, hingga pilek. Selain itu, bisa juga membuat penderita muntah-muntah, tidak sadar bahkan meninggal dunia.

5. Flu Burung dari Burung

BurungFlu Burung dari Burung. (Foto: pixabay/TaniaVdb)

Penyakit yang satu ini telah populer sejak tahun 90-an. Bahkan, sempat menjadi perhatian Internasional. Pasalnya, memakan banyak korban.

Menurut data dari WHO lebih dari 300 orang telah meninggal dunia akibat flu burung sejak 2003. Penyakit ini berasal dari virus H5N1 atau influenza yang menyerang hewan unggas.

Jadi virus ini bisa menular saat menyentuh langsung hewan unggas yang terinfeksi, kontak dengan cairan seperti air ludah, kontak dengan debu atau kotoran unggas yang telah mengering, hingga menyantap makanan dan daging yang tidak matang.

Orang yang telah terinfeksi flu tersebut akan terlihat gejala-gejala seperti, muntah, sakit perut, diare, gusi berdarah, mimisan, dan nyeri dada.

Jika tidak langsung diobati akan berpotensi menimbulkan komplikasi seperti, infeksi paru-paru, acute respiratory distress syndrome, dan gagal ginjal serta jantung. []

Baca juga:

Berita terkait
Hewan Penyebab Virus Corona Ini Tetap Laris di Solo
Penjualan kelelawar di Pasar Depok Solo tetap laris meski hewan tersebut diduga sebagai penyebab virus Corona. Hewan ini berkhasiat sebagai onat.
Virus Corona Mahasiswa Aceh Tidak Minum Air Galon
Mahasiswa Aceh di Wuhan, Provinsi Hubei China terpaksa minum air kemasan akibat virus corona.
Virus Corona Buat Sri Mulyani Tak Happy, Kok Bisa?
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa kinerja perekonomian Indonesia cukup tertekan di sepanjang Januari 2020 sehingga hasil tak memuaskan.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi